Tian memutar balikan mobil menuju arah Mabes. Rafli mematikan panggilan dengan Bagas lalu menatap ke arah Reno.
"Bang Bagas setuju. Teror ini harus di bicarakan dengan semua anggota. Ia sekarang sedang mengabari seluruh anggota untuk kumpul di mabes." Lapor Rafli.
"Bagus!"
Beberapa menit kemudian markas besar tersebut telah di penuhi oleh banyak anggota. Kabar tentang SADARMA yang di serang gengster pun telah merebak kemana-mana bahkan di seluruh anggota DEFARKA.
Reno naik ke atas panggung dan melihat semua kawannya telah berkumpul. Ia meminta maaf dan menjelaskan dengan lantang mengapa kebanyakan anggota SADARMA di serang oleh kelompok asing.
Eren hadir dalam pertemuan malam itu bersama dengan Arlan. Ia mendengarkan semua yang di bicarakan Reno. Eren mengepalkan tangannya dan menatap tajam Arlan yang tak memberinya kabar langsung.
"Gue minta kalian untuk tetap berhati-hati dan jangan gunakan atribut SADARMA dulu sampai gue menyelesaikan masalah ini." Ujar Reno.
Bagas berdiri di belakang Reno pun langsung mensejajarkan berdirinya dengan Reno. "Lu mau ke sarang mereka?" Tanya Bagas memotong omongan Reno.
"Ya."
"Sendiri?"
"Mungkin?" Jawab Reno ragu.
Bagas menarik nafasnya dalam dan menatap semua anggota SADARMA yang sangat banyak itu.
"Apa kalian tidak keberatan jika membatu Reno menyerang markas CROSSROAD?" Tanya Bagas membuat mereka terkejut termasuk Reno dan Eren.
"Bangsat juga Bagas. Minta tarik semua aktivitas tawuran sekarang malah minta bantuan lawan mafia." Desis Arlan.
"Jika tidak keberatan gue mau kalian semu,-" ucapan Bagas terhenti kala beberapa motor mendekat dan parkir tepat di depan panggung.
"SADEWA?"
Leo dan temannya turun dari motor. Mereka naik ke atas panggung di suguhi tatapan tajam dari semua anggota.
"Ngapain lu di sini?" Tanya Reno dengan nada yang tinggi hingga Bagas menenangkannya.
"Maaf Leo ini bukan waktu yang tepat kalau lu mau cai masalah." Ujar Bagas.
"Denger denger kalian ada masalah dengan CROSSROAD?" Leo to the poin.
"Bukan urusan lo!"
"Gue mau bantu." Ucap Leo membuat semuanya terkejut. "Gue mau kerjasama sama kalian untuk menyerang CROSSROAD."
"SADEWA ada masalah sama CROSSROAD?" tanya Bagas.
"Gue yang ada masalah. Tapi kawan kawan gue juga pada mau bantu."
"Apa masalah lu?"
"Rio saudara kembar gue ada di sana. Gue mau temui dia. Jujur kalau hanya dengan kekuatan SADEWA, gue yakin itu tidak cukup. Maka dari itu gue mau SADEWA bekerja sama dengan SADARMA untuk menyerang CROSSROAD dengan begini kota akan saling menguntungkan. Bagaimana?" Tanya Leo.
"Dari mana lu tau kita akan menyerang CROSSROAD?"
"Kabar SADARMA di teror CROSSROAD sudah sampai mana mana Ren."
"Bagaimana Ren? Jika menurutku tidak masalah untuk bekerja sama dengan SADEWA." Bagas.
"Huh baiklah. Kita akan mulai merencanakan penyerangan."
****
TokTokTok"Siapa?" Arkan berjalan ke depan pintu dan membukanya. "Candra? Ada apa malem malem?"
"Gue setuju. Ayo ke sana."
"Lo serius?"
"Hm, harusnya ga secepat ini tapi gue barusan terpikirkan kalau memang SADARMA sedang dalam keadaan chaos."
"Benar." Arkan menaikan sudut bibirnya dan ia pergi ke penjara. Sebenarnya proses tahanan keluar penjara tidak segampang ini namun karena Candra memiliki pengaruh orang dalam akhirnya Putra dapat di bebaskan malam ini.
Putra menatap tajam dua orang di depannya. Kini mereka sedang berada di dalam 1 mobil yang sama. Putra tidak tau harus berekspresi apa, entah ia harus senang karena di bebaskan atau ia harus malu dan kecewa karena tuduhannya ke Candra salah. Apalagi mereka kini sedang mengantarkan Putra ke mabes.
Putra sudah mendapatkan cerita lengkapnya dari mereka berdua. Ia sadar telah tutup telinga selama ini. Kematian kakaknya malah membuat diri nya pergi jauh dari dirinya yang dulu. Ia melupakan orang-orang di sekelilingnya dan hanya fokus pada janji-janji nya sendiri yang ia buat.
"Gue minta maaf." Ujar Putra sontak membuat Arkan dan Candra terkejut.
****
don't forget to follow n vote🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO | SADARMA
ActionKehidupan SMA yang penuh dengan problematika keluarga. Namun di sisi lain Reno tidak bisa meninggalkan ke solidaritas an nya di SADARMA. Suatu insiden membuatnya harus bisa memutuskan dengan bijaksana untuk keselamatan teman-temannya. -+500 word per...