Kembali, kini semua berkumpul di ruang tamu Rafli. Beberapa wajah mereka ada yang sudah kembali bonyok.
"Puas?"
"Bang,"
"Puas kan? Susah ya bilangin kalian. Kalian bukan anak kecil lagi."
"Kita di serang. Lu tau sendiri kan bang." Reno angkat suara.
"Bisa gue minta tahan dulu?"
"Asal lo tau aja gue juga udah bilang sama Arkan ini salah paham. Gue juga berusaha cegah hal ini terjadi kok. Tapi ya balik lagi hubungan kita sama SKARTA buruk ga heran kalau Arkan ga percaya dan lanjut nyerang. Kalau kita diem aja cuman jadi bulan bulanan bang." Reno kepancing emosi.
"Bang Bagas. Kita semua minta maaf. Kita tau usaha lo buat memperbaiki nama SADARMA dan mencegah konflik. Kita bantu kok. Kita juga ga suka hal ini terus terjadi. Tapi tolong beri kami waktu. Kami perbaiki pelan pelan." Tian buka suara.
Bagas meletakkan parcel buah di meja. "Cepat sembuh Raf." Ucap Bagas lalu pergi dari sana.
Semua orang tampak murung dengan kepergian Bagas.
"Kalau gitu gue susul doi dulu ya, cepat sembuh Raf. Kalian yang luka juga cepat langsing di obati." Ujar Arlan di angguki semuanya.
"Hati-hati bang."
****
Arkan tiba di markas bersama pasukan kelas 1 nya. Ia merapikan bajunya lalu mengeluarkan dupa andalan, ya rokok."Dari mana?" Tanya Arya, kelas 3, ketua SKARTA.
"Tar tar kok pasukan langsung di cabut gitu aja sih. Bagas si kelas 2 itu bukan apa-apa. Kita bisa lawan dia juga." Ujar Candra, peringkat 5 kelas 1 agak jauh dari Arkan dan Arya. Ia bertanya pada kawan kawannya.
"Dari mana?" Di rasa tidak ada tanggapan dari Arkan, Arya lantas bertanya pada Canda. Namun saat Arya bertanya Candra langsung bungkam seribu bahasa.
"Ga ada yang jawab gue nih?"
"Mereka habis bales dendam. Kemarin ada 2 orang dari SMA Darma yang ngajak perang." Akhirnya Bara dari kelas 2 yang menjelaskan.
"Ga, kayaknya ada salah paham." Arkan.
"Salah paham? Lo percaya sama mereka? Mereka aja kali lagi bohong tau sendiri kan jumlah mereka tadi dikit." Candra.
"Udah udah, apa ada yang terluka?"
Semua menatap satu sama lain memastikan keadaan teman-temannya. Di rasa tidak ada yang terluka parah, Arya lantas berkata. "Gue dapat kabar dari Bagas, ketua SADARMA yang baru kalau SADARMA saat ini tidak akan terlibat tawuran lagi. Mereka berkata seperti itu untuk antisipasi. Namun jika terjadi hal yang tidak menyenangkan, yang tidak bisa di toleransi, mereka tidak akan tinggal diam."
"Bahasa halusnya mereka menyerukan perdamaian." Lanjut Arya.
"Kenapa? Mereka masih punya banyak dendam." Tanya Devano peringkat 4 kelas 1.
"Mungkin karena efek pergantian ketua. Eren cacat, dan sekarang Bagas yang ngantiin." Ujar Bara.
"Lalu wakilnya? Peringkat 2 kelas 2, alias Gery kan masih belum sadar dari koma."
"Mungkin wakil SADARMA masih belum di serahin alias masih di pegang Arlan, kakak lo." Ucap Bara menatap Arkan.
"Menyerukan perdamaian ya hm,"
****
Lagi lagi Reno menginap di rumah Tian. Ia merasa sangat lelah energinya banyak terkuras hari ini."Lu mau mandi air hangat?" Tawar Tian.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO | SADARMA
ActionKehidupan SMA yang penuh dengan problematika keluarga. Namun di sisi lain Reno tidak bisa meninggalkan ke solidaritas an nya di SADARMA. Suatu insiden membuatnya harus bisa memutuskan dengan bijaksana untuk keselamatan teman-temannya. -+500 word per...