12

64 15 2
                                    

Versi ren

Ren adalah tipikal anak yang selalu dapat perhatian, namun sepertinya tidak dengan ran. Ran dengan jelas - jelas tak memperhatikan ren, membuat ren menjadi penasaran dan sedikit merasa terasingkan. Maka dari itu dia mengajak ran dan juga temannya itu namun ditolak oleh temannya itu, ren memang tipikal ramah dan periang.

Jadi saat di aula itu ren bertanya, hal remeh - remeh.

- mengapa sekolah disini? {sama dengan itu berarti dijawab yah} = ikut teman kak

- ambil jurusan apa dan kenapa? = ngikut teman kak

Yah alasan teman saja terus alasan si ran, biasanya apalagi cowo yah kalo ditanya sama ren itu tuh bakal ngomong panjang kali lebar{alias gak habis - habis}. Lah ini ran jawab sekenanya dan seperlunya membuat rasa penasaran ren bangkit/dicuekin juga iya,

Makanya ditanya rumahnya dan ternyata mereka tetanggaan komplek. Jadi dengan inisiatif ren ngajak jalan, yang niatnya rame - rame tapi baba sibuk dan si teman di sampingnya juga sibuk yah alhasil mereka cuma berdua.

Setelah itu ren sih yang tanya, ketemuan dimana dan di jawab ran nanti ketemu di gerbang aja.

Lah biasanya tuh gak gitu harusnya, ren akan di jemput ditungguin di depan rumahnya. Lah ini di suruh jalan sendiri menuju pasar malam,

Skip tempat dan waktu

Ren datang dong dan untung saja ran ada di depan pintu masuk dengan sikap yang acuh. Setelah ketemu mereka keliling, sebenarnya tipikal ran itu selalu membalas setiap obrolan ren dan juga sering inisiatif ngobrol juga tapi tetap saja bukan perlakuan yang di dapat ren.

Tau - tau ran ngilang setelah mendapati atau melihat sesuatu, alasannya ijin kamar mandi. Ya ren setuju lah. Ditinggallah si ren sendirian, entah sudah berapa lama. Ren dibiarin gitu aja, jadi ren pun inisiatif.

Ren pergi mencari dan di dapat adalah ran sedang menggendong seseorang yang kalo dilihat lagi adalah temannya waktu di aula, diikutinnya.

Ren tau semua dan melihat dari awal hingga akhir, ada sebercit rasa iri dan cemburu disana.

Biasanya ren malas tau tapi ini malah menemui mereka,

'ini bukan aku' batin ren bergejolak menolak apa yang dilakuin ren. Namun dah basah juga kan yah jadinya tancaplah gas,

Kejadian itu pun terjadi{baca chap sebelumnya}.

Ren kini di tinggal berdua dengan teman ran,

Dan setelah interview itu di kenallah namanya ila. Dengan memberanikan diri ren meminta izin, jelas dari mata anak itu ada rasa kecewa dan sedih serta syok juga tapi mulutnya berbohong.

Awalnya niat untuk ngerjain tapi entah mengapa ren jadi semakin bersemangat untuk memiliki ran, tak munafik memang. Ren pun manusia,

Siapa sih yang gak akan merasa tertantang jika lawannya mengacuhkannya. Ren tak pernah mendapat perlakuan seperti itu sebelumnya, biasanya dirinyalah yang begitu. Tapi berkat ran!! Ren pun jadi punya jiwa yang tertantang untuk mendapatkan ran,

Toh juga di izinkan oleh ila selaku 'temannya'.

Bersambung

Cinta Itu Polos? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang