Part 39

13 4 0
                                    

Kedatangan Madhav dan Sahara menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di upacara sebelum adik ipar Dami dikremasi. Sahara yang berjalan di sisi Madhav hanya dapat mengikuti apa yang pria itu lakukan seperti menyalami semua orang dan mencari berkah dengan cara menyentuh punggung kaki para orang tua. Sebelum keduanya duduk  bersama para tamu lainnya, Madhav mengambil tangan Sahara. Dia tahu, istrinya tengah gugup karena berhadapan dengan orang-orang asing.

Madhav meminta Sahara duduk di  sisinya dengan isyarat mata.

Sahara memiringkan sedikit kepala, mendekat ke Madhav. Dia berbisik. “Mengapa kita kemari?” tanyanya. Sahara tidak tahu tempat apa yang dia datangi. Bangunan itu banyak terdapat dipan-dipan seukuran manusia. Yang paling mencuri perhatian Sahara saat ini ialah tumpukan kayu di depannya yang tengah ditangisi keluarga Madhav.

“Ini tempat kremasi,” jawab Madhav lirih. “Setiap penganut agama Hindu yang meninggal, mereka akan dibakar bersama kayu-kayu itu. Terkecuali anak kecil dan wanita hamil. Dan setelah itu, abu mereka akan ditabur ke Sungai Gangga,” jelasnya.

Sahara menganga lebar. “Di-dibakar?” tanyanya lirik, namun tegas.

Madhav mengangguk. Lalu, Shankar mendekat, meminta keduanya untuk memberikan doa terakhir sebelum jenazah adik ipar Dami itu dibakar. Madhav mengajak Sahara dengan isyarat tangan agar bangkit dari kursi plastik yang mereka dudukki.

Keduanya berdiri di depan tumpukan kayu yang nantinya menemani jasad pria berumur 40 tahun itu dilalap si jago merah.

Madhav merapatkan  kedua telapak tangan, merapalkan doa untuk sang paman. Namun ... cara berdoa Sahara yang membuka kedua telapak tangan seraya mengucap surah Al-Fatihah lekas membuatnya tertegun. Bukan hanya Madhav yang kaget melihat cara berdoa Sahara itu, tetapi juga semua orang yang ada di sekitar tempat kremasi. Tentu mereka langsung tahu cara berdoa seperti apa yang perempuan itu lakukan. Semua orang saling memberi tanya melalui lirikan mata.

Pria yang berdiri di samping Sahara itu menoleh ke sekitar saat tahu, istrinya menjadi pusat perhatian. Ingin sekali Madhav menarik Sahara pergi agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi, melihat Sahara begitu khusyuk melantunkan doa semari menutup mata, dia takut menganggu waktunya.

Berbeda dengan ketegangan yang terjadi di luar jendela matanya, Sahara justru santai mengamini doa yang dia panjangkan bagi jenazah adik ipar Dami itu.

“Sahara ....” Karena terlalu larut dalam ketakutan yang luar biasa, Madhav sampai-sampai tak dapat mengeluarkan kalimat yang telah dia susun untuk Sahara. Tidak berhenti di situ saja, dia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa saat ayahnya datang mendekat.

“Apa ini? Apa yang istrimu perbuat, Madhav?”

Belum sempat Madhav merespon pertanyaan ayahnya, Ambaar –adik Dami datang dan menarik Sahara jauh dari tempat kremasi suaminya.

Mere pati kee shav yaatra ko apavitr karane kee tumhaaree himmat kaise huee!”  (Beraninya kau menodai prosesi pemakaman suamiku!) cemooh Ambaar seusai menyeret Sahara menjauhi tempat kremasi. Lalu, sebuah tamparan dia berikan ke pipi perempuan yang tidak tahu sama sekali apa kesalahan yang diperbuatnya.

Sambil menunjuk-nunjuk wajah Sahara. “Suamiku tidak butuh doa dari manusia-manusia kejam seperti Anda, Nona!”

Apa daya Sahara, dia tidak dapat membela diri. Sekali pun dia membuka suara, perempuan yang tengah menguji kesabarannya itu juga tidak akan paham. Sahara mengambil sikap diam, membiarkan saja Ambaar menggertaknya tanpa henti. Pun, dia seperti tengah mendengarkan kaset rusak yang tak dapat dia artikan, bukan?

“Astaga, apa yang sebenarnya orang ini bicarakan?”

Belum usai kemarahan Ambaar reda, datanglah Dami yang ikut memaki-maki Sahara. Dami bahkan mengatai Sahara yang tidak-tidak. Segala keburukan yang dia lihat dari Sahara terus keluar dari mulut Dami. Dia tidak berhenti mencerca menantu kesayangan keluarga Shah Kapadia itu. Sampai kedatangan Leela bersama putra dan suaminya membungkam mulut Dami yang tengah menenangkan Ambaar.

Tera Fitoor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang