47. TERBONGKAR

9 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Happy Birthday, Chelsy." ungkapku seraya memberikan hadiah terbungkus kertas berwarna pink kepada Chelsy. Gadis itu tersenyum lebar kemudian memelukku erat.

"Makasih Rakaa,"

Aku ingin membalas pelukannya agar dia tidak kecewa, sepetinya aku sudah hebat memainkan peran dengan sangat baik. Tapi tiba-tiba saja ada tangan yang mendorong tubuhku. Hingga tubuhku mundur beberapa langkah.Kak Erdwin menatapku tajam.

"Jangan modus kau!" Aku terkejut mendengar bentakan darinya. Ya karena ini kali pertama aku melihatnya marah.

"Siapa yang modus. Orang Raka di peluk duluan. Masa iya di anggurin." kataku membela diri tapi malah mendapatkan toyoran di kepalaku. Setelah prosesi penyerahan hadiah selesai barulah prosesi memotong kue di mulai. Walaupun aku terlihat sibuk meladeni Chelsy namun mataku tetap tahu kemanapun Cinta pergi.

"Cin, ayo kesana yuk."

Ajak salah satu temen perempuan sekelasku. Tapi gadis itu menggelengkan kepalanya sembari tersenyum. Tatapan kita saling bertemu sejenak. Namun aku harus memutuskan kontak mata itu lantaran Chelsy yang manarik punggungku agar mendekat.

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang