26

63 17 0
                                    

"la darimana lu?" tanya anggota lain, ila hanya diam dan duduk manis di tempat duduknya.

"lah ini belum balik anak - anak yang minta ke kamar mandi?" tanya orang yang mengizinkan mereka,

"la papasan gak lu?" tanyanya dan sekali lagi ila hanya diam.

Rendy yang mengawasi akhirnya mendekat,

"kamu ok ila? Ini kan belum tanggal kamu harusnya datang bulan kan?" tanya rendy yang sudah dihadapan ila.

Ila hanya bisa senyum tipis tanpa mau menjawab, rendy memeriksa suhu ila dengan cara menempelkan telapak tangannya ke jidad ila.

Ila menepiskan tangan rendy,

"apaan sih!" ujar ila yang lemas.

"ran,,, cari anak2" titah rendy, ran dengan ogah - ogahan keluar dari aula mencari peserta mos.

"kamu..."ucapan rendy yang terpotong,

"diem bisa gak sih?! Jangan caper di adek peserta mos pake aku tumbalnya yah kak... Aku capek loh!! Lelah juga" ujar ila kesal.

"kamu kira kamu doang,,, kita disini juga sama capeknya!! Jangan ngeluh mulu,,, kerja gitu doang dah ngeluh,,," balas rendy yang mulai terpancing emosi,

"adek2 kita istirahat dulu.. Semuanya kayaknya kurang minum,,, kalian bebas dikasih waktu 20 menit!! Pergunakan waktu dengan baik" ujar ren yang tiba - tiba. Ren menyuruh anggota lain untuk mengosongkan ruangan kecuali rendy dan ila saja,

"kamu tuh maunya apa!!" ujar rendy yang menyugar rambut frustasi.

"bacot" balas ila datar,

"maaffin aku yah,,, jangan kayak gini!! Kasihan peserta lain!! Profesionallah sedikit" celetuk rendy. Ila spontan makin marah,

"what ever.... What's do you thing... What's do you want{lakukan} {lupa inggrisnya 😅}" ujar ila jenuh. Ila menyandarkan badannya ke tembok lalu menutup muka dengan buku/tidur,

Rendy berusaha untuk menahan emosi. Dia mesti profesional!!! Rendy meninggalkan ruangan aula, diluar rendy menyuruh anggota lain untuk nge games di area terbuka tepatnya di lapangan basket.

S
K
I
P

Mos berjalan seru tanpa adanya ila, di posisinya ila itu terkejut dan masih terkejut saat kejadian tadi. Itu yang membuat mood seperti 🎢 wahana, naik tiba - tiba dan turun tanpa permisi.

Sudah cukup menenangkan diri, niatnya menuju acara mos namun di pertengahan jalan. Dia mendapati bahwa ren dan ran sedang kissing, sakit/sesak/hilang arah itu yang dia rasa. Mungkin terkesan lebay tapi really itu nyata,
{🤣 🤣 🤣 Niat ke jaksel malah jadi jamet mimin}

Ila tak kuasa menahan rasa sesak dan sakit hati.

Namun....
Tatapan ila gelap karena ada tangan yang menutup arah pandangan ila,

"kalo gak ingin lihat jangan dilihat" ucap seperti suara yang asing namun familiar.

Posisi suara itu persis dibelakang ila, tanpa menunggu persetujuan. Ila ditarik menjauh dari sana,

Dan dia adalah esh!!! Itu anak yang ila hukum push up dan juga dia orang yang ila duduk diatasnya.

Ia bingung tapi ngikut aja lagi, hingga mencapai gasebo ila di minta duduk dan dilakukannya.

"kok disini? Emang ini jam rehat?" tanya ila, ia hanya senyum.

"jamnya udah kosong paling dikit lagi semua kesini kok kak" balasnya,

"harusnya bareng,,, loh kok duluan kamu? Mau bolos mos?" celetuk ila.

"enggak kak,, udah dapat izin soalnya menang games" balasnya,

Ila mengangguk saja dan setelah itu tak ada obrolan. Hanya sepi dan sunyi yang menemani mereka,

"yuk esh!!" ucap ash tanpa tau bahwa esh gak sendiri. Entah nongol dari mana ia!!

Ila kaget tapi sok dingin aja, esh hanya senyum sambil melirik ke arah ila. Ash pun ikut melirik,

"sorry kak... Gak tau" ujar ash yang sok cool tapi bagi ila itu menye{balkan}.

Ingin ila sewot tapi entah mengapa kepala ila terfokus ke arah sana, ternyata bukan hanya ila tapi esh pun ngikut lalu setelah itu ash.

Spontan esh melotot dan menengok ke ila sebentar habis itu ketempat yang jadi fokus ila, sedangkan ash hanya senyum yang kearah senyum mesum.

Ila menggeleng dengan cepat, lalu mendongakkan pandangan beserta kepalanya ke arah ash dan esh.

"ekhem.." basa basi ila,

"jam sudah selesai kan? Jadi sudah bisa pulang?" tanya ila memetralisir.

"gak tau kak" balas ash dengan senyum yang sama seperti tadi,

"dih,,, tck" balas dita senyum remeh.

Sepertinya emang esh pintar dan cerdas, kenapa bisa gitu?! Karena dia tau kapan harus menjadi pemisah.

"mari kak,,," balas esh yang merangkul ash kek sohib gitu, lalu berlalu ke arah luar tepatnya lapangan basket. Sedangkan ila yang ditinggal malah cengo!!

Bersambung

Cinta Itu Polos? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang