👥41. Milan

3 1 0
                                    

"Perkenalkan nama gue Milan, gue pacar Reno." Ujar Milan membuat Siera sedikit terkejut. Reno memang tak pernah bilang ia memiliki pacar namun Siera sudah menduga seperti itu.

"Anu kak, maaf sebelumnya jujur saya memang sering jalan sama Reno dan Reno juga sering mengantarkan saya ke sekolah. Saya tidak tau kalau Reno sudah memiliki kekasih. Maaf kan saya kak, saya akan menjauhi Reno."

"Ga usah pake saya ga enak di dengarnya. Biasa aja yang ngomong. Gue ga lagi ngelabrak lu kok. Santai aja gue cuman mau kasih informasi kalau Reno sudah memiliki kekasih."

"Iya kak sekali lagi maaf ya."

"Lu masih smp ya?"

"Iya, tahun ini lulus."

"Yakin lulus?" Tanya Milan membuat Siera berfikir.

"Hahaha bercanda kali. Semoga ujian nanti nilai lu bagus ya."

"Makasih kak."

****
Sepulang dari rumah sakit, Reno menghubungi Siera namun panggilan tersebut langsung di tolak Siera. Reno yang bingung pun mengirim teks pada Siera.

||Siera
||Maaf, kamu marah ya tadi aku ga jemput? Aku minta maaf ya, aku udah jelasin kan kalau teman ku ada yang kecelakaan dan di rawat di rumah sakit. Sekali lagi maaf ya...
||Besok aku traktir makan okay?
||Selamat tidur Siera...

Ren? Lu sehat kan?||
Jangan deketin gue lagi. Gue bukan cewek murahan.||
Gue paling jijik sama orang yang selingkuh. Dan sekarang gue sangat, sangat, sangat jijik sama elu. Gue ga tau kenapa lu deketin gue gini. Gue udah bilang waktu itu jangan saling kenal karena emang kita ga saling kenal.||
Ren, sorry ya gue gini, tapi gue ga bakal gini kalau lu ga brengsek.||
Tolong jaga perasaan pacar lu.||
Jangan jemput gue lagi.||
Jangan hubungin gue lagi.||
Udah ya? Tolong sembuh dari kebiasaan ga cukup sama satu wanita :) ||

Reno membaca teks yang dikirimkan Siera sambil mengerutkan alisnya. Ia lantas dengan cepat membalas pesan Siera.

||Pacar?
||Siapa? Milan?
||Siera, Milan bukan pacar ku. Hubungan ku dengan dia sudah berakhir, aku yang mengakhiri nya. Pacaran dengan dia adalah sebuah kesalahan.
||Aku tidak mencintai nya dan aku sudah memutuskan hubungan ku. Percayalah aku sudah tidak ada hubungan apapun dengan nya.
||Siera..
||P
||P

Reno kesal karena chat nya hanya memiliki satu centang. Ia lantas menelepon Siera dengan cara apapun, entah itu melalui aplikasi ataupun panggilan telepon biasa.

Tapi telepon nya sama sekali tidak tersambung membuat Reno menjambak rambutnya frustasi.

"Tolong jangan tinggalin gue..." Mata Reno kini mulai berkaca-kaca. Jantungnya berdebar sangat kencang. Ia tidak ingin kehilangan Siera.

Reno bangkit lalu merampas kunci motornya dan melaju ke rumah Siera.

Sesampainya di sana, Reno mengetuk-ngetuk pintu rumah Siera dan memanggil-manggil nama Siera.

TokTokTok

"Siera, sebentar saja aku mau bicara."

Pintu rumah itu terbuka dan menampilkan sosok tinggi dengan badan yang tegap. Reno mendongkrak kan kepalanya dan terpaku dengan susunan wajah tajam itu.

"Sopan lu berisik malam malam gini? Kenapa cariin adik gue?" Tanya orang itu tanpa ekspresi.

"Kak Sananta ya, kakaknya Siera? Kak minta tolong panggilkan Siera nya ya, ada yang mau saya bicarakan dengan dia ini penting." Ucap Reno.

Sananta menutup rumahnya dengan perlahan sehingga tak menimbulkan bunyi decitan. Ia menarik lengan Reno dan mengarahkannya ke belakang rumah yang sepi.

Reno melihat Sananta bingung. Ia sama sekali tidak mengeluarkan suara karena ia sudah merasa terintimidasi dengan wajah Sananta.

"Jadi lo yang bikin adik gue nangis?" Desis Sananta membuat mata Reno membulat.

"Kak,-" belum sempat Reno mengatakan sesuatu, bogem mentah telah mendarat di wajahnya. Hal itu sanggup membuat darah mengalir dari hidungnya.

"Kak, Siera salah paham."

"Siapa yang suruh lo deketin adek gue?"

"Ga ada yang suruh kak, aku dan Siera memang berteman."

"Gue ga izinkan kalian berteman. Jangan temui adik gue lagi, pergi dari kehidupannya. Kalau sampai adik gue nangis lagi karena lo, gue ga segan untuk hilangin lu dari bumi."

Sananta dengan cepat melancarkan aksinya. Ia menghajar Reno habis-habisan. Dan Reno hanya bisa pasrah menerima pukulan dari Sananta.

Setelah Sananta puas, ia tak lagi mengancam Reno dan pergi meninggalkannya.

"Milan bajingan." Desis Reno.

****

don't forget to follow n vote🖤

RENO | SADARMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang