Usahakan vote sebelum membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku mondar mandir di depan rumah. Hari telah mulai gelap. Seharusnya Bang Rafka sudah kembali.
"Dia bukan cowok bodoh yang akan berjalan kaki puluhan kilometer. Ia bisa memesan taksi dan membayarnya di rumah kan?"
"Akhhhh Bang Rafka lo di mana sih?! Jangan buat gue kawathir bodoh!!"
jeritku sambil menarik rambutku frustrasi. Aku terduduk di teras rumah dan menangis. Aku menyesali apa yang ku lakukan pada Bang Rafka. Aku sudah keterlaluan padanya kali ini. Pemikiran buruk sedang memenuhi otak ku saat ini."Raka " panggil seseorang membuatku mendongak. Melihat wajah mama yang terlihat kawatir aku memeluknya erat.
"Ma..... maafin Raka,"
"Ada apa sayang?"
Papa terlihat mengkerutkan keningnya dan menghampiri kami.
"Loh Bang Rafka mana? Udah pulang Ka?" tanya Papa yang membuatku semakin ketakutan karena rasa bersalah ku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not her [On Going]
Teen FictionNamaku Raka, murid baru di SMA NUSABANGSA. Aku berpikir, menjadi murid pindahan akan menyenangkan, tidak ada yang mengenalku sebelumnya, hingga aku mudah berbaur, dan mungkin bisa dapat teman baru. Nyatanya aku masih sangat tidak mahir mencari tema...