34. Fakta

38 2 2
                                    

Sedari tadi perasaan Bunda dari Keza begitu sangat tidak nyaman, entah apa yang membuat dirinya begitu takut akan suatu hal.

"Bunda kenapa? Ko aku liat kaya lagi gak nyaman gitu." Mendengar pertanyaan dari Keza sontak saja membuat dirinya sedikit mengelak. "Bunda gapapa kok, perasaan kamu aja kali." Jawab bunda.

"Jangan bohong bun, kalau ada apa-apa cerita sama aku." Ujar Keza.

Bunda mengangguk dan mengusap bahu sang putra."Iya Keza Abiandra."

Keza menatap sang bunda dengan sedikit khawatir.

"Kalau gitu bunda mau pergi ambil baju jahitan bunda dulu ya."

"Ambil dimana bun? aku anter ya."

"Gak perlu, kamu jaga dirumah aja. bunda bisa sendiri kok."

"Sama aku aja bun, hemat ongkos."

"Kamu di rumah aja, lagian juga bunda bakalan mampir dulu ke rumah tante kamu, mau anterin kue nih." Ujar bunda sambil menunjukkan kue yang akan di bawa.

"Ooh gitu.. btw ke rumah tante Nana atau Tante Arsya? Biar nanti pulangnya aku jemput bunda."

"Tante Arsya."

"Oke deh, kalau mau pulang telpon aku." Bunda mengangguk.

"Bunda seriusan nih gak mau aku anter?" Tanya Keza sekali lagi.

"Iya Abiandra."

"Yaudah, bunda hati-hati. Kalau ada apa-apa telpon aku."

"Iya anak ganteng bunda yang sekarang udah jadi pacarnya ana."

"Keren gak Bun sekarang aku udah jadi pacarnya Seana?" Tanya Keza sambil tersenyum merekah.

"Keren, tapi lebih keren kalau kamu menikahi ana nanti."

"Do'ain aja ya bun." Balas Keza cengengesan.

"Yasudah kalau gitu bunda berangkat ya, jangan nakal di rumah."

"Iya bunda, hati-hati dijalan."

...

Seperti pada tujuan nya di awal, setelah mengambil baju yang telah di jahit Riana atau bunda dari Keza itu mampir terlebih dahulu ke rumah sang adik ipar yaitu Arsya.

Dengan sopan Riana mengucap salam ketika sampai dirumah Arsya dan di sambut baik olehnya.

"Repot-repot banget mbak sampe bawa kue gini." Ujar Arsya merasa tidak enak.

"Ah gapapa, lagian juga mbak ke sini cuma mau jenguk kamu aja kok. Udah lama juga setelah mbak pindah mbak belum ketemu kamu lagi." Ucap Riana.

"Makasih loh mbak udah jauh-jauh mau jenguk aku gini."

"Kamu sendirian kan di rumah?" Tanya Riana, Arsya merasa bingung dengan pertanyaan yang dikeluarkan oleh kakak iparnya itu.

"Aku sendirian kok, emangnya kenapa ya mbak?" Tanya balik Arsya dengan penasaran.

"Ah engga, tadi tuh di depan mbak gak sengaja liat ada sepatu laki-laki di rak sepatu kamu, mbak kira ada Dimas lagi main." Riana menyebut nama Dimas, pacar dari Arsya yang dia kenal.

"Ah, itu emang sepatunya Dimas mbak, ketinggalan."

"Kok bisa ketinggalan?"

"Waktu itu hujan terus Dimas baliknya pake sendal, mungkin dia lupa buat bawa pulang lagi, aku juga lupa ada sepatu Dimas di situ."

ABISATYA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang