"Selamat pagi semuanya." Sapa pak haris selaku wali kelas 12 MIPA 3.
Semua murid yang berada dikelas menjawabnya dengan kompak, kecuali sosok laki-laki bernama Zidane yang sedang tertidur di kursi paling belakang.
"Pagi ini kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari bandung." Beritahu pak haris
Seketika keadaan kelas menjadi riuh dengan segala pertanyaan.
"Harap tenang semuanya." Ucap pak haris membuat semuanya diam.
"Oke silahkan masuk." Pak haris mempersilakan murid baru itu untuk masuk.
Terlihat sosok perempuan cantik membuat semuanya menatap penuh kagum kepada perempuan itu.
"Cantik banget coy." Ujar ketua kelas bernama Arkan.
"Gue juga setuju sama Arkan." Timpal Senja sang sekretaris.
"Bidadari turun dari mana neng, btw 08 berapa." Celetuk Satya si berandal kelas.
Kenzo yang melihat sosok perempuan cantik itu langsung mengguncang bahu Zidane yang berada didepannya, berniat agar laki-laki itu terbangun.
"Zid, lo harus bangun zid!" Ucap Kenzo namun malah membuat Zidane kesal.
"Sialan lo, ganggu tidur gue aja kampret." Umpat Zidane kemudian melanjutkan tidurnya.
"Yeuh bocah." Setelah itu Kenzo kembali ketempat duduknya.
"Berisik." Gumam Zidane disela-sela tidur.
Kembali ke depan kelas, pak haris mempersilakan murid baru itu untuk memperkenalkan diri.
"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Zalva. saya pindahan dari bandung, semoga bisa berteman baik dengan kalian semua." Zalva, sosok perempuan cantik itu memperkenalkan dirinya dengan singkat.
"Ada yang mau ditanyakan?" Tanya wali kelas.
"Udah punya pacar belum, kalau belum aa siap jadi pacarmu." Satya beraksi dengan sifat kardusnya itu, membuat murid-murid di kelas mencibir dirinya.
"Dasar kaleng rombeng."
"Jangan mau sama Satya."
"Dasar buaya darat."
"Tukang kardus berisik."
"Uuuu bocah modus."
Brakk
"BERISIK BANGET LO SEMUA! GAK TAU ORANG NGANTUK APA." Zidane yang merasa tidurnya terganggu menggebrak meja, membuat keadaan yang tadinya riuh kini menjadi hening. Dan sekarang semua pasang mata tertuju pada laki-laki itu.
"Zidane kedepan kamu!." Pak haris menyuruh laki-laki itu agar maju kehadapannya.
Zidane yang belum sadar sepenuhnya pun hanya diam ditempat.
"Zidane maheswara!" Pak haris memanggil nama lengkap Zidane penuh penekanan.
"Sini kedepan kamu!"
Zidane tetap diam namun tiba-tiba saja Kenzo mendorong bahunya.
"Bego, disuruh kedepan lo."
Dengan terpaksa Zidane maju kedepan.
Sesampainya dihadapan pak haris, dirinya malah dikejutkan dengan sosok perempuan cantik bernama Zalva.
"Sial." umatnya dalam hati.
"Enak ya kamu tidur pagi-pagi gini." Tegur pak haris.
"Maaf pak saya ngantuk."
"Lain kali jangan diulangi."
"Iya pak, maaf sekali lagi."
"Yasudah silahkan duduk kembali, dan untuk kamu silahkan cari kursi yang kosong, semoga betah dikelas ini ya. Kalau gitu saya tinggal dulu, permisi." Tanpa banyak basa-basi pak haris pergi meninggalkan kelas.
Zidane yang merasa malu hanya diam saja sejak tadi hingga istirahat pertama datang.
"Capcus ke kantin si Rehan udah disana." Ajak Kenzo namun Zidane tak menanggapinya. Laki-laki itu sibuk melamun, entah apa yang ada dipikirannya sekarang.
"Woi malah ngelamun." Seru Kenzo membuat Zidane tersadar dari lamunannya itu.
"Ck, rese banget lo kampret."
"Lo kenapa sih hari ini? Sensi bener perasaan" Tanya Kenzo.
"Gapapa, ayo katanya mau ke kantin." Zidane beranjak dari duduknya ketika kedua bola matanya tak sengaja melihat Zalva yang baru saja masuk ke kelas, padahal perempuan itu baru saja keluar beberapa menit yang lalu.
Zidane menatap perempuan itu dengan sinis, Zalva yang ditatap seperti itu merasa heran.
"Ada yang salah ya sama gue?" Batin Zalva.
....
See u next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
ABISATYA | END
Teen Fiction"Kalau gue bilang 'Gue cinta sama lo' gimana? apa lo percaya?" "Engga!" "Kenapa? apa karena kita temenan dari kecil mangkanya lo gak pernah mau terima perasaan gue, dengan alasan karena takut pertemanan ini hancur?" "Ja-" "Gue cinta lo Seana! gue e...