39. SEMAKIN KESAL

6 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aku mondar mandir di depan rumah. Hari telah mulai gelap. Seharusnya Bang Rafka sudah kembali.

"Dia bukan cowok bodoh yang akan berjalan kaki puluhan kilometer. Ia bisa memesan taksi dan membayarnya di rumah kan?"

"Akhhhh Bang Rafka lo di mana sih?! Jangan buat gue kawathir bodoh!!"
jeritku sambil menarik rambutku frustrasi. Aku terduduk di teras rumah dan menangis. Aku menyesali apa yang ku lakukan pada Bang Rafka. Aku sudah keterlaluan padanya kali ini. Pemikiran buruk sedang memenuhi otak ku saat ini.

"Raka " panggil seseorang membuatku mendongak. Melihat wajah mama yang terlihat kawatir aku memeluknya erat.

"Ma..... maafin Raka,"

"Ada apa sayang?"

Papa terlihat mengkerutkan keningnya dan menghampiri kami.

"Loh Bang Rafka mana? Udah pulang Ka?" tanya Papa yang membuatku semakin ketakutan karena rasa bersalah ku sendiri.

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang