33. PINGSAN

8 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aku langsung menuju ke ruang ganti untuk mengganti pakaian dengan koas olahraga. Iya sekarang waktunya kelasku olahraga. Setelah selesai aku langsung menuju ke lapangan. Senyumku terukir ketika mataku menangkap jelas bayangan tubuh Cinta. Akupun melangkahkan kakiku mendekat.

"Hai." sapaku kemudian ikut duduk di sebelahnya. Ia terlihat memegangi kepalanya.

"Sakit?" tanyaku yang tak di hiraukan.

"Wajah lo pucet Cin, lo beneran gak papa?" tanyaku khawatir apalagi melihat wajah pucatnya itu.

"Gak papa, gak usah lebay deh."
katanya sok kuat kemudian berdiri. Tubuhnya terhuyung ke depan. Aku mencoba menahannya tapi ia menepis tangan ku.

"Gue gak papa!"

Aku mengalah saja. Cinta memang sangat keras kepala. Kami semua di kumpulkan di lapangan dan memulai pemanasan. Setelahnya kami pun berpencar mengikuti pelajaran olahraga yang kami sukai. Aku ikut bermain bola basket.

Sesekali aku melirik gadis itu. Wajahnya terlihat semakin pucat. Terlihat ia sedang bermain bulu tangkis dengan Chelsy. Tubuh itu terjatuh. Aku yang sedang tak jauh dari lokasi itu segera menangkap tubuh itu.

"Cin, Cinta Cinta."

Aku menepuk perlahan pipi itu. Tak ada respon yang ia berikan. Chelsy panik ikut mendekat.

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang