"P-pak Boris.."
Pak Boris menatap 2 pemuda di hadapannya sambil tersenyum mengerikan. "Kalian ini anak yang rajin ya."
"Maaf pak, kami,-"
"Ga usah alasan, gpp bapak maklumi kok. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali." Pak Boris mengacak-acak rambut Tian yang tepat berada di depannya.
"Nice! Pak Boris emang yang terbaik." Seru Reno sambil mengacungkan 2 jempolnya.
"Maaf pak, kami masuk duluan y,-"
"Ikut bapak jalan jalan yuk?"
Seketika Reno dan Tian saling bertukar pandang. "Anu pak kami,-"
"Ayok!" Pak Boris menggeret tas keduanya dan berjalan menyusuri lorong. Mereka pun berjalan mundur dan sesekali melihat depan untuk mengetahui kemana arahnya pergi.
"Pak tolong lah kami pak,~" mohon Reno agar dilepaskan.
"Beraninya kalian tidak masuk di jam pelajaran saya!"
"Pak kami punya alasan..."
"Bapak tidak menerima alasan. Apa kalian lupa hari ini adalah ulangan mapel bapak."
"Iya pak kami ingat kok,-"
"Kosong nilai rapot kalian."
"Pak pak jangan dong pak... Kami janji kami akan lebih pagi lagi bangun nya pak, kami janji." Rengek Reno dan Tian tidak di gubris Boris.
Tak lama kemudian mereka pun tiba di belakang sekolah. Masih di dalam area sekolah, hanya saja tepatnya di belakang.
Mereka bingung apa maksud pak Boris membawa mereka ke belakang sekolah.
"Anak anak SMA DARMA yang paling bapak sayangi. Kalian lihat lah bertapa mirisnya area ini. Rumput-rumput yang tumbuh tak beraturan, ilalang yang meninggi menganggu pemandangan, tembok yang tercoret-coret, potongan kayu dari meja dan kursi yang rusak, rating yang jatuh dari pohon yang kering, dan masih banyak lagi. Mau kah kalian membersihkan area ini untuk bapak?"
Reno dan Tian tersenyum getir. Mereka menghembuskan nafasnya kasar lalu mengangguk pelan.
"Bisa kah nanti pulang sekolah saja pak?"
"Sekarang saja wahai siswa ku,"
"Baiklah." Mereka melepas tasnya lalu mulai memunguti kayu dan rating yang berserakan di sana.
"Bapak kebetulan ada kelas lagi, sangat disayang kan. Bapak minta maaf ya wahai siswaku yang terhormat tidak bisa mendampingi kalian di sini. Jikalau ada hal yang ingin di tanya kan kalian bisa wa saya. Punya kan nomor wa saya?"
"Pak,-"
"Bapak berharap sebelum bel istirahat pertama kalian sudah selesai membersihkannya."
"Tapi kan pak bel akan bunyi 30 menit lagi."
"Nah maka dari itu, dalam waktu 30 menit kalian harus membersihkan ini semua." Nada bicara pak Boris sudah kembali normal. "SIAP?!"
"Siap." Ujar Reno dan Tian dengan lesu. Pak Boris meninggalkan lokasi itu. Reno dan Tian dengan berat hati kembali memunguti kayu dan rating yang jatuh lalu meletakkannya di satu tempat.
Reno sedikit menepi dari Tian. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.
"Ren, gila gue capek banget nih." Ujar Tian duduk bersandar pada dinding. Padahal Tian baru menyisihkan 3 ranting saja.
"Tenang aja, bantuan akan segera datang." Ujar Reno, ia duduk di samping Tian dan memberikan rokok.
Tian mengambil satu batang dan Reno membantu menghidupkan rokok itu menggunakan koreknya.
Mereka mengisap nikotin itu dan menghembuskan sampah sampahnya di udara. Nikmat sekali rasanya saat karbon karbon itu memenuhi paru-paru mereka.
2 menit kemudian segerombolan anak mengenakan seragam putih abu-abu datang ke lokasi Reno dan Tian. Mereka dengan cekatan membagi tim untuk membantu.
Reno sengaja memanggil anak-anak satu angkatannya untuk membatu meringankan bebannya. Ia juga mengatakan setelah ini ada hal yang ingin di bicarakan pada kawanan tersebut.
****
don't forget to follow n vote🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO | SADARMA
ActionKehidupan SMA yang penuh dengan problematika keluarga. Namun di sisi lain Reno tidak bisa meninggalkan ke solidaritas an nya di SADARMA. Suatu insiden membuatnya harus bisa memutuskan dengan bijaksana untuk keselamatan teman-temannya. -+500 word per...