👥27. Rencana Penyerangan Balik

7 1 0
                                    

Reno mendengarkan cerita Boris dengan seksama. Ia menelaah sejarah kelam yang Boris ceritakan. Sejarah panjang itu membuat nya tak berkutik.

"Maaf sebelumnya pak, kan bapak tau nih apa yang sebenarnya terjadi. Tapi kenapa bapak atau teman teman bapak yang lain tidak langsung mengklarifikasi nya? Jika hal itu bisa di lakukan untuk menanggulangi kejadian terburuknya."

"Pertanyaan bagus. Saat itu memang ada rencana untuk mewakilkan B menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan apa yang di lakukan B kepada C itu atas dendam pribadi bukan kelompok. Namun pada saat itu kondisinya tidak kondusif karena ini bersangkutan dengan ormas besar. Jika kita mengklarifikasi saat itu juga kemungkinan terburuknya bukan SKARTA dan SADARMA bermusuhan tapi baik anggota SADARMA ataupun SKARTA akan di cecar oleh kedua ormas. Jelas kita akan kalah karena kita hanya anak sekolahan. Alhasil kita memilih untuk saling membenci dalam kesalahpahaman."

"Ini tak pernah di luruskan. Jujur aku baru mendengar cerita ini dari bapak. Mungkin anggota SKARTA juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya terus menyerang karena menuntut keadilan dari SADARMA yang entah apa itu. Betul kan pak?"

"Betul. Mungkin seiring berjalannya waktu 2 kelompok ini punya dendam yang lainnya. Namun awal mula SADARMA dan SKARTA bermusuhan ya karena itu."

"Bapak ada rasa harap sama kamu agar kamu bisa meluruskan ini ke SKARTA. Hanya kamu yang tau ini. Eren, Bagas, dan anggota lainnya tidak ada yang tahu."

"Alasan bapak tidak membeberkan nya selama ini? Setidaknya aman kalau kejadian ini sudah lama dan, SADARMA/SKARTA sama sama berjanji untuk tidak menyenggol ormas tersebut."

"Bapak dan anggota yang lainnya meyakini kalau provokator dari kejadian itu adalah,-" Boris menggantungkan kalimatnya. "Kamu ga perlu tau sejauh itu sepertinya."

"Halah bapak mengecewakan ku."

"Bapak yang kecewa sama kamu!" Boris menjewer kuping Reno hingga memerah.

"Kamu anak nakal 2 hari tidak sekolah mau jadi apa kamu di masa depan?! Merasa pintar karena nilai nya tinggi huh?!"

"Aw aw aw sakit pak... Ampun ampun Reno minta maaf."

Boris melepaskan jeweran nya lalu berdiri dari duduknya. "Baiklah sudah terlalu lama bapak di sini. Kamu jaga sahabat kamu. Oh iya bapak juga cuman ngabarin kamu perihal Tian. Setelah bapak cerita bapak harap kamu bisa memikirkan ulang. Bapak tau kamu ada rasa ingin balas dendam."

"Bapak akan sangat menghormati mu dan mendukungmu jadi ketua SADARMA di tahun depan kalau kamu bisa mencegah teman teman kamu balas dendam. Untuk menjelaskannya ke teman teman mu, Tian mengalami kecelakaan atau di keroyok SKARTA itu terserah kamu. Bapak pamit dulu, istri bapak sudah merindukan bapak."

"Baik pak terima kasih sudah mengerti kami dan membantu Tian..." Reno salim ke Boris.

"Dokter di sini teman bapak, dia langsung menghubungi bapak saat Tian di bawa kesini masih mengenakan seragam."

"Iya pak, sekali lagi terimakasih."

Setelah Boris pergi Reno melihat Tian dari balik jendela kaca, pembatas antara dirinya dan Tian. Reno mengabari di grup kalau Tian mengalami musibah.

****
Pagi pun tiba. Boris meminta Reno masuk sekolah karena ia sudah meminta temannya untuk menjaga Tian. Reno berangkat sekolah tepat saat bel berbunyi.

Selepas kelas, Kevin minta bertemu dengan Reno. Reno tidak bisa diam saja menyembunyikan rahasia kalau Tian kecelakaan sehingga malam itu Reno mengatakan yang sejujurnya pada kawan-kawannya. Kalaupun Reno bohong teman temannya pun juga langsung sadar kalau itu bukan luka kecelakaan.

Kevin, Putra, dan Rafli selaku 5 petinggi kelas 1 SADARMA pun bertemu Reno di belakang sekolah. Mereka meminta untuk melakukan serangan balik.

Reno mengatakan kalau ia juga tidak terima atas kejadian yang menimpa sahabatnya. Ia meminta ketiga anggota itu untuk mengumpulkan seluruh anggota kelas 1 pada saat pulang sekolah nanti.

****

don't forget to follow n vote🖤

RENO | SADARMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang