41

58 16 10
                                    

Perkataan mimi tak sepenuhnya bohong semenjak ila menjauhinya ash jadi sering diam, hilang semangat, bengong bahkan diajak ke kantin atau sekedar dihibur tidak ditanggapi oleh ash.

Seperti sekarang ini, ash lebih banyak berdiam diri. Hanya duduk ditempatnya, tak ingin kemanapun. Diajak esh ke kantin ash seperti enggan, bahkan ada banyak teman kelas cewenya ikut duduk di disampingnya di acuhkannya.

Biasanya ash akan membalas namun sepertinya enggan untuk hari ini, walau kemarin pun gak separah ini.

"ash.... Udah kerjain tugas bu mela{fisika} gak? Kalo belum ini aku pinjamin" ucap temen cewe itu tak lupa dengan gelagat rambut yang terus diaturnya dibelakang rambut, terkesan cari perhatian banget kan!?

Namun ash hanya tersenyum ringan sebentar lalu melihat ke arah sebelumnya yaitu jendela yang memperlihatkan keadaan diluar kelasnya.

"kak... Aku kangen" monolog ash, tentu itu didengar oleh orang disampingnya itu. Dengan wajah kesal orang yang disebelahnya pergi meninggalkan ash sendirian,

Secara tak sengaja pun kaki ila membawanya menuju tepat di depan kelas ash.

Ash melihat itu sumringah, bangun dari tempat duduknya dan akan segera mendekati ila namun mengingat kejadian kemarin - kemarin bahwa ilabdejgan sengaja menghindarinya. Ash tidak jadi dan duduk kembali dibangkunya,

Ila merasa tak enak.

"kayaknya aku sudah melukai perasaannya" ucap ila pelan,

'yaudah deh samperin aja.. Toh juga udah terlanjur ke sini kan!!' batin ila.

Fyi, walau bukan jam istirahat untungnya pada jam ini diadakan rapat guru yang membuat murid jadi jam kosong.

Jadi disinilah ila di dalam ruang kelas ash dan memang duduk di samping ash,

Ash bahkan membuang mukanya.

"kamu marah?" tanya ila dengan lembut,

"maaffin aku yah..." ucap ila kembali.

Tapi sepertinya ash enggan untuk menjawab, kalo kalian bilang kelasnya ash seperti biasa dan gak heboh maka kalian mendapat nilai 100.

Karena ash dan esh, adalah Pangeran sekolah dan raja kelas mereka. Sebelum ila banyak sekali cewe mau yang sekelas, seangkatan ataupun kakak kelas. Datang dijam - jam kosong untuk melakukan pendekatan terhadap ash dan esh, teman kelas mereka seperti terbiasa. Yah walau ada ngerumpi - rumpi manja, namanya juga manusia. Kalo gak gibah gak seru!! 😅🤭

"ash..." panggil ila, bahkan dengan posisi yang sama dengan ash yang kepala bertumpu lipatan tangan di atas meja.

Ila tak menyerah, di jarak yang dibuatnya semakin kikis perlahan - lahan. Pikir ila yah kan pembatas nanti adalah tangan mereka, jika sudah bersentuhan maka itu adalah batasannya.

Namun tanpa diduga, ash mengalunkan tangan dikepala ila dan mendekatkan ila semakin kepadanya.

"kak...jangan mencoba mempermainkanku!!" ucap ash datar, nafas ash meniup ke wajah ila.

Yang artinya, ash dan ila sudah melebihi batas dari penghalang.

Ila tercekat. Namun entah keberanian dari mana datangnya, tangan ash dijadikan topangan untuk kepalanya.

Mereka sangat dekat, itu heboh satu kelas. Tapi bukan yang wah sampai teriak hanya bisa dipastikan ash dan ila menjadi tontonan satu kelas,

"maaf hhhmmm" ucap ila dengan manis dan manja.

Ash yang dalam pandangan ila hanya bisa membolakkan mata namun tetap dengan ekspresi datar,

Ash menarik tangannya. Membuat tumpuan pada kepala ila kehilangan keseimbangan, membuat ila terbentur meja.

Walau gak kuat tapi bunyi antara meja dan kepala yang terbentur terdengar,

Dddduuuukkkk!!!

Ila berwajah masam.

"ya udah... Kalo gak maafin bye" ucap ila yang telah dalam posisi sebelumnya dan akan pergi dari sana namun ash menahan lengan ila dan menarik ila agar duduk kembali,

Ila tengah kesal sekarang. Bahkan tatapan kesal pun kentara,

"apa?" tanya ila dengan kesal. Namun orang yang diajak ngomong hanya diam membisu,

"yaudah kalo gak mau ngomong!! Gak usah ngomong aja seterusnya" jawab ila jengkel karena gak mendapat tanggapan.

Ila menghempaskan tangannya agar terlepas dari pegangan ash, namun gak berhasil.

"iissshhh....lepas..." ucap ila, ok kini ila terkesan kekanak - kanakan banget!?

Tau - tau ila diam pasalnya ash bersandar padanya.

Pundak ila kini dibuat sebagai bantal oleh ash,

Ingin rasanya ila membalas namun merasa enggan karena enggak enak hati.

Mengingat ash selalu ada untuknya disaat sedih, sendiri, ash adalah orang yang tau dan akan selalu ada untuknya.

'sebagai balas budi' batin ila berucap, ia memberikan pundaknya sebagai sandaran bagi ash.

Mereka begitu tanpa ada mau yang membuka suaranya!!!

Bersambung

Cinta Itu Polos? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang