Seana menghela nafas ketika ia baru saja menyelesaikan kelas sore ini.
"Akhirnya keluar juga tuh dosen." Gumam gadis itu.
"Seana, gue duluan ya." Pamit laki-laki bertubuh tinggi kepadanya.
"Yoi bro hati-hati." Balasnya.
Kini gadis itu sudah memasuki dunia perkuliahan, begitu juga dengan yang lain. Dan juga mereka semua berada di universitas yang sama, hanya saja berbeda jurusan.
Seana melangkah keluar dari kelas itu lalu pergi meninggalkan kampus..
"Please jangan turun hujan dulu." Mohon Seana ketika menatap langit yang terlihat mendung.
Tapi nyatanya hujan malah turun begitu deras membuat tubuhnya sedikit basah.
"Untung gak basah kuyup." Ucap Seana yang kini meneduh di salah satu warung yang tak jauh dari kampusnya.
"Ibu maaf, saya izin meneduh disini ya." Izinnya kepada pemilik warung.
"Iya neng, silahkan." Balas ibu tersebut dengan ramah, Seana tersenyum kemudian duduk di salah satu kursi yang tersedia.
Gadis itu mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya kemudian mengecek apakah ada pesan masuk atau tidak. Namun tiba-tiba saja ada panggilan masuk dari kekasih tercinta, siapa lagi kalau bukan Keza Abiandra.
"Kamu udah selesai kelas?" Tanya Keza di sebrang sana.
"Udah, baru aja aku mau pulang tapi malah kejebak hujan." Adunya kepada Keza.
"Tunggu ya, aku jemput."
"Jangan! aku bisa pulang sendiri kok, mending kamu istirahat aja di rumah. Kamu pasti capek habis ngejar deadline tugas ditambah kamu juga baru banget pulang kerja kan?." Tolak Seana, pasalnya laki-laki itu pasti sangat lelah karena baru saja pulang bekerja.
Iya, saat ini Keza bekerja sambil kuliah dan tentu saja hal tersebut membuat Seana sedikit tidak tega jika harus merepotkan sang kekasih.
"Aku gapapa Na, aku jemput kamu ya." Katanya sekali lagi.
"Oke, tapi tunggu hujannya reda." Ucap Seana pasrah.
"Iya sayangku, sekarang kamu lagi dimana?"
"Aku masih di deket kampus, di warung yang biasa banyak anak smk nongkrong itu loh.”
"Di situ rame?"
"Cuma ada aku sama ibu pemilik warung aja, kenapa?"
"Gapapa, kalau gitu tunggu aku oke?"
"Oke, hati-hati di jalan, jangan kebut bawa motornya. Habis hujan pasti jalanan licin"
"Siap sayang, aku tutup telpon nya ya."
Seana menghela nafasnya ketika sambungan telepon itu di matikan oleh Keza. Gadis itu beranjak dari duduknya kemudian membeli roti di warung tersebut.
"Bu, saya mau rotinya satu." Ucap Seana sambil memilih roti yang akan ia beli.
"Oh iya silahkan neng."
"Ini uangnya yang bu."
"Neng mau saya buatkan teh anget sekalian?" Tanya ibu tersebut, Seana menolak secara halus.
"Engga bu makasih."
"Cuaca nya dingin loh, saya buatkan aja ya."
"Eh ga usah bu, saya ga—"
"Udah gapapa, tunggu sebentar ya neng."
Seana menatap kepergian ibu warung tersebut dengan tatapan bingung, lalu ia memilih untuk kembali ketempat duduk tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/338213287-288-k782840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABISATYA | END
Teen Fiction"Kalau gue bilang 'Gue cinta sama lo' gimana? apa lo percaya?" "Engga!" "Kenapa? apa karena kita temenan dari kecil mangkanya lo gak pernah mau terima perasaan gue, dengan alasan karena takut pertemanan ini hancur?" "Ja-" "Gue cinta lo Seana! gue e...