32. DOUBLE DATE

6 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sampailah kami di halaman rumah Cinta. Terlihat seseorang berkacak pinggang menghadap pintu. Aku  mengernyit heran, sepuluh detik setelahnya aku baru tersadar siapa pemilik siluet itu.

Gadis itu berbalik karena lampu mobil yang mengarah padanya. Benar saja dia Cinta. Melihat kehadiranku membuat gadis itu terlihat panik. Ia langsung menerobos masuk ketika Chelsy membuka pintu. Aku dan Bang Rafka turun dari mobil. Kemudian menghampiri Chelsy yang terlihat terkekeh geli.

"Eh, Bang Rafka juga ikut?" tanya Chelsy basa basi yang di angguk i oleh Bang Rafka. Aku menatap keduanya malas.

"Cinta kenapa?"

"Tadi dia tidur. Terus aku rias deh. Dia terus marah sama aku."

Senyumku tersungging membayangkan wajah cantik itu di polesi make up ala kadarnya. Mungkin akan terlihat sangat manis.

"Kalau gitu aku penggilin Cinta nya dulu ya Ka."

"Harus dong, masa nanti gue sendirian."
celetuk Bang Rafka yang langsung aku sodok dengan siku. Bang Rafka terkekeh melihat responku. Chelsy kemudian masuk lagi ke dalam. Sebenarnya ia mempersilakan kami masuk. Tapi aku malas saja. Aku memutuskan untuk duduk di depan.

Keluarlah Cinta dan Chelsy. Terlihat wajah Cinta memerah dan basah. Sepertinya ia sangat tak suka dengan polesan tipis di wajahnya. Terlihat ia sebegitunya menghapusnya. Hingga wajahnya merah.

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang