"hy... Datang lagi... Mau ketemu dokter ana kan? Beliau ada diruangannya... Bersyukur kamu tepat waktu la" ucap sang suster kepada ila,
Ila adalah mantan pasien yang pernah suster itu tangani.
Ila menyusuri lorong dengan samtai tanpa bingung, seakan - akan itu sudah menjadi rutinitasnya.
Pintu terbuka
klik, kriek!!
"hy kak.... Cianya mana kak?" tanya ila ke dokter ana.
"?? Setiap hari kesini hanya mencari cia" jawab sang dokter,
Ila tersenyum malu.
"dokter kan tau saatnya aku buat check kondisi" balas ila sedikit gugup,
"ya....ciya... Dicariin noh" ucap dokter ana setelah menekan salah satu tombol ditelpon.
Tak lama setelah itu yang ditunggu datang,
Ila berseri - seri. Sedangkan ciya seperti datar dan B aja ke ila,
"hy ciya!! Gimana kabarnya? Aku mau jalan2 nih.. Ngikut gak?" tanya ila malu tak lupa selalu rambutnya ia sugar terus ketelinganya. Padahal rambutnya udah rapi dari sononya,
"boleh kok,,, boleh.... Lagian jam dinas ciya dah selesai kok" yang jawab malah dokter ana.
Ciya melihat ana dengan tatapan tajam, sedangkan yang ditatap hanya menampilkan wajah cengir tak berdosa.
"lu mau ngapain sih? Kesini mulu!! Gangguin gw,,, gak punya kerjaan lain yah lu" kesal ciya,
"iiisshhh,,, kak ciya gitu... Ok... Aku akan hhhmmmmppppttt" ucapan ila terpotong karena ciya sudah menutup mulutnya dengan tangannya.
Ciya pergi sambil menarik ila keluar dari ruangan ana, tanpa pamitan tentunya! Beda dengan ila masih sempat pamit. Setelah sudah berhasil lepas dari bekapan ciya,
Mereka menuju kearah luar rumah sakit dan menuju kebelakang gedung.
"iiisshhh apaan sih!! Sakit tau gak ege" rutuk ila ke ciya karena caranya menarik sangatlah kasar,
"iya.. Iya aman.. Sekarang lu mesti temani gw gak mau tau" ujar ila setelah pegangan tangan ciya darinya dapat ia lepas secara paksa.
Namun ciya hanya matung enggan untuk menjawab,
"mau semua orang tau tentang lu nih?" tanya ila dengan nada mengancam.
Sedangkan ciya hanya berpasrah,
"ok!! Tapi ini yang terakhir,, kalo lu kayak gini lagi yah gw gak peduli" jawab ciya dengan spontan diselingi kesal juga.
"udah ganti gih dulu... Gw tunggu dikantin" ucap ila lalu setelah itu ia cabut dari sana menuju kantin,
"dasar aneh" rutuk ciya. Ciya pun balik ke dalam rumah sakit untuk mengganti pakaian dinasnya, yah karena sudah lepas dinas.
S
K
I
P"itu cantik kan yah? Yuk kesana yuk ciya" ucap ila gembira melihat sesuatu yang menarik atensinya, ila menarik paksa ciya untuk mengikutinya.
Mereka saat ini tengah berada di pasar, mengelilingi area pasar. Mulai dari pakaian, tas, macam - macam lainnya hingga ke tempat pernak - pernik yang menjadi atensi ila.
"ini bagus gak?" tanya ila manis ke ciya, ila sedang mencoba kalung walau hanya menempel bukan beneran dipakainya.
"hn" jawab ciya,
"serius napa sih" kesal ila karena dapat tanggapan yang tidak sesuai yang ia mau.
"lu mau dapet jawaban gimana?... Muji - muji lu gitu? Dih ogah,,," ketus ciya, ila membuang arah pandangannya. Muka ila tampak masam,
"buru... Gw ada urusan lain nih!!" ucap ciya maksa.
"iya..."jawab ketus ila,
"kalo segitu pentingnya yaudah... Sana gak usah balik - balik kesini... Gak papa gw... Gak papa" balas ila kembali dengan nada ketus yang sama.
Ciya menghela nafas pasrah, ciya pun berbalik. Niatnya sih menjaga jarak dari ila beberapa meter agar menenangkan emosinya yang mulai tak stabil,
Namun.....
"loh kok,,,, ila... Kalian kok disini?"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Itu Polos?
RandomDi jaman sekarang percaya kah kalian nih bahwa ada cinta yang polos, bukan murni loh yah?! Tapi polos yah polos. Berawal dari kisah seorang senior yang mencoba bangkit dari kenangan masa lalu atau mencoba menutup bahkan mengubur dalam - dalam perasa...