Reno dan Tian berpisah saat pulang dari bandara. Reno meminta Tian pulang dan istirahat karena matanya terlihat sembab sekaligus ia juga masih mengenakan piyama tidurnya.
Reno melajukan mobilnya ke tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya. Ia pernah mendapatkan kartu nama seseorang yang bekerja di sana hingga ia tau di mana lokasi itu berada.
Reno memarkirkan mobilnya di basemen, ia kembali menelepon orang tersebut untuk konfirmasi.
Reno turun dari mobilnya ia menghirup banyak udara dan menghembuskan nya. Jujur ia gelisah. Ia takut ia salah langkah. Tapi ia tak punya pilihan lain. Mari coba dulu.
Reno naik ke lantai 30. Banyak preman mengenakan pakaian jas hitam di sana. Ia harus hati-hati. Untungnya bos di sana sendirilah yang sudah mengenalkan Reno ke anak buahnya sehingga ia tak perlu lagi klarifikasi.
Ia di tuntun salah seorang pria berbadan atletis setelah ia mengatakan ingin bertemu Smithen.
"Tunggu." Pria itu memeriksa Reno dari atas sampai bawah memastikan kalau Reno tidak membawa senjata. Setelah itu mempersilakan masuk.
"Saya sudah lama menunggu anda datang setelah melihat aksi anda."
"Aksi apanya. Saya kemari ingin meminta tolong."
"Aish jangan terburu-buru."
Seorang gadis membawakan teko dengan tiga cangkir di nampan. Ia mengisi cangkir milik Smithen dan Reno. Ia juga mengisi cangkir miliknya dan duduk di hadapan Reno.
"Anu, saya ingin meminta tolong saya akan bayar dengan bayaran yang besar."
"Saya sudah kaya tidak perlu uang mu."
"Lalu bagaimana saya harus membayar?"
"Apa permintaan mu?"
"Tolong temukan ayah saya." Reno menelan salivanya. "Saya ingin membunuhnya."
"Wow perkataan yang sungguh berani."
Gadis itu meminum teh nya lalu berkata, "tidak ada keraguan di kalimat nya. Justru ia sangat yakin."
"Benarkah? Hm ayah kamu dulunya intel yang kini terjerat kasino di area distrik. Kamu tau kan apa artinya?"
"Distrik. Alphabet Distrik, kota yang tak tersentuh pemerintahan negara. Kota di mana kriminal adalah suatu hal tidak tabu lagi."
"Betul. Ada arti lain. Tidak sembarang orang bisa mengambil orang dari sana. Termasuk ayah kamu. Apalagi Ayah kamu sudah di anggap sebagai penghianat negara jadi akan sulit memprosesnya masuk kembali ke negara ini. Ak,-"
"Tidak perlu di kembalikan ke sini. Aku hanya ingin menemui nya dan membunuhnya."
"Kamu berani menerima konsekuensi jika membunuhnya?" Tanya gadis itu.
"Apapun itu."
"Reno, ini Siren. Dia ponakan ku, aku sengaja mengajaknya kemari agar bisa berbicara santai karena kalian seumuran. Jadi jelaskan kenapa kamu ingin membunuh ayah mu pada kami dan kami akan memutuskan ganjaran nya."
"Ayah sudah sangat merepotkan kami. Sejak aku dan kakak ku kecil ia tak pernah ada di sisi kami. Saat kami besar dan ia terlibat Kasino di distrik, ia mengatasnamakan ibu. Ibu telah menjual banyak aset untuk menutup hutang ayah namun itu semua tidak lah cukup karena ayah masih terus terusan main di sana dan menggunakan identitas ibu. Hingga pada akhirnya ibu bunuh diri karena tidak kuat lagi. Setelah ibu meninggal, ayah hilang kabar. Setelah beberapa bulan, kejadian itu kembali lagi." Reno tiba-tiba menghentikan kalimat nya, nadanya terdengar getar.
"Ia kembali dengan bodohnya kini menggunakan identitas kakak. Aku mau mencari dan menghilangkan sumber masalah itu hingga aku dan kakak bisa hidup tenang dan damai."
"Hm, jika kau bisa membunuh ayah mu bagaimana hutangnya? Itu tak kan terhapuskan setelah kau membunuhnya kau tau?" Ujar Siren.
"Kami bisa membantu melunasi hutang tersebut. Atau bahkan menghilangkan buktinya." Jawab Smithen spontan.
"Paman,"
"Dengan syarat setelah kau lulus SMA kau harus bergabung dengan kami, UNDERLINE'S."
"Bukan ide buruk." Ucap Siren.
"Bagaimana?"
Reno tampak berpikir. UNDERLINE'S sebenarnya mafia yang berbasis di distrik. Ia bisa sampai di negara dengan mudahnya karena mereka memiliki koneksi yang besar.
"Kalau itu, saya menolak." Tegas Reno.
"Jangan langsung menolak, kamu tak perlu buru-buru. Asal kamu tau, kami tak seburuk itu. Kau masih punya waktu untuk memikirkannya lagi."
****
don't forget to follow n vote🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO | SADARMA
ActionKehidupan SMA yang penuh dengan problematika keluarga. Namun di sisi lain Reno tidak bisa meninggalkan ke solidaritas an nya di SADARMA. Suatu insiden membuatnya harus bisa memutuskan dengan bijaksana untuk keselamatan teman-temannya. -+500 word per...