Altan terlihat begitu bingung di ruang kantornya.
Jujur, ia tengah memikirkan pelayan cafe itu. Bukan karena suka, tapi karena Altan berpikir, bisa-bisanya perempuan itu yang akan dijodohkan dengannya. Padahal, dari pertama kali bertemu saja sudah membuatnya jengkel. Altan pun membulatkan tekadnya untuk menolak. Ia takkan bisa hidup dengannya walau hanya sebentar.
Altan hendak melangkahkan kakinya untuk menuju ruangan Pak Suwandi. Namun, langkahnya terhenti ketika mendengar suara notifikasi WA di ponselnya. Ia membuka laman aplikasi chat tersebut. Seseorang sepertinya telah mengirimkan sebuah foto pada Altan.
Hadi :
▶️ Foto
Lu harus ke sini buruan.
Gue lagi ngopi, eh ketemu ginian.
✅✅Mata Altan melotot tajam ketika melihat foto seseorang dari laman chatnya. Wajahnya tiba-tiba memerah emosi dengan alis mata yang menjulang tinggi. Dahinya mengerut hingga memperlihatkan urat-urat kecil yang terekspos keluar bersama amarah. Altan bergegas keluar meninggalkan niatnya untuk menolak perjodohannya dengan Aneska. Ia menaiki mobilnya dengan kecepatan tinggi di atas rata-rata. Wajahnya masih sama, menyurang dengan emosi.
Kedua kaki Altan menapakkan jejak ke sebuah cafè. Matanya memencar ke setiap sudut bangunan cafè itu. Lalu, Hadi menghampirinya dengan panik.
"Bro lo di sini?" tanya Hadi panik sambil menatapi wajah Altan yang emosi dan hampir ia ledakkan.
Kemudian, mata Altan menangkap sesosok perempuan bersama laki-laki tengah duduk berdua. Mereka bahkan tertawa bersama dan sesekali berselfie ria. Mata Altan serasa berair, namun memerah layaknya habis ia kucak. Jantungnya semakin menggebu kesal ketika melihat pria itu merangkul Angela. Ya, Angela. Altan melihat Angela dengan pria lain di cafè hasil informasi dari Hadi.
"Tan Tan Tan, tunggu dulu Tan ini tempat umum Tan."
Hadi mencoba menghentikan Altan yang menghampiri meja Angela dengan pria itu.
Begitu sampai, Altan mengejutkan Angela dan juga pria itu. Altan menarik kerah baju pria itu, dan ....
Bugghhh
Altan memukul wajahnya hingga pria itu jatuh ke dasar lantai cafè. Sementara, Angela melebarkan matanya kaget karena kehadiran Altan yang tiba-tiba. Keributan yang Altan buat pun menarik perhatian customer lain yang menatapi mereka dengan aneh.
"Altan? Altan please Tan. Ini bukan seperti apa yang kamu bayangin." Angela mulai membela diri.
Altan menoleh emosi pada pacarnya, Angela. Matanya memerah begitu tajam menatap Angela yang malah membela dirinya sendiri detik itu. Padahal semua sudah jelas jika ia Angela terlihat menikmati harinya bersama pria itu.
"Apa ini, alasan lo nyuruh gue nikah? Apa ini alasan supaya perselingkuhan lo gak ketahuan sama gue? Apa ini cara lo buat gue terus alirin dana buat lo sementara lo malah jalan ama cowok brengsek kayak dia?!" Altan menaikkan nada bicaranya tepat di depan wajah Angela.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH DIBAYAR TUNAI
Ficción GeneralAltan Ferhan, direktur perusahaan ritel yang dipaksa berjodoh dengan gadis pelayan cafe karena penjanjian orang tuanya di masa lalu. Penyakit sang Papa dijadikan ancaman untuk Altan menerima perjodohannya. Pria berdarah Turki ini sempat menolak kare...