16

60 16 2
                                    

Ibu mana yang tidak bingung dan bimbang jika anaknya yang selama ini dia rawat dan tau berubah seperti orang yang tak pernah ia kenal, sakit tapi tak berdarah.

Namun tepat hari minggu pas 20 hari libur ila,

"bunda!! Ila sudah siap kesekolah" ujar ila.

"kamu yakin?" tanya bunda memastikan, ila hanya mengangguk.

Ibu ila menangis memeluk sang anak,

"dimana anak ibu? Mana anak ibu yang rewel dan cerewet? Hhmmmm" ucap ibu disela sesenggukkan akibat menangis. Ila hanya membalas pelukan ibu sambil terdiam,

"maaffin ila bunda" jawaban ila membuat luka di hati seorang ibu semakin tertohok.

"baik ibu tidak akan memaksa anak ibu lagi, bukan ila yang harus berubah tapi ibu!! Iya ibu juga harus berusaha menerima anak ibu yang sekarang" ucap ibu menenangkan hatinya dan sang anak, sedangkan ila hanya bisa senyum.

Ibu melepaskan pelukannya, lantas berdiri sambil menghapus air matanya.

"ya sudah siapkan peralatan dan kebutuhan sekolah untuk besok, ibu siapkan menu makanan untuk sebentar malam" ucap ibu lalu pergi ke dapur, sesampainya di dapur ibu kembali menangis. Menangis dalam diamnya, ila melihatnya namun tak bisa berbuat apa - apa. Seperti ila sudah kehilangan dirinya, ingin berlari memeluk sang bunda namun kaki dan badannya diam kaku ditempatnya. Mau sang ibu ataupun ila sama - sama menangis dalam diamnya,

KEESOKAN HARI

ila sudah berada di lingkungan sekolahan. Siswa/i bahkan guru yang melihat ila tampak bingung dan tak mampu berkata apa - apa, pasalnya ila membuat jarak yang sangat kentara gak ingin di ganggu. Ila menghindari setiap orang bahkan bukan hanya tatapan melainkan perbuatan, orang yang berlalu lalang di lorong pun ila tunggu sampai sepi. Dalam artian dia menepi untuk memberikan orang lain lewat, membuat keadaan cukup rumit.

Sesampainya di kelas pun ila hanya diam dan menatap ke arah luar jendela, ran saja cukup sungkan untuk mendekat. Mereka membiarkan ila seperti itu karena dicoba di sapa ataupun di ajak ngobrol ila hanya bertampang flat seperti manekin,

Tak berekspresi maupun berujar apapun hanya diam membisu.

Selama kegiatan belajar mengajarpun ila fokus ke papan tulis dan penerangan dari guru mapel, tidak juga bertanya atau sekedar tertawa jika sang guru mapel memberi gurauan. Ila membuat suasana cukup aneh,

Guru mapel mencoba melakukan pendekatan tapi ila hanya senyum atau kadang diam membisu. Tidak berucap satu kata apapun, walau setiap catatan maupun tugas sudah di kerjakannya lalu dikumpulkan ke depan hanya diam tak berucap. Sesi tanya jawab pun hanya di lakukannya dengan menuliskan di papan tulis, ada beberapa guru mapel juga membuli ila dengan niatan agar ila marah tapi yang dilakukan ila hanya senyum. Membuat suasana canggung bukan main,

Setelah istirahat pun ila ke kantin hanya menunggu sunyi lalu mengambil sendiri apa yang dibutuhkannya lalu dibayar. Membuat penjaga kantin merasa bingung, lalu kepo bertanya ke anak sekelas dengan ila.

Hidup ila jadi dijauhi sejauh jauhnya, yang ia lakukan hanya sibuk dengan membaca atau membenamkan wajahnya di lipatan tangannya/tidur.

Hari berganti, ila mulai berubah menjadi orang yang sukar diajak ngobrol. Bahkan akan terkesan membosankan, kalo ditanya akan dijawab seperlunya.

Namun hari itu,,,, ila mendapatkan kabar bahwa ren dan ran jadian!! Sakit hati kembali ila rasakan.

Entah kenapa ila merasa semakin ia berusaha menjauh maka para pria{hidung belang} di sekolahannya menempel bak parasit, mengganggu ketenangannya.

Awalnya didiamkannya, lama lama ila mengambil sikap cukup tegas. Pasalnya mereka main sentuh fisik/pegang sana pegang sini yang membuat ila kesal, mau gak mau merubahnya menjadi tipikal yang sangat galak bahkan bukan secara verbal saja melainkan secara fisik juga ia. Tidak jarang ila meremehkan orang - orang yang membuatnya dijuluki singa tua pemarah atau perawan tua emosian, tapi ila gak ambil pusing. Yang penting baginya adalah dijauhi oleh orang - orang munafik,

Seperti sekarang ini!! Rapat osis digelar. Ila mau gak mau harus ikut akibat paksaan rendy, rendy mengancam akan mendekati ila kembali jika tidak aktif dalam osis. Yah mau gak mau ila hadir walau terkesan ogah - ogahan,

Sebenarnya rendy masih menaruh hati sama ila, walau sudah kelar dan menganggap ila adalah wanita yang baik tapi rendy memergoki ila sedang mesum dengan seorang pria yang dia tak tahu. Jadi penilaian rendy terhadap ila menjadi buruk akibat itu, sedangkan sebenarnya ila hari itu membantu pria teman tetangga kelasnya. Mungkin dari mata orang ketiga seperti ila nyosor/mencium duluan tapi dalam nyatanya, ila sedang memperagakan cara mengintimidasi lawan. Pasalnya pria tetangga kelasnya ini selalu kena bully, karena kasihan dan tak tega juga/hati nurani tak tega. Jadinya yah ila secara ogah - ogahan memarahi sekaligus mengatai pria ini banci dan memberikan cara - cara agar dirinya gak diganggu/dibully lagi,

Ila sadar bahwa rendy melihat tapi ila tak ingin menjelaskan juga?! Biarlah rumor berkembang dan ila berharap para kaum adam semakin menjauhinya.

Bersambung

Cinta Itu Polos? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang