55

48 11 4
                                    

"sudah selesai kak,, makasih yah kak sudah mau kerja samanya!! Gak rewel selama pengecekan" ucap sang perawat, ila menaikan alisnya.

Ia bingung, kek kenal....

Lama sempat terdiam, ila menyunggingkan senyuman.

"bilang dokter ana yah mas suster.... Coklat 2 sama eskrim rasa coklat sebagai hadiahku karena menjadi anak baik pas pemeriksaan" balas ila senyum,

"iya kan kak ciya" ucap ila kembali. Sang suster tadi pamit tanpa permisi,

'kena kamu ba' batin ila menang. Sedangkan ila tak menyadari ada ash dan esh disana.

Sedetik kemudian ila sadar bahwa ada 2 cecunguk di sini, membuat senyum ila sedikit memudar.

"ngapain kesini!!" bukan ila yang berucap ketus melainkan mimi,

"mi,,,, udah!! Kasihan mereka dah jauh - jauh jenguk loh... Gpp udah" relai ila.

Esh duduk di sofa sedangkan ash nyerobot kursi yang dipakai mimi, diusirnya mimi agar duduk di sofa dan dia di kursi itu.

"sakit banget yah kak!!" ucap ash sembari menarik tangan ila untuk menyentuh pipinya,

"udah tau nanya" balas mimi sekali lagi dengan nada ketusnya.

"gak Ngarepin situ datang tuh" timpal mimi, sedangkan ash hanya menutup matanya sembari merasakan tangan ila di pipinya.

Ila hanya membiarkan ash dengan tingkah pola nya, ia cukup lelah dengan hari ini dan efek obat yang diminumnya membuat kantuknya tak tertahankan.

Esh bangun dan berdiri di sisi sebelah bankar ila lainnya,

Esh duduk mengambil sedikit tempat di bankar lalu membawa ila untuk bersandar di badannya sebagai tumpuan.

{Esh adalah tipikal cowo yang paham kemauan cewe 😚🤭}

{Padahal sih niatnya panas - panasin mimi itu}

Ash membuka matanya, tersentak melihat bagaimana ila tampak nyaman berada di sandaran esh, jantungnya serasa di tusuk jarum.

{sabar ash, masih ada mimi.. Pepet aja si mimi 🤣😅}

"makasih yah esh,, gw ngantuk tapi pegel kalo harus tiduran mulu... Lu memang the best dah" ucap ila sangat bersyukur sembari memejamkan mata,

"lu udah kalah ash, kalah telak" ledek mimi.

Ash bangun dan pergi keluar ruangan, sedangkan mimi menyusulnya.

Di dalam ruangan

"kayaknya cara lu masih gaptek deh esh" ungkap ila,

"dianya gak peka tuh... Kalo lu mau dia peka, harusnya lu pepet dulu dia. Permainan tarik ulur....lu paham layangan kan!? Nah itu" lanjut ila.

Esh hanya senyum menanggapi ucapan demi ucapan ila,

"lu giniin gw trus gw baper gimana dong" ila membuka matanya, badannya ia hadapkan ke esh.

Dengan jailnya ia mengalunkan kedua tangannya di leher esh dan menjadikan kedua pundak esh sebagai tumpuan dari lengan ila yang mengalun mesra di leher esh,

Dan ternyata esh juga sama. Tanpa izin ila, tangannya ia arahkan untuk memeluk ila.

Esh menarik ila mendekat,

"jika dianya gak di dapat maka kakak saja yang ku kejar" tantangan ila esh terima.

Mereka sangat dekat bahkan dengusan nafas keduanya dapat mereka rasakan menerma wajah mereka,

Sedangkan di lain sisi

Ash keluar dan menuju kedalam mobil yang emang sengaja ia bawa hari ini, tentu mimi mengekori ash.

Memanggil nama ash agar mau berhenti namun si empunya sepertinya menulikan telinganya,

Ash memarkirkan mobilnya di paling pojok parkiran yang jauh dari sorotan cctv.

Ia masuk ke dalam mobil, menyentak setir mobil.

"aaaaaakkkk" geramnya, mimi kini menyusul dan duduk di samping ash.

"lu gak boleh kayak gini... Kak ila tuh butuhin lu" ucap mimi,

"lu liat cara dia memperlakukan gw dan esh itu berbeda... Lu gak ngerti... Lu{suara makin melambat} gak ngerti" balas ash.

Mimi langsung membawa ash dalam pelukannya, tak lupa mengelus kepala dan punggung ash agar merasa lebih baik.

Bersambung

Cinta Itu Polos? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang