⚠️contains 17+ content
Jangan lupa tinggalkan vote. Terima kasih :)*
*Altan dan Aneska bergandengan tangan setelah ia baru sampai di Bandar Udara Atatürk (Atatürk Havalimanı) setelah mereka melakukan perjalanan dari Jakarta ke Istanbul selama kurang lebih 11 jam. Ya, Altan akan memenuhi janjinya membawa Aneska ke kampung kelahirannya. Altan menghentikan mobilnya setelah dan berhenti di salah satu rumah berdesain ala Turki Eropa.
"Büyükanne! Torunun geldi." (Nenek! Cucu kamu telah tiba)
Seorang wanita paruh baya terlihat terkejut menatapi Altan yang masuk ke rumahnya tiba-tiba.
"Allah Allah! Altan? Torunum! Seni gerçekten özledim. Nasılsın?" (Ya Allah, Altan, cucuku, saya kangen banget sama kamu. Apa kabar kamu?)
Altan memeluk neneknya yang ia temui hanya satu tahun sekali itu. Namun, dalam beberapa perayaan, Altan pun sering mengunjunginya bersama keluarga besar. Ya, jauh dari anak dan cucu pasti membuat Nenek Altan sangat merindukannya. Maka dari itu, Altan memutuskan untuk sering mengunjunginya jika punya kesempatan.
"Büyükanne, o benim karım, adı Aneska. Nasıl? O çok güzel değil mi?" (Nenek, dia istri saya, namanya Aneska. Gimana? Dia cantik kan?)
Aneska tersenyum ramah walau sedari tadi ia tak mengerti apa yang tengah Altan dan neneknya bicarakan.
"Maşallah, o çok güzel. Yeni bir aile üyem var. Altan, yemeğe davet et, hadi!" (MashaAllah, dia cantik banget. Saya punya anggota keluarga baru. Altan, undang dia makan malam, ayo!) ucap Neneknya Altan.
"Selam büyükanne. çok teşekkür ederim büyükanne." (Hai Nenek, terima kasih banyak nenek)
Altan terkekeh geli ketika Aneska berusaha mengucapkan apa yang telah ia ajarkan sebelumnya.
"Altan? Ne zaman geldin kardeşim? (Altan? Kapan lo tiba bro?)
Seorang pria menyambut Altan dengan kaget dari dalam rumah.
"Abiciğim! Merhaba Abi? Nasılsın?" (Abang gue! Halo bang? Apa kabar bang?)
Altan memeluk pria berkumis tipis itu dengan gembira.
"Türkiye'de olmana hala şaşırıyorum." (Gue masih terkejut lo ada di Turki)
Ya, Altan bertemu dengan sepupunya yang keluarganya tinggal bersama Neneknya di Istanbul, Turki. Sementara itu, anggota keluarga lain tengah sibuk bekerja dan berdagang.
Sementara, Emin - sepupunya Altan menatapi bingung Aneska. Karena yang ia tahu, Altan biasanya datang bersama keluarga besarnya. Namun ia datang malah bersama seorang wanita yang tak familiar bagi penglihatan Bang Emin.
"Altan, kim o?" (Altan, siapa dia?) Bang Emin tersenyum menatap Aneska.
"O benim karım." (Dia istri gue)
Ucapan Altan sejenak membuat Emin melotot terkejut. Ia merangkul Altan dan terus berbisik padanya. Ya, sejenak, mereka pun saling melempar canda.
"Evlendin ve beni davet etmedin mi?" (Lo menikah dan gak ngundang gue?)
"Abi bu sene uçak biletleri çok pahalı." (Bang, tiket pesawat mahal banget tahun ini) Altan menyahut sambil terkekeh meledek Emin.
"Zenginsin ama cimrisin." (Lo tajir tapi pelit) Emin menyahut ledekan Altan sambil menyeringai.
"Evet, evet, şaka yapıyorum." (Iya iya, gue bercanda)
Emin melepaskan rangkulannya dan beralih menghampiri Aneska.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH DIBAYAR TUNAI
Ficção GeralAltan Ferhan, direktur perusahaan ritel yang dipaksa berjodoh dengan gadis pelayan cafe karena penjanjian orang tuanya di masa lalu. Penyakit sang Papa dijadikan ancaman untuk Altan menerima perjodohannya. Pria berdarah Turki ini sempat menolak kare...