"Jadi selama ini lo selalu ketemu Keza? dan lo gak pernah kasih tau Seana?!" Rehan terdiam ketika mendengar perkataan gadis dihadapannya itu.
"Kenapa lo nutupin hal ini Han?! Kenapa lo-"
"Ada alasan kenapa gue gak pernah kasih tau Seana." Rehan memotong ucapan Nafisa.
"Alasan apa? lo gak kasian liat keadaan Seana sekarang?."
Rehan menghela nafas pelan. " Keza minta gue buat gak kasih tau siapapun."
"Terus kenapa lo kasih tau gue?."
"Karena gue yakin lo bisa bantu gue dan Keza."
"Maksud lo?."
"Bantu gue buat ketemu Revan, Naf."
"Revan?." Rehan mengangguk sebagai bentuk jawaban.
Gadis itu terdiam sejenak lalu menatap Rehan penuh tanya. "Revan siapa yang lo maksud?."
"Revan yang lo kenal, Naf. Aditya Revan."
"Ada urusan apa lo sama dia?."
"Sebenernya ini bukan urusan gue secara pribadi, tapi disini gue sebagai-"
"Ga usah belibet langsung ke intinya." Potong gadis itu tak sabaran.
"Ooh-oke.. jadi beberapa bulan yang lalu Keza dituduh ngehamilin cewek namanya Manda, dan bukti yang gue dapet tertuju sama Revan." Ujar laki-laki itu membuat Nafisa terkejut sekaligus tidak percaya.
"Maksud lo?."
"Maksud gue, dia pelaku sebenarnya. Revan yang udah ngehamilin cewek namanya Manda, bukan Keza!."
"Revan gak sebrengsek itu, lo tau dari mana dan bukti apa yang lo dapet?!." Ucap gadis itu tidak terima atas perkataan Rehan mengenai Revan adalah pelaku yang menghamili perempuan bernama Manda.
"Terserah kalau lo gak percaya, intinya gue cuma mau ketemu sama Revan dan gue bakal kasih tau bukti apa yang gue dapet, kalau gue dan Keza ketemu langsung sama Revan."
"Mending sekarang lo pulang deh, gue ngantuk. Gak ngotak lo bertamu di jam 2 malam!."
"Sorry untuk hal itu, tapi lo bisa bantu gue buat ketemu Revan kan?."
"Gue gak janji." Ketus Nafisa.
"Yaudah sekali lagi gue minta maaf karena udah ganggu istirahat lo, gue pamit." Ucap Rehan sebelum beranjak dari duduknya, gadis dihadapannya itu hanya diam tanpa merespon apapun membuat dirinya langsung pergi meninggalkan rumah tersebut.
Sepeninggalan Rehan, Nafisa terus saja memikirkan perkataan laki-laki itu, rasanya tidak mungkin jika Revan melakukan hal berengsek seperti yang dikatakan Rehan.
Mengenal bagaimana baiknya sosok Revan yang sudah menyelamatkan hidupnya beberapa tahun yang lalu membuat dirinya terkejut dan marah karena ucapan Rehan yang sedikit tidak masuk akal dipikirkannya itu.
Sosok Revan yang selalu membantunya ketika ia sedang kesusahan dan selalu melindunginya. Revan satu-satunya orang yang Nafisa percaya di hidupnya, ia sudah menganggap Revan sebagai adik kandungnya sendiri karena laki-laki itu lebih mudah satu tahun darinya.
Tiba-tiba handphone Nafisa berbunyi tanda panggilan masuk, ia melihat nya sekilas dan langsung mengangkat panggilan tersebut ketika melihat nama Revan tertera di sana.
"Halo?"
"Lo belum tidur kak?."
"Kebangun gara-gara lo nelpon." Ucapnya bohong.
"Sorry kak."
"Ada apa Van?."
"Besok bisa temenin gue beli kado buat ayah?."
![](https://img.wattpad.com/cover/338213287-288-k782840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABISATYA | END
Teen Fiction"Kalau gue bilang 'Gue cinta sama lo' gimana? apa lo percaya?" "Engga!" "Kenapa? apa karena kita temenan dari kecil mangkanya lo gak pernah mau terima perasaan gue, dengan alasan karena takut pertemanan ini hancur?" "Ja-" "Gue cinta lo Seana! gue e...