Keza merenung di teras rumah yang sudah di tempati beberapa bulan lalu bersama bunda dan sang kaka bernama Ghazi. Beberapa bulan belakangan ini ia selalu memikirkan Gadis manis bernama Seana, sejujurnya ia tak ingin meninggalkan Seana dan teman-temannya, keadaan memaksanya untuk melakukan hal ini.
Ditengah malam yang dingin laki-laki itu menangis dalam diam hingga tak sadar bahwa sang bunda berada didekatnya.
"Loh kamu udah pulang bi?." Ucapnya pura-pura tidak tahu.
Mendengar suara bunda dengan cepat ia langsung menghapus air mata yang membasahi pipinya itu.
"Iya bun baru banget mau buka sepatu." Katanya bohong.
Bunda tersenyum kecil dan duduk disebelah sang putra.
"Kalau ada apa-apa cerita sama bunda bi jangan dipendam sendiri, bunda akan selalu ada buat kamu dan juga bang Ghazi." Ucap bunda sambil mengusap pelan bahu Keza.
Laki-laki itu hanya diam ketika mendengar ucapan sang bunda.
"Kamu dan bang—"
"Aku ketemu Seana bun." Ujarnya memotong ucapan bunda.
"..."
"Aku cinta dan sayang sama Seana, bukan Manda."
Kalian ingat gadis bernama Manda yang mengaku-ngaku sebagai mantan Keza? Ya, sekarang Manda dan dirinya menjalin hubungan, Manda perempuan yang bersamanya tadi ketika tak sengaja bertemu dengan Seana.
"Bunda percaya sama aku kan? Aku gak pernah ngelakuin hal berengsek itu sama Manda." Ucapnya penuh emosi.
"Bunda percaya sama kamu, tapi kita harus sabar ya? sebentar lagi pasti ada jalan keluarnya."
Keza menjalin hubungan dengan Manda semata-mata hanya untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah Keza lakukan kepada Manda.
Saat ia baru pindah beberapa minggu ke rumah ini, tiba-tiba saja Manda datang bersama kedua orang tuanya meminta Keza untuk bertanggung jawab atas kehamilan Manda.
Mendengar hal itu bunda sempat jatuh sakit dan mendiamkan Keza selama berminggu-minggu, begitu juga dengan Ghazi, dirinya habis dipukuli orang sang kaka.
Keza sudah berusaha untuk membantah hal tersebut namun Manda dan kedua orangtuanya tetap mengatakan bahwa Keza adalah pelakunya dan memberikan bukti sebuah foto dan rekaman cctv dimana Keza terlihat mabuk sambil menggoda Manda disebuah club malam.
Di dalam rekaman cctv tersebut Keza mengakui bahwa itu adalah dirinya, namun ia tidak yakin bahwa dirinya yang telah menghamili perempuan itu.
Hari itu adalah pertama kalinya ia pergi ketempat tersebut, karena salah satu teman kelasnya mengadakan pesta ulang tahun di sana dan ia masih ingat betul ketika teman-temannya meminta maaf karena sudah memaksa dirinya untuk meminum minuman beralkohol itu dan berakhir tak sadar diri. Dan juga salah satu teman kelasnya mengatakan bahwa hari itu Seana yang datang menjemput dirinya karena sudah mabuk berat dan berakhir keesokan harinya Seana mendiamkan dirinya karena telah pergi ke club malam tanpa memberi tahu perempuan itu.
Namun seberusaha keras dirinya membantah hal tersebut, keluarga Manda tetap saja menuduh Keza bahwa dirinya lah pelakunya, dan dengan terpaksa ia harus bertanggung jawab atas kehamilan itu, dengan terpaksa pula Keza harus pindah sekolah karena keinginan sang bunda tanpa diberitahu alasannya.
"Aku bakalan terus cari bukti bahwa bukan aku pelakunya Bun." Ucap Keza penuh penekanan.
Bunda mengangguk kecil sambil menatap sang putra.
"Bunda percaya kamu."
"Makasih bun selalu ada disamping aku." Ucap Keza sambil memeluk sang bunda.
"Bunda akan selalu disamping kamu bi, apapun keadaannya."
"Bunda dan Seana alasan terbesar aku kenapa aku harus tetap hidup."
"Secinta itu kamu sama Seana?" Tanya bunda sambil terkekeh pelan. Keza, laki-laki mengangguk sebagai bentuk jawaban membuat bunda tersenyum ketika melihat respon tersebut.
"Kita masuk kedalam yu, dingin loh diluar gini." Ajak bunda.
"Bunda duluan aja, aku mau nunggu bang Ghazi disini."
"Yaudah, kalau gitu bunda masuk duluan."
"Iya bun."
...
Sedangkan ditempat lain, gadis manis bernama Seana sedang menangis hingga sesenggukan didalam pelukan sang sepupu bernama Zalva.
Ini sudah berjalan hampir 1 jam Seana menangis, Zalva memberikan ruang untuk sepupunya itu menumpahkan segala kesedihannya walaupun berakhir dirinya panik sendiri karena sepupunya itu malam makin histeris.
"Va, kenapa Keza pergi dari gue? Apa gue jahat banget ya sama dia." Ucap Seana disela-sela tangisannya itu.
"Keza gak mungkin segampang itu buat ninggalin lo Na, percaya sama gue. Keza pasti bakalan balik buat nemuin lo, Keza pasti bakalan kumpul bareng kita lagi." Ucap Zalva meyakinkan Seana.
"Ta—ta– tapi Dia..."
"Pasti ada alasan kenapa Keza ninggalin kita semua." Ucap Zalva. Seana menghentikan tangisannya itu dan menatap Zalva.
"Va, lo mau kan bantuin gue buat nyari alamat rumah Keza? Please bantu gue Va, gue mau ketemu sama bunda" Katanya memohon.
Zalva menghela nafas dan mengangguk.
"Tapi bareng Rehan ya?." Ucap Zalva dan Seana mengangguk dengan cepat.
"Sekarang lo tidur oke" Suruh Zalva.
Saat ini Seana sedang menginap dirumah sang sepupu karena kedua orang tua Seana sedang tidak ada dirumah. Sebenarnya dirumah Zalva pun hanya bertiga bersama Rehan, tapi sekarang Rehan masih diluar bersama teman-temannya, kedua orang tua si kembar sedang berada dibandung.
"Lo juga tidur kan?."
"Gue mau ke dapur dulu bentar."
"Oh oke deh, gue tidur duluan ya." Ucap Seana dan dibalas anggukan kepala oleh Zalva.
...
See u next chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
ABISATYA | END
Fiksi Remaja"Kalau gue bilang 'Gue cinta sama lo' gimana? apa lo percaya?" "Engga!" "Kenapa? apa karena kita temenan dari kecil mangkanya lo gak pernah mau terima perasaan gue, dengan alasan karena takut pertemanan ini hancur?" "Ja-" "Gue cinta lo Seana! gue e...