"Baiklah kalau itu keputusan terbaik. Kakak udah beli tiket pesawat dan jadwal keberangkatannya besok sore."
"Besok kami antar kan ke bandara."
"Kak Rani kalau sudah mengemas barang tidur, ini sudah larut." Ujar Tian dan di iya kan Rani.
"Malam ini lo nginep aja di sini."
"Siapa bilang gue mau balik." Tian bergegas naik ke kamar Reno.
"Baiklah kak, ayo Reno antar ke kamar."
****
Brreeeemmm Brrreeemmm"SADARMA MENANG, SADARMA MENANG, SADARMA MENANG, SADARMA ON TOP!!!" Mereka terus mengulangi nyanyian tersebut.
Laju mereka kini telah memasuki ring road. "Mabok oke ga ni?" Tawar Rafli.
"Lu traktir?"
"Yash bro."
Duarrr!! Duaarrrr!!
Suara petasan menggema di ujung jalan. Mereka memperhatikan segerombolan orang yang memblokir jalan.
"Hahaha sialan mereka ga terima." Sinis Rafli.
Seketika Kevin ingat tentang aturan baru Bagas. Ia meminta Rafli untuk memutar jalan saja.
"Yang bener saja, mereka akan bikang kita cupu."
"Iya, ada kemungkinan di kejar juga. Mending hadapi dengan penuh kejantanan." Ucap anggota lain.
"Tapi bang Bagas bisa marah."
"Itu urusan nanti. Sekarang, mari kita selesaikan ini." Rafli melajukan motornya lebih mendekat ke perkumpulan SADEWA yang sudah memblokir jalan sepenuhnya.
"Woi kurap kurap! Pinggirkan motor kalian." Seru Rafli mengentikan motornya tepat di depan motor tengah milik sang ketua SADEWA --Leo.
"What? Kurap kurap?" Seru Rendi kesal.
Para anggota SADARMA juga sudah berada di belakang Rafli mereka sudah siap akan ada kemungkinan terburuk nya.
"Baiklah, kau merasa jago di balapan huh? Jago juga ga berkelahi lawan gue?" Leo turun dari motornya.
"Cih, lu doang mah ga ada 5 detik udah tumbang."
Leo membuang ludahnya lalu memberi aba-aba ke pasukan SADEWA untuk siap siaga menyerang.
"Gue yang lawan Leo." Bisik Kevin ke Rafli.
"Heh kutu kupret, walaupun lo peringkat 3 dan gue peringkat 4, lo ga boleh ngerendahi gue tau." Ujar Rafli ke Kevin.
"Tapi,"
"SERANG!!!" Seru Leo seketika pasukan SADEWA yang berjumlah lebih banyak dari SADARMA maju menyerang membawa alat.
"SERANGGG!" Rafli juga mengkoordinir pasukannya.
"Ash sialan, bang Bagas maaf." Lirih Kevin.
Tawuran antar pelajar itu tak bisa di hindarkan. Mereka saling tebas menggunakan alat tumpul ataupun sajam.
SADARMA atau SMA DARMA dan SADEWA atau STM SADEWA itu memiliki posisi yang sama sama kuat. Jumlah SADARMA lebih banyak namun pada malam ini tidak semua anggota ada termasuk ketua dan wakil, Reno dan Tian. Sehingga posisi ini jelas sangat menguntungkan pihak SADEWA.
Kevin terus menangkis dan menghindari pukulan. Ia belum berencana membalas serangan karena fokusnya masih ke Rafli dan Leo. Ia tau betul kekutan Leo tidak main-main untuk level ketua kelas 1. Ia setara dengan Reno, atau mungkin jauh lebih kuat. Bukan berarti Kevin meremehkan Rafli. Tapi jujur saja mustahil Rafli bisa bertahan dari Leo.
Brugh!
Satu tendangan berhasil mendarat di dada Kevin hingga membuatnya jatuh.
"Hey, jangan alihkan pandangan mu." Ujar Rendi, peringkat 3 kelas 1. Mereka sama sama di peringkat 3.
"Kau cemburu?"
"Cih yang benar saja."
Kevin berdiri dan memulai serangan balasan. Ia pernah berkelahi dengan Rendi sebelumnya namun itu tak sampai selesai sehingga tidak ada yang tau siapa yang lebih kuat, Kevin atau Rendi.
Di sisi lain Leo sedang menginjak-injak tubuh Rafli yang sudah jatuh ketanah. "Bajingan ayo tunjukan lagi wajah sombong mu itu." Kesal Leo.
"Kau sudah membuat kawan ku sakit hati anjing. Mati saja kau." Leo semakin tak terkendali dan Rafli mulai lemas.
Seseorang langsung menarik Leo dari belakang. "Bayu, lepas!"
"Tenang, jangan kelewatan dia bisa mati beneran."
Rombongan mobil yang sunyi mengepung mereka. Tanpa sadar polisi sudah mengepung area itu.
Brugh, Brugh!
Kevin dan Rendi sama sama terhempas dan langsung sadar situasi. Anak anak lain juga sudah berhenti berkelahi. Mereka berdiam diri dan mengangkat tangannya tanda menyerahkan diri.
"Cih lagi lagi seri." Gerutu Rendi.
"Berhenti kalian semua. Bapak mohon ikut ke kantor polisi dengan tenang dan jelaskan semuanya di sana."
"Hitungan ketiga kabur sebisanya." Bisik Leo.
"Satu," lirih Leo.
"Letakan semua senjata kalian ke bawah." Seketika semuanya meletakan benda apapun di genggamannya.
"Dua,"
"Berbaris dengan rapi dan tetap tenang."
"TIGA!!" Seru Leo seketika mereka langsung naik motor dan melaju dengan skill kilat mereka.
"BERHENTI!!"
DORR!! Polisi menembakkan tembakan peringatan. Polisi juga tak kalah cekatan dari mereka. Polisi berhasil menahan beberapa anak yang akan kabur.
Anggota SADARMA dan SADEWA sudah ada beberapa yang berhasil melarikan diri. Kevin sudah bertengger di motornya sangat aman untuk nya melarikan diri karena tak ada polisi yang berlari ke arahnya. Namun tiba-tiba pandangan Kevin tertuju pada Rafli yang terkapar.
"TURUN!!" Di selang waktu itu polisi menangkap kerah Kevin dan menyeretnya turun. Polisi itu juga merampas kunci motor Kevin.
"Sial!"
****
don't forget to follow n vote🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO | SADARMA
ActionKehidupan SMA yang penuh dengan problematika keluarga. Namun di sisi lain Reno tidak bisa meninggalkan ke solidaritas an nya di SADARMA. Suatu insiden membuatnya harus bisa memutuskan dengan bijaksana untuk keselamatan teman-temannya. -+500 word per...