22. BERSAING

8 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

S

etelah sarapan, tidak ada yang bisa aku lakukan selain berbaring dan mulai memejamkan mata. Di tengah lamunanku, terdengar suara pintu berderit. Aku pun sedikit membuka mata. Mataku terbuka Sempurna untuk memastikan apa yang kulihat ini nyata.

"Separah itu ya luka Lo? Sampek masuk rumah sakit kaya gini? ma...."

"Gak usah minta maaf, lo gak salah!"

"Tap...."

"Daripada terus minta maaf mending ngan suapin gue deh. Pasti bawa bubur kan buat gue?"

"Ge er!!" cerca gadis itu masih dengan sifat jual mahalnya, namun ia tetap mengeluarkan kotak bekalnya.

"Tapi gue gak sempet buat bubur tadi jadi nih bekal gue." ucapnya melanjutkan sambil menyodorkan kotak bekalnya itu.

"Engga usah, buat lo aja kalau gitu."

Ia menggelengkan kepalanya kemudian tetap menyodorkan kotak bekal itu.

"Beneran buat lo aja. Gue sudah makan tadi. Bekalnya buat lo aja." Aku menggelengkan kepalaku.

Ia menghela nafasnya berat kemudian kembali menggeledah tasnya lagi. Dan mengeluarkan kotak bekal yang satunya. "Ini bekal gue."

"Jadi yang ini beneran khusus lo bikin buat gue?"

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang