1. Altan Ferhan

83K 1.3K 15
                                    

Lidstudioo Presents

JODOH DIBAYAR TUNAI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JODOH DIBAYAR TUNAI

Jangan lupa vote, komen dan sarannya. Selamat membaca :)

Altan Ferhan. Nama itu terpampang jelas di papan nama yang tergeletak di atas meja kantor. Tertulis jabatan direktur di bawah namanya. Seorang pria terduduk dengan tenang sambil menatapi monitor laptopnya. Tangannya terus bermain di atas keyboard hingga menimbulkan bunyi yang ramai. Terkadang, ia menggeser mouse dengan begitu serius.

Di dinding kantornya tertempel sebuah inisial nama perusahaan 'MG' dengan akrilik berwarna silver. Masterindo Group, salah satu perusahaan dagang yang sudah berdiri sejak 20 tahun yang lalu. Perusahaan ini bergerak di bidang ritel. Kalian tahu, bisnis ritel seperti tak pernah tenggelam. Mereka akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat di saat apapun, walaupun di saat krisis ekonomi melanda.

Seorang pria berjalan dengan cemas di koridor rumah sakit diikuti oleh seorang ajudannya. Ia membuka kancing jasnya yang membuatnya sesak sedari tadi di kantor. Wajahnya begitu serius beserta cemas. Ia dan ajudannya memasuki sebuah ruang rawat VIP.

Matanya menangkap sosok pria paruh baya yang beberapa bagian rambutnya terlihat memutih karena uban. Ia terbaring dengan lemah di ranjang rumah sakit. Beberapa alat bantu pernapasan dan selang infus menghiasi ruangan itu.

"Bagaimana perkembangannya?" tanya pria berjas hitam itu pada seorang Dokter yang baru saja masuk karena kehadirannya.

"Detak jantungnya mulai stabil. Tapi tingkat kolesterol belum sepenuhnya stabil. Beliau sedang istirahat dari dua jam yang lalu."

"Apa Papa belum mau untuk dibawa ke Singapura?"

"Saya sudah memberikan rujukan, tapi beliau tetap tidak mau Pak."

Pria itu mulai cemas mendengar kabar yang Dokter informasikan.

"Altan, bagaimana kita nunggu Pak Suwandi bangun terlebih dahulu, lalu kita bujuk dia untuk ke Singapura," ucap Pak Rudy, seorang ajudan keluarga Pak Suwandi.

"Altan ..."

Suara serak memanggil nama salah satu pria yang ada di sana. Ya, pria yang disebut namanya Pak Suwandi itu terbangun dari tidurnya. Ia menatapi seorang pria muda bernama Altan. Altan pun menghampiri pria yang ia sebut Papa sebelumnya.

"Bagaimana kondisi Papa?"

"Sudah agak baikan."

"Ayo kita ke Singapura Pa."

"Papa sehat begini kamu suruh berobat ke Singapura? Kamu gak waras Tan?"

"Pa, tolong kali ini dengerin ucapan Altan sekali aja. Demi kesehatan Papa!"

"Dan apa kamu bisa dengerin ucapan Papa walaupun sekali, demi kesehatan Papa?"

Altan menghela napasnya pasrah. Jujur saja, niat Altan sangat besar untuk melihat Papanya sehat kembali. Namun, setiap Altan mengajaknya untuk berobat ke Singapura, Pak Suwandi selalu menolak.

JODOH DIBAYAR TUNAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang