"Poin keempat. Dari tahun ketahun anak baru yang masuk ke SMA ini adalah anak anak yang dulu di smp nya aktif di kegiatan. Gue sempat berbicara dengan alumni perihal anak kelas 10 yang masuk di tahun ini. Dia mengatakan kalau potensi kelas 10 tahun ini sangat beda dengan tahun tahun sebelum nya termasuk tahun angkatan gue. Tahun ini, kalian yang satu angkatan dengan Reno sangat kuat bahkan aku sendiri pun mengakui itu. Pesan gue ke Reno dan angkatan nya, kalian harus selalu kompak musuh kalian bukan kakak kakak an sekolah lain tapi satu angkatan dari sekolah lain. Jangan buyar! kakak kelas sekolah lain adalah musuh kakak kelas kalian. Jangan pernah terbelah. Reno, elo sebagai penanggung jawab kelas satu selalu perhatikan mereka dan jangan gegabah. Patuhi juga Bagas sebagai ketua kalian yang baru, juga hormatilah senior senior kalian. Gue harap nama SADARMA pemegang tahta ke solidaritas an yang tinggi tetap tertancap di dada kalian dan jangan pernah lupakan itu. Mengerti?"
"Siap, mengerti!"
Eren menyatukan tangannya dan meletakkannya di dahi seakan memberi penghormatan kepada seluruh anggota SADARMA yang berdiri di bawahnya.
"Selanjutnya poin terakhir akan di sampaikan Putra." Eren mempersilahkan Putra maju ke sampingnya.
"Poin kelima sekaligus poin terakhir." ucap Putra mengangkat dagunya dan mengatakannya dengan lantang.
"Poin ini adalah informasi untuk kalian. Pengeroyokan yang terjadi minggu lalu membuat kak Eren lumpuh total dan kakak gue dinyatakan koma." ujar Putra yang membuat semuanya melotot.
"K-koma? Apa maksudnya? Kemarin dia sadar kan?" ucap Reno memecah keheningan kerumunan.
"Iya, tapi kondisi kakak semakin memburuk. Untuk kedepannya gue dari kelas 10 dan kak Gery dari kelas 11 izin sementara untuk tidak ikut kegiatan sampai kondisi kak Gery pulih sepenuhnya. Terimakasih atas perhatiannya." ujar Putra, ia lalu mundur selangkah di belakang Eren.
"Apa ada yang ingin di tanyakan?" Ujar Eren. Beberapa detik hening dan Reno angkat suara.
"Sepertinya tidak kak."
"Baiklah. Bagas, apa ada yang ingin kau sampaikan untuk semuanya?"
"Izin menyampaikan kak." Bagas maju dan mensejajarkan berdirinya dengan Eren.
"Gue mau menyampaikan peraturan di kepimpinan gue kedepannya. Ada 3 peraturan yang perlu kalian taati. Yang pertama gue mau kalian meminimalisir perang antar sekolah, jangan membuat masalah jika tidak dipancing. Yang kedua kalian tidak boleh mengatasnamakan SADARMA dan menggunakan atribut SADARMA untuk masalah pribadi. Dan yang terakhir pelanggaran-pelanggaran berat yang di langgar dari aturan SADARMA mutlak akan langsung di keluarkan dari sini. Apa ada keluhan?"
Semua tampak diam menatap Bagas bingung. Peraturan Bagas keras juga lunak membuat semuanya tidak memiliki kata kata keluhan.
"Baiklah gue rasa semuanya sudah jelas. Sekali lagi gue ucapkan banyak terimakasih kepada kalian yang sudah datang dan mementingkan pertemuan ini. Kesetiakawanan kalian sangat gue hormati."
Pertemuan malam itu membuat suasana hati seluruh SADARMA campur aduk. Mulai dari kemunduran Eren, kabar Gery koma, dan di angkatnya Bagas sebagai ketua.
Tian dan Reno menuju motor sambil berdiskusi tentang poin pertama aturan Bagas. "Kita tidak boleh menyerang duluan gitu?" Tanya Reno ada nada tidak suka di kalimatnya.
"Meminimalisir perang."
"Jangan buat masalah jika tidak dipancing?" Reno langsung menyahuti kalimat Tian. "Berarti kita tidak boleh buat masalah duluan? Kayak pecundang aja."
"Hush!" Tian langsung memperingati Reno sebab mereka masih ada di lokasi dan masih banyak anggota di sana. Takutnya ada yang dengar percakapannya dan Reno.
"Ya bener kan?"
"Ren, Ti," panggil seorang di sebrang sana.
"Mau ikut sirkuit ga?"
"Next aja Vin, capek gue."
"Okelah."
****
don't forget to follow n vote🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
RENO | SADARMA
ActionKehidupan SMA yang penuh dengan problematika keluarga. Namun di sisi lain Reno tidak bisa meninggalkan ke solidaritas an nya di SADARMA. Suatu insiden membuatnya harus bisa memutuskan dengan bijaksana untuk keselamatan teman-temannya. -+500 word per...