👥33. Masa lalu Milan dan Reno

4 1 0
                                    

Bagas berjalan dari lorong ke lorong saat istirahat tiba. Ruang kelas Bagas ada di lantai 2. Saat akan turun, Bagas berpas-pas an dengan Milan.

"Eh hallo kak Milan." Sapa Bagas.

"Bagas kan ya? Temannya Eren?"

"Iya kak aku temannya kak Eren."

"Mau ke kantin?" Tanya Milan.

"Mau ke kelas 1, ketemu,-"

"Reno ya?" Tebak Milan.

"Hehe iya kak. Maaf ya..."

"Reno belum berangkat tuh." Ujar Milan yang membuat Bagas mengangkat satu alisnya.

"Ga berangkat sekolah? Kak Milan tau dari mana?"

"Tadi dia di gibahin sama pak Boris. Dia bilang jangan jadi anak kayak Reno apalagi udah kelas 12. Dia suka bolos."

"Haha biar nanti aku kasih arahan kak."

"Oh iya Bagas, Reno kayaknya jadi anak yang aneh deh. Boleh ga aku minta tolong kamu?"

"Iya kak?"

"Tolong awasi dia ya, aku khawatir ada apa-apa tapi dia ga ngomong siapa-siapa."

"Siap kak itu juga guna nya teman."

"Iya, aku iri sama kalian yang bisa temenan sama dia. Oh ya, kamu lanjutin aja, aku ke kantin dulu ya."

"Hati-hati ya kak."

Bagas mengangumi Milan sejak ia masuk ke SMA. Milan adalah mantan ketua OSIS. Dirinya tertarik dengan Reno saat Reno mulai bergabung dengan SADARMA.

Pembawaan yang Milan yang tegas dan ceria membuatnya banyak memiliki teman. Sore itu, saat semuanya hendak pulang, ia berteriak dan meminta semuanya berkumpul di lapangan.

Teman temannya membawa Reno ke lapangan. Di sana, Milan menembak Reno yang notabene nya anak baru. Reno yang terkejut tak tau harus berkata apa hanya diam. Ia hanya mengenal Milan sebatas nama saat itu.

Saat Reno tak bisa berkata-kata, saat itu lah Milan dan yang lainnya meyakini kalau Reno menerima tawaran Milan untuk berkencan. Reno yang semakin bingung pun mau tak mau harus mengikuti alur.

Bagas menurun i tangga dan dirinya juga menuju ke kantin. Di sana sudah terlihat segerombolan anak anak konsumen bk. Ia mendekati anak anak kelas satu seperti Tian, Kevin, Rafli, Putra, dan yang lainnya.

"Woi si Reno ga berangkat sekolah?" Bagas bertanya pada siapa pun yang mendengar.

"Iya dia ga masuk kelas dan ga ngabari gue samsek. Semenjak gue keluar dari rumah sakit dia juga belum jengukin gue." Ucap Tian.

Bagas berdehem lalu mencoba menghubungi Reno. Ponsel Reno seperti nya masih aktif namun ia tak menjawab panggilan Bagas.

"Kemana sih anak ini."

"Kemarin gue dateng ke rumahnya tapi ga ada jawaban, kayaknya Reno ga ada di rumah deh." Ucap Kevin di setujui Rafli dan Putra.

"Ada yang aneh." Telisik Tian.

"Gue takut tu anak ngelakuin hal yang enggak enggak."

"Iya bang, nanti pulang sekolah biar gue cari Reno."

"Iya tolong ya Ti, kalau Reno ada di rumah kabarin aja biar gue yang datang ke sana."

"Siap kak."

****
Pulang sekolah Tian segera bergegas ke rumah Reno. Ia sudah tau tentang peristiwa penyerangan Arkan dari Kevin. Tapi Tian tak memiliki pikiran bahwa Arkan sudah melancarkan serangan balasan ke Reno karena kemarin dirinya tak sengaja bertemu dengan Arga, peringkat 3 kelas 1 SKARTA. Dirinya juga menanyakan keberadaan Reno, ia menitipkan salam pada Tian untuk Reno jangan cupu main kabur aja.

Tian melajukan motornya ke rumah Reno. If you know Tian membawa kunci ke tiga rumah itu. Ya, Tian sudah di anggap keluarga di keluarga itu hingga Rani memberikan akses untuk bisa datang kesana kapan aja, apalagi untuk menanggulangi kejadian seperti ini.

Tian tak mengetuk pintu sama sekali. Ia mendorong pintu itu namun terkunci akhirnya dia segera membuka menggunakan kunci serep.

Dari arah dalam Reno mendengar rumahnya seperti ada orang yang membuka kunci. Ia berdiri di depan pintu berharap Rani datang mengunjungi nya.

Cklek~

Seperti rumah hantu, itu kesan pertama Tian masuk. Ia segera mendongkrak kan kepala ke atas hingga matanya bertemu dengan Reno.

****

don't forget to follow n vote🖤

RENO | SADARMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang