👥08. Pesan Eren

3 1 0
                                    

Sedikit demi sedikit anggota SADARMA telah sampai di mabes. Area itu pun hampir sepenuhnya terisi. Tempat mabes SADARMA adalah gudang bengkel milik senior mereka yang terdahulu.

Siswa laki-laki SMA DARMA memang sangat banyak. Dan kebanyakan siswa tergabung dalam organisasi solidaritas bernama SADARMA. Sampai kini jumlah SADARMA telah mencapai 200 orang dan akan terus bertambah setiap tahun.

"Baiklah karena jam sudah menunjukkan pukul 18.30 mari kita percepat mulai saja." Seru Arlan, kelas 12, wakil ketua SADARMA.

Seluruh anggota langsung bersiap-siap berbaris. Mereka segera matikan rokoknya dan bangkit ke tengah area gudang itu.

Arlan berdiri di atas panggung yang lumayan luas dan tinggi. Ia mengarahkan kawan kawannya dari atas sana agar cepat berbaris dan tidak berisik.

Setelah semua dirasa beres, ia mempersilahkan penanggung jawab kelas 11 --Bagas-- untuk berbicara di depan seluruh anggota SADARMA.

"Selamat malam semuanya." Sapa Bagas dan di balas kompak anggota. "Malam."

"Maaf mendadak memberikan informasi dan mewajibkan kalian datang pada hari ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih dan mengapresiasi kalian semua yang bisa datang kemari. Ada banyak poin penting yang akan di sampaikan ketua kita --Eren-- berharap kalian akan dapat mendengarkan semua pesan yang di sampaikan dengan tenang dan teliti."

"SEMUANYA, ISTIRAHAT DITEMPAT~ GRAK!" Seru Bagas seketika semuanya meletakkan tangan ke belakang dan menutup mulut rapat-rapat.

Bagas memberi jalan untuk Eren dan Putra agar berada di tengah panggung dan dapat dilihat seluruh anggota.

Semuanya kaget melihat Eren yang belum sepenuhnya pulih, wajahnya masih sangat pucat. Putra berada di belakang Eren dan mendorong kursi rodanya. Ya benar, Eren duduk lemas di atas kursi roda.

Eren menguatkan dirinya dan tersenyum di bibir pucat nya. Ia senang dan bangga melihat kekompakan kawan-kawannya.

"Selamat malam, apa kalian bisa mendengar suara ku?" Tanya Eren dengan suara yang pelan. Biasanya ia berbicara dengan nada lantang, keras, dan konsisten.

"Siap, bisa!" Kompak semuanya.

Reno dan Tian saling melempar pandangan lalu dengan gerakan yang sama mereka langsung melihat ke arah depan lagi. Sekaan tatapan tadi adalah kode yang hanya dimengerti mereka berdua.

"Terima kasih sudah datang kemari memenuhi panggilan ku." Eren tak melepas senyuman nya. "Ada 5 poin penting yang ingin aku sampaikan perihal kepemimpinan SADARMA selanjutnya. Aku ingin kalian semua dapat berkontribusi dengan baik."

"Langsung saja tanpa berlama-lama, poin pertama, Gue, Eren Laurens kelas 12 IPA 2 mengundurkan diri menjadi leader SADARMA." Pernyataan itu membuat semuanya terkejut. "Seperti yang kalian lihat, gue sekarang cacat, gue ga bisa meneruskan ini. Gue minta maaf gue mengundurkan diri 3 bulan lebih cepat." Wajah tampan Eren berubah menjadi sendu.

"Poin kedua," ia kembali mengangkat kepalanya dan berusaha tegar. "Ini khusus untuk kalian yang satu angkatan dengan ku. Kalian tidak harus dan wajib lagi berpartisipasi pada kegiatan SADARMA. Tenang, gue ga akan langung narik kalian gitu aja. Kalian punya hak untuk memilih. Tapi ingat, waktu kalian hanya sampai 3 bulan di SADARMA selanjutnya gue mau kalian semua fokus sama semester 2 dan ujian kelulusan kita."

"Poin ketiga. Setelah kemunduran gue, harus ada yang menggantikan posisi gue bukan? Gue tunjuk elo Bagas untuk memimpin SADARMA selama satu tahun ke depan. Apa lo keberatan?"

"Siap, tidak keberatan."

"Bagaimana dengan anggota yang lain, apa kalian keberatan?"

"Siap, Tidak!"

"Gue harap lo bisa ciptain era baru di SADARMA seperti ketua tahun lalu harapankan ke gue tapi gue belum bisa meraih itu. Gue ga tau kapan kejayaan SADARMA akan di raih kembali apakah tahun ini, tahun depan, atau puluhan tahun lagi. Pesan gue, tujuan kita memang penting tapi kekeluarga kita jauh lebih penting. Jangan pernah buang keluarga lo di SADARMA demi sebuah kejayaan. Paham??"

"Siap, paham!"

"Kalau begitu next, poin ke-empat,-"

****

don't forget to follow n vote🖤

RENO | SADARMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang