18. PULANG

8 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

A

ku merebahkan tubuhku di kasur yang sudah kutinggal semalaman. Baru saja mataku terpejam ada kerusuhan yang terjadi.

"Hahhahha....."

Tawa yang menggelegar itu membuatku membuka mata secara spontan. Mendengar suaranya saja aku sudah bisa menduga siapa yang datang.

"Lu pulangnya di waktu yang tidak tepat!" sungutku kesal karena ia terus-menerus menertawai ketidakberdayaan ku.

"Sopan dikit kek sama abangnya." celetuk mama dari balik pintu, entah sejak kapan perempuan cantik itu beridiri disana. Aku memutar bola mataku malas.

"Dengar gak mama bilang apa?" omel mama garang dengan berkacak pinggang.

"Iya mama...... Gak lagi. Maaf ya Abang Rafka tercintahh"

Mama dan Bang Rafka lantas geleng-geleng melihatku seperti ini.

"Rafka!! kamu turun makan siang di ruang makan! Jangan ganggu adek mu dulu!" ujar mama memerintah tanpa mau di bantah. Akhirnya dia turun.
Akhirnya aku bisa kembali memejamkan mata. Baru saja aku tertidur sejenak suara pintu yang kembali terbuka itu membuatku tersadar dari mimpi yang baru saja ku mulai.

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang