Ila kini sudah terlalu lelah dengan ash bahkan esh, dirumahnya pun ia secara terang - terangan hanya menggubris ibu dan nenek saja. Bukan ash ataupun esh, esh yang tipikal memgerti hanya diam tak bertanya namun lain dengan ash.
S
K
I
PSesampainya sekolah pun ila langsung melipir ke kelas, semuanya berjalan normal bagi ila.
Dia masih jadi bayangan tak nampak dikelas kecuali dibutuhkan baru nampak dan ia gak ambil pusing!? Toh juga baginya teman itu akan tetap sama kan?!
Namun semua tampak lebih sedikit memusingkan, mana kala ia mendapati mimi nemplok se nemploknya ke rendy.
Ia kalian tidak salah?! Entah apa yang terjadi, tau - tau mimi dengan mode jual mahal enggak, jual murah juga enggak tapi kek kucing yang menggoda emang tuh anak.
Rada - rada aneh emang, sampe bingung ila mau menafsirkan cara mimi serta mimik dari mimi?! Pening kali emang liat tingkah pola mimi... Merepotkan iman dan ketakwaan serta menimbulkan julid yang berada di ufuk kepala,
'YA TUHAN... Ampunilah hambamu ini!! Jangan sampai nyerocos yang menjulid' batin ila menahan jegolak julid membara yang ia coba sekuat tenaga untuk ditahan.
Seperti Sekarang ini, ia digasebo ditemani dengan mimi dan rendi di sisi kiri pandangannya dan juga ran serta ren disisi kanan depan ila.
'YA ROBB... banyak sekali ujianmu hari ini' dalam batin menahan semua rasa - rasa julid yang sangat berusaha ia tahan dan ditambah kekesalan yang entah mengapa tidak tau awalnya tapi ujungnya serasa obat nyamuk, apalagi pasnya momentum ila ditengah. Persis seperti obat nyamuk, ingin menangis meronta tapi bisa apa ia coba?!
"ran... Iiihhh... Geli" ujar ren menusuk telinga ila, mereka bahkan sedang saling menggelitik{bercanda gurau} membuat hati siapa saja mengiri. Bahkan tak luput ila pun mengiri,
"hhhmm... Giti dek!! Nah bagus" ujar rendy mengajari mimi. Emang tak ada yang salah namun dengan cara fisik yaitu mengusap kepala mimi membuat siapa saja menahan iri.
'dosaku semalam masih saja terjadi.. Apalah ku buat kemarin - kemarin sehingga dapat karma tidak berhenti begini' batin ila yang menangis,
Ingin sekali menggebrak meja namun namti ketahuan sekali jika ia megiri kan?! Maaf nih.. Muka masih ia pengen di tempatnya hingga lulus 😅
"hei... Pasangan kaum muda mudi... Hargailah teman kalian ini.. Kasihan dia" ucap baba yang entah mengapa membuat ila seperti kena sayatan di tempat luka yang sama, ila secara spontan melihat baba secara jelek.
"sadar dirilah kau wahai kakek tua... Dirimu pun hanya dijadikan penjaga bayi" bukan maksud ila mengejek ren dengan perkataannya namun itu membuat ren yang awalnya disitu pindah tempat dengan wajah kusutnya,
"gak asyik lu.. Sirik aje lu.. Yuk ran... Ke perpus" ucap ren sebelum pergi dari sana.
Mimi tertawa tertahan,
"hei.. Bocah... Ingus belum lurus mending jangan ketawa aje lu.. Benerin dulu tuh nilai sebelum berulah dan juga sama yang baperan lagi diajaknya..." ucap baba menyinggung mimi dan rendy. Seketika tawa tertahan mimi hilang berganti kesal, rendy langsung mengajak mimi ke kantin agar sekalian makan. Padahal itu kilah karena sudah tertohok dengan perkataan baba namun masih jaga muka saja itu makanya sok - sok alasan sekalian makan,
Ila dibuat tertawa renyah.
Sedangkan baba melihatnya dengan aneh tapi tak menampik jika ia pun terhibur,
"ape.... Mau skakmat aku juga... Gak mempan" ucap ila karena melihat tatapan dari baba. Seperti sudah membaca alurnya,
"dih.... Sensi...!! Nonton apaan sih?" jawab baba tiba - tiba sok akrab tapi dengan nada datarnya.
"sksd nih... Gak punya temen yah" ledek ila ke baba namun baba hanya mengacak - acak rambut ila,
"iiissshhh..." protes ila ke baba. Merusak tatanan rambut itu kejahatannya!! Tapi bagi ila doang itu.
"bawel.." jawab baba,
"dih.... {dengan bibir dinaikkan separuh/senyum miring/merrmehkan} heh... Biar bawel gini banyak incaran.... Lah situ... Udah penjaga bayi + triplek pula(wajah/ekspresi) mana mau ada modelan suka sama situ... Paling juga pun kalo ada yah lagi picekan paling dia nya" ledek ila berani dengan baba.
"tidak ada sopan - sopannya sama kk senior" ujar baba dengan komuk datar, ila mulai ciut nyali.
"baperan" jawab ila dengan kesal, lantas langsung membuang pandangan ke arah lain. Berharap tidak melihat tatapan membunuh itu, namun hawa membunuh masih kerasa?!
Mencoba aja tahan banting... 😅 😅 😂 🤣
Mereka berdua diam tak ada obrolan selanjutnya, jikalau boleh jujur ila sangat tak nyaman dengan itu tapi melihat baba yang komuknya biasa aja. Jadi ila mencoba sebisa dan senatural mungkin yah B aja, walau hati tuh emang dagdigdug bukan jatuh cinta atau hal roman kayak biasanya.. Tapi menjaga hal hal takut sebab yang dihadapi ila adalah kulkas dua pintu yang asli.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Itu Polos?
RandomDi jaman sekarang percaya kah kalian nih bahwa ada cinta yang polos, bukan murni loh yah?! Tapi polos yah polos. Berawal dari kisah seorang senior yang mencoba bangkit dari kenangan masa lalu atau mencoba menutup bahkan mengubur dalam - dalam perasa...