Usahakan vote sebelum membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Suasana pagi ini agak redup akibat awan yang menghalangi sinar matahari di ufuk timur. Awan-awan itu terlihat indah sama seperti buket bunga mawar yang kubawa. Buket ini pun akan di terima oleh seseorang yang tak kalah indahnya juga. Namun langkah ini terhenti lantaran ada seorang pria paruh baya yang berjongkok di depan makam Bang Rafka.
Ketika pria itu berpaling seperti ada yang meledak di dalam diriku, lantas kedua tangan ini terkepal kuat, mengakibatkan buket yang kupegang rusak karenanya, hingga buket itu jatuh dari genggaman.
Pria itu menghampiriku, sebelum pria itu berjalan mendekat, aku mendaratkan bogeman mentah pada wajahnya.
"Ngapain anda kesini hah! PUAS ANDA UDAH BIKIN ABANG SAYA KAYA GINI HAH!" bentaku mencengkram kerah bajunya erat. Kemarin aku hanya diam karena ingat posisi, tapi sekarang, aku akan menghabisi orang tua arogan ini.
Aku menghempaskan tubuhnya kasar, kemudian beranjak. Tapi pria itu mengejar dan menghentikan langkahku. Pria itu berlutut di hadapanku.
"Maafkan saya,"
Aku memang marah dengannya tapi responnya itu di luar nalar. Aku mundur beberapa langkah ke belakang karena merasa syok.
"Raka," panggil seseorang dari arah belakang, aku spontan membalikan badan. Entah mengapa menatap mata seseorang itu membuat hatiku terasa seperti di remat kuat, sakit rasanya.
"Maafin kakak udah bikin Rafka drop akhir akhir ini, semua ini gara gara kakak. "
Aku terdiam, tatapan teduhnya sama dengan milik seseorang, tatapan yang tidak asing lagi. Mata itu terlihat sayu dengan rinaian kristal bening yang memenuhi kelopak matanya. Aku langsung berbalik menatap pria paruh baya yang masih senantiasa berlutut.
Lalu kembali berbalik menghampiri tubuh seorang gadis yang bergetar hebat lantaran gadis itu mencoba menahan isak tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not her [On Going]
Teen FictionNamaku Raka, murid baru di SMA NUSABANGSA. Aku berpikir, menjadi murid pindahan akan menyenangkan, tidak ada yang mengenalku sebelumnya, hingga aku mudah berbaur, dan mungkin bisa dapat teman baru. Nyatanya aku masih sangat tidak mahir mencari tema...