Yey~ pecah telor,,, sudah chap 50 nih.... Kira - kira sudah dapat endingnya akan kearah mana belum!?🤭
Selaku mimin berharap sudah yah, atensinya bisa apa aja kok!!
Mimin disini pengennya sih sad end. Tapi kok makin gak tega sama ila. Masa asyik - asyi menyedihkan mulu yah!?
😂 😂 😂
Mimin kepikiran buat nyelip - nyelip rate 🔞 boleh gak yah!? 🤭 🤣 🤣
Mimin kikuk gak yah... 😂 😅
Kek terngiang - ngiang loh gesss... 😂 😅
Diriku dilanda gegana{tahun berapa ini 🤣😅😆😁😄😀😃🙈}
Mimin sempat ngutip kata manis nan menyakitkan milik salah seorang teman.
JIKA MENYAYANGI SERASA MENYAKITINYA, MAKA BERHENTILAH AGAR MEMBUAT DIA TERASA AMAN.
Ntu perkataan kok serasa dalem banget, mimin serasa terluka!! 😭
Udah ah~ capek cuap - cuap nih yuk balik ke cerita.... 😂
Let's go!!!!!!
~~~~~~~"gimana dok?" tanya Mimi kepada dokter,
"semua sehat, namun sepertinya dia sangat kelelahan dan banyak pikiran yang membuat degup jantung berdegup tidak secara normal" keluh sang dokter.
"lalu apa yang harus dilakukan dok?"
"gpp, gpp tapi jika sudah tidak bisa ditangani kembali mungkin cobalah untuk memberinya ruang, itu adalah jalan yang baik"
"gimana maksudnya dok? Tolong bicaranya yang lebih jelas"
"deburan degup jantung yang kencang itu gak sanggup untuk organ yang sisa 1, kasihan untuk organ yang sisa 1 tersebut"
Mimi tersentak akibat penuturan sang dokter,
"dok jangan bercanda!! Lelucon anda sangat tidak cocok" timpal mimi yang sudah emosi.
"saya tidak bercanda, nona ila hanya mempunyai 1 organ yang seharusnya 2 disana.
Itu bisa membuat dia kehilangan nyawanya"
Mimi tampak pucat, apa yang dialami ila selama ini!? Mengapa hidupnya sangat menyedihkan tapi masih bisa tersenyum dan tertawa selebar itu. Seperti tak pernah punya masalah berat,
"tolong jaga kondisinya agar tak kelelahan" ucap sang dokter kembali. Lantas ia pamit pergi dari sana,
Mimi ditinggal dengan ila tinggal berdua didalam ruang vvip perawatan.
Itu semua adalah campur tangan mimi, ila berada ditempat ini.
Mimi menangis, terisak, sedih, sakit menjadi satu. Ia merasa menyedihkan tapi ternyata orang yang selalu kuat dan bersyukur ini tak lebih baik darinya,
Entah sejak kapan mata ila terpejam. Namun yang dapat diketahuinya saat ini, ia berada jauh dari tempatnya. Semuanya sudah berubah termasuk ruangan ini tampak seperti!!?
RUMAH SAKIT
Ila tersentak kaget dan mencoba bangun namun bagian dari dalam dirinya tak bersedia membantunya atau memang karena spontan kaget!? Entahlah hanya ila yang tau,
"siiissshhh" keluh ila menahan sakitnya.
Dia mencoba menetralisir keadaan dan kembali terkejut menampilkan mimi berada di sofa tak jauh dari tempatnya, tatapan menyalang dan ada bekas tangisan masih menempel indah di pelupuk bahkan pipinya.
"kak, kk tau!! Sebenarnya apa yang kulakuin untuk agar ash melirikku!? Bahkan dengan terang - terangan mau di pegang oleh kak rendy"
"sebelum kk memotong, aku tau aku tau maksud kk. Iya aku hanya membuat rendy menjadi pelampiasan"
Terdiam sejenak
"itu awalnya, namun sepertinya aku mendapatkan karma itu juga melalui orang yang kujadikan pelampiasan"
.
.
.
.."yah aku menyukainya dan jika kk tanya kenapa aku mulai menyukainya? Sejujurnya aku gak tau tapi caranya memperlakukanku dan saat aku butuh tempat bersandar, dia beneran disana"
"berapa kali dia menolongku dengan hal remehnya agar aku lebih tenang sedikit"
Mimi tampak tersenyum dan terkikik,
"tapi sayangnya hatinya tetap tak berpaling darimu kak... Kenapa! KENAPA SETIAP PRIA YANG KUSUKA SELALU BERUJUNG KEPADAMU"
Mimi yang awalnya tenang menjadi sendu dan berteriak.
Ila kaget dan sempat tersentak,
"dan mengapa kau tidak mengatakan sejujurnya kepadaku,,, mengapa kau pendam sendiri"
Tak lama setelah berucap mimi menangis.
"hiks hiks hiks,,, slurp{ingus yang ditarik dari hidung agar gak keluar} kk tau,,, kini aku paham mengapa setiap pria terjerat kepadamu!!"
"kamu selalu mementingkan orang lain barulah dirimu,, ya... Itu yang membuat mereka nyaman"
"dan itu bukanlah salahmu tapi salah mereka mengapa tergoda" sedetik kemudian mimi tertawa remeh,
"aku memang sudah kalah jauh darimu" memandang sendu kepada dirinya dipantulan kaca jendela.
"aku tak bisa merelakan kebahagiaanku untuk orang lain, melepaskannya agar orang lain bahagia, menahan sakit dan merubahnya menjadi senyuman agar orang lain tidak merasa khawatir,, aku tak bisa melakukan semua itu" mimi kembali tersendu,
"kakak ingin bercerita?"
Bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Itu Polos?
AcakDi jaman sekarang percaya kah kalian nih bahwa ada cinta yang polos, bukan murni loh yah?! Tapi polos yah polos. Berawal dari kisah seorang senior yang mencoba bangkit dari kenangan masa lalu atau mencoba menutup bahkan mengubur dalam - dalam perasa...