👥11. Berita Rani

2 1 0
                                    

Rani telah menunggu Reno dan Tian di halaman depan. Mereka menghampiri Rani dan menjabat tangannya.

"Kakak kok di depan? Dingin kak." Ujar Reno. "Ayo masuk."

Reno dan Rani lantas duduk di sofa ruang tamu.

"Em kak, Tian buat minuman ya."

"Jadi apa yang membuat kak Rani menelepon Reno dan meminta buru-buru pulang?"

Rani menggenggam tangan Reno dengan mata yang berkaca-kaca. Rani berkata, "kemasi barang-barang mu. Ayo kita pergi ke Spanyol dan tinggal bersama nenek dan kakek di sana." Ucap Rani dengan jantung yang berdebar-debar.

"Kak," lirih Reno.

"Please kakak mohon. Ayo kita hidup tenang di sana."

Tian datang dengan membawa 3 sirup. Reno mengambil satu gelas dan memberikannya ke Rani.

"Minum dulu dan tenangkan perasaan kakak."

Rani meminum minumannya. Reno menengok ke arah Tian dan mengatakan kalau kak Rani mengajaknya pindah ke Spanyol. Tian terkejut dan langsung tidak menyetujuinya.

Rani menaruh gelasnya. "Tian, kakak tau Tian anak baik. Rumah ini jual saja dan uang nya untuk kamu."

"Apaan sih kak. Bentar, bentar dulu." Tian meminta space untuk memahami situasinya.

"Kakak mau pergi ke Spanyol, Reno dukung 100%. Tapi kalau Reno ikut bersama kak Rani, Reno rasa itu keputusan yang kurang tepat."

"Kamu harus ikut. Kakak ga bisa ninggalin kamu sendirian di sini, sekolah kamu juga bisa di lanjutkan di sana."

"Kak, Reno paham tapi Reno masih ada urusan di sini."

"Apa?!" Rani meninggikan suaranya.

"Kak Rani berhenti ketakutan." Dingin Tian. "Kak Rani perempuan kuat. Ayo tenang kak, kita putuskan semuanya dengan kepala dingin."

****
"Lo ga mau cek lokasi?" Tanya Arlan ke Bagas sambil menyeruput kopinya.

"Gue barusan bilang mana mungkin mereka langsung melanggar."

"Iya sih tapi kan ini last race."

"Gue percaya sama Reno."

"Huft oke lah gue balik dulu ya."

"Oke hati-hati." Arlan menaiki motornya dan melaju dari mabes ke rumahnya. Bagas mengambil satu batang rokok dan mulai menghisapnya.

Ditengah jalan Arlan menghentikan motornya dan menelepon seseorang. Wajahnya tampak serius.

"Hallo, dimana lo?"

"Di rumah Max."

"Siapa aja di sana?"

"Apa urusan lo?"

"Lo tidur di sana?"

"Ya! Udah biasa gue tidur di sini kalau ga penting ga usah telepon. Gue bawa juga kunci rumah."

Arkan langsung menutup telepon itu. "adik sialan." Arlan mengetikan pesan ke Arkan untuk jangan keluar malam ini. Ia memasukkan hp nya ke saku dan melaju kembali ke rumah.

****
Semua anggota berkendara bersama sambil mengibarkan bendera SADARMA. Merayakan kemenangannya, mereka juga bernyanyi bersama di jalanan tak lupa juga menyalakan klakson.

Jalanan yang mulai sepi membuat mereka leluasa menggunakan semua jalur. Rafli dengan gembira nya membelokkan stir nya ke kanan dan kiri, melaju seperti ular.

Malam itu sekitar 30 anak SADARMA menghiasi jalanan yang sepi. Mereka berkendara dengan sopan tanpa arogan. Ketika ada kendaraan lain mereka juga memberikan jalan.

"Bro kita ga boleh tidur malam ini."

"Sebarin ke seluruh DEFARKA (8 crew yang di satukan oleh polisi untuk kepentingan keamanan) kalau SADARMA pemenang ISR (illegal street racing) tahun ini."

"Beritanya pasti cepat ke sebar bro kalau kita rampung kalahin SADEWA."

"WOOOAAA WOOOAAHH."

Mereka terus berteriak melampiaskan kegembiraannya di jalanan.

****
"Kenapa? Kakak Arlan mengkhawatirkan adik tersayang nya ya?" Ejek Arga.

"Bacot." Maki Arkan.

"Aneh banget kakak nyuruh gue jangan keluyuran, kan emang kerjaan gue keluyuran."

"Dasar anak keluyuran."

"Hm, jadi gimana? Mereka beneran SADARMA?" Tanya Max dengan wajah datarnya.

"Iya. Waktu itu kita lagi asik nongki di angkringan terus anak SADARMA geber motor nya nantang gitu. Waktu itu kita berkelahi sama wakil ketua kelas 1, si Tian itu. Terus beberapa saat kemudian banyak anak anak SADARMA dateng bawa alat. Gue rasa kita di jebak. Untungnya kita bisa kabur dari sana." Terang salah satu anggota baru SKARTA.
(Chapter.03)

"Woi woi woi last race di menangkan oleh SADARMA. SADEWA kalah gaes!!" Seru Candra tiba-tiba masuk ke kamar Max.

****

don't forget to follow n vote🖤

RENO | SADARMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang