Setelah mendapat kabar bahwa Kenzo kecelakaan mereka semua langsung bergegas menuju rumah sakit dimana Kenzo dilarikan.
Sesampainya disana mereka semua dibuat bingung oleh kehadiran Nafisa yang sedang menangis. Seana yang mengerti pun langsung menghampiri Nafisa dan memeluknya.
"Ini semua salah gue Na." Ucap Nafisa disela tangisnya.
"Ini bukan salah lo naf, ini takdir. Udah ya jangan nangis lagi." Seana menenangkan Nafisa.
"Eum.. btw ortunya Kenzo udah tau?." Tanya Keza, Nafisa menjawab dengan gelengan kepala.
"Mereka gak bisa dihubungi." Jelas Nafisa.
Mendengar perkataan Nafisa, Rehan menghela nafas dengan kasar. "Zid, lo punya nomor mbak Anjani kan?." Tanya Rehan.
"Ada, tapi gue gak tau masih aktif atau engga." Jawab Zidane. Ngomong-ngomong mbak Anjani ini adalah adik dari ibu Kenzo.
"Coba lo telpon, siapa tau bisa dihubungi." Suru Rehan. Zidane mengangguk mengerti kemudian mencoba untuk menghubungi Anjani.
Zidane menelponnya berkali-kali namun tidak diangkat hingga mencoba untuk menghubunginya lagi dan akhirnya diangkat.
"Halo?." Suara Anjani terdengar di sebrang sana.
"Halo mbak Anjani ini gue Zidane, sorry ganggu waktu lo." Ucap Zidane.
"Oh Zidane kirain siapa, ada apa Zidane tumben nelpon." Ucap Anjani.
"Maaf mbak, gue cuma mau ngasih tau kalau Tejo kecelakaan dan sekarang lagi ditangani sama dokter." Zidane memberi kabar dengan sedikit was-was.
"Lo lagi gak bercanda kan?" Anjani berucap sedikit tidak percaya, pasalnya ia pernah dikerjain oleh makhluk tampan bernama Zidane itu.
"Engga mbak, gue serius. Tadi sempet hubungi emak bapaknya tapi gak diangkat."
"Tejo baik-baik aja kan Zid?." Tanya Anjani panik.
"Udah pasti engga atuh mbak, namanya juga kecelakaan."
"Kirim alamat rumah sakitnya sekarang, gua kesana." Pinta Anjani.
"Iyaa mbak." Ucap Zidane dan kemudian mengakhiri panggilan tersebut.
"Gimana zid?." Tanya Seana.
"Mbak Anjani nanti ke sini." Jawab Zidane. Seana mengangguk kecil.
"Gimana ceritanya naf ko bisa kecelakaan gitu? Perasaan tadi dia masih ada dibelakang gue deh bawa motor." Tanya Rehan penasaran namun malah mendapat pukul kecil dari adiknya itu, Zalva.
"Kenapa pake ditanya sih kepo banget jadi orang." Bisik Zalva kepada Rehan.
"Gue kan cuma pengen tau." Mendengar perkataan Rehan, Zalva memutar bola matanya malas.
"Gue gak tau.. tapi tiba-tiba aja dia dateng nolongin gue yang hampir ketabrak mobil, kalau aja tadi gue hati-hati dan dia gak dateng mungkin sekarang ga bakalan gini kan." Ucap Nafisa yang kini masih menangis.
"Udah ga usah dipikirin lagi, ini semua emang udah takdirnya begini." Ucap Keza meyakinkan Nafisa agar tidak menyalahkan dirinya sendiri.
...
Flashback kejadian
Saat diperjalanan menuju rumah Keza dan masih belum jauh dari sekolah, Kenzo tak sengaja melihat Nafisa yang sedang berjalan sambil membaca sebuah catatan kecil.
Dirinya memutuskan untuk menghampiri gadis itu dan berniat mengajak pergi ke rumah Keza. Namun ketika hendak menghampirinya, Kenzo melihat sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju begitu cepat dan hendak menabrak Nafisa yang sedang menyebrangi jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABISATYA | END
Teen Fiction"Kalau gue bilang 'Gue cinta sama lo' gimana? apa lo percaya?" "Engga!" "Kenapa? apa karena kita temenan dari kecil mangkanya lo gak pernah mau terima perasaan gue, dengan alasan karena takut pertemanan ini hancur?" "Ja-" "Gue cinta lo Seana! gue e...