49

51 12 8
                                    

Ash pergi meninggalkan ila begitu saja, bahkan ia sudah keluar ruangan yang membuat pemain lain kebingungan.

Suasana cukup awkward, namun baba mencoba mengembalikan situasi dengan membuat pemain kembali berfokus pada latihan.

Sedangkan ila, ia hanya duduk termenung.

RING
RING
RING
I LOPE U

suara dering hp ila berdering nyaring,

"maaf,,, maaf" ucap ila kepada pemain yang jadi pecah konsentrasi akibat ulahnya. Ila pun keluar lapangan dan menerima telpon tersebut,

"mimi?" monolognya.

"ada apa mi?" tanya ila,

'kak,,, kakak dimana'

"lagi nemenin anak - anak tanding voli,, mau nyusul?"

'hehehe... Kk tau aja'

"tau doang!! Jelas kalo nelpon pasti lagi butuh temenkan!! Pengen curhat nih sekalian pasti"

'tebakkan kakak bener banget,,, apa jangan - jangan kk ini cloningnya mama lemon yah'

"iya"

'dih singkat bener jawabnya'

"yaudah aku serlock bentar"

'ok kak.... Loooppp u'

Panggilang berakhir.

Ila pun serlock lokasinya ke mimi, saat akan masuk. Ila ditarik ash untuk mengikuti kemanapun ia pergi,

"ash.. Sakit!! Tangan kk sakit!? Lepas" ronta ila agar genggaman ash terlepas namun semakin berontak malah semakin erat pegangan di pergelangannya.

Ila ditarik kedalam sebuah ruangan beda dengan gedung latihan yang letaknya paling pojok belakang,

Setelah masuk ash mengunci pintu. Ila sempat menelisik keadaan, sepertinya ini ruangan berganti pakaian sebelum membersihakan badan alias mandi!?

APA......

Dengan panik ila mencoba membuka pintu, ila menoleh ke ash.

"kamu sama gilanya kayak rendy" bentak ila,

"kamu kan tau,,, aku paling anti dan gak akan menolerir hal seperti ini" lanjut ila sudah sangat marah bercampur panik dan kecewa serta takut didalamnya.

Ash memukul kaca cermin hingga pecah,

"akh" teriak ila panik dan takut.

"ash,, aku mohon... Tolong bukakan pintunya" ucap ila lagi, namun kali ini dengan terisak pelan.

Ash diam tak bergeming, dapat dipastikan kacanya pecah dan jatuh berhamburan ke bawah.

Darah segar keluar dari tangan ash yang tadi ia pakai untuk memukul tadi,

Ila takut tapi ila tak bisa melihat ash dengan tangan yang berdarah.

"maafkan aku" ucap ash,

"maaf ini salahku"

"maaf" sembari memukul kepalanya sendiri. Ila termangu,

"apaan sih kamu ash,,, ini gak lucu!! Aku gak senang yah kayak gini" balas ila dengan memegangi tangan ash agar tak terus menyakiti diri sendiri.

Ash menarik tangannya namun tanpa membuat ila tersakiti, berkali - kali ia memukul kepalanya. Berkali - kali juga ila berusaha untuk memegang tangannya ash tapi selalu saja ash dapat melepaskan tanpa menyakiti ila,

Ila memeluknya erat agar ash mau berhenti menyakiti dirinya.

"kenapa kk sulit sekali untuk ditangani" bahas ash yang kini mulai menangis namun masih bisa berbicara dengan normal,

{biasanya ini disebut dengan tangisan orang kuat}
😂 😂

"kamu kira aku hewan apa!! Main tangani saja seenaknya" balas ila mencoba bercanda.

"aku suka dengan kk dan aku akuin itu berawal dari rasa penasaran!! Tapi bukan seperti yang kk ucapkan sebelumnya" lanjut ash, ila hanya diam.

"setiap kali liat kk dekat dengan orang lain bahkan yang sejenis dengan kk pun aku merasa panas dan sakit di dalam sini" tuturnya kembali sembari memegang dadanya frustasi,

"aku hanya ingin kk dekat denganku" ucapnya yang sangat terkesan egois.

"aku tidak bisa melihat kk sedih ataupun senang dan tenang meski kk menghina diri kk sendiri!! Disini rasanya sangat sakit!? Teramat sakit" ucap ash yang kini sudah dapat dipastikan ia tengah menangis, ila dapat merasakan sebab kulit tangannya kejatuhan air mata dari Ash.

Sekali lagi ila diam tak berkutik maupun bergeming, ia terus memeluk ash tanpa mau membalas semua ungkapan hati ash.

"pergilah kak... Aku akan baik - baik saja" ash sudah mendorong ila menjauh,

"aku mohon kk pergi" namun kini dengan nada yang dinaikkan satu oktaf.

"KAKAK TULI!!! AKU BILANG PERGI"

"YAH PERGI" teriakan kini menggema diruangan, ila sempat terkejut dengan teriakan namun entah mengapa ia tak ingin bergeming.

"pergilah kak... Kumohon!! Sebelum aku melakukan hal buruk padamu kak"

"aku sangat mencoba untuk menahannya sekarang ini" pinta ash dengan memelas, ila ikut terisak dan menggeleng menolak permintaan ash.

Ash panik, melihat ila menangis. Dia pun memangku dagu ila,

"kumohon jangan menangis"

"kumohon" ucapan ash sempat tersendat karena ash sempat kelepasan menangis.

Ash memeluk ila, dan mendekapnya di pelukannya.

Menyalurkan semua rasa sedih ila kepadanya dan tentu saja itu berhasil, ila bener - bener menangis terisak - isak. Seperti tangisan yang keluar setelah lama dipendamnya, deruran suara tangis dapat terdengar menyayat relung hati.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Setelah cukup tenang ash melepaskan pelukannya dan menghadapkan ila padanya,

"jika kk tidak menyukaiku tak apa,, tapi kumohon jangan merendahkan diri kk sendiri!! Itu benar - benar menyakitiku"

"bahkan jika kk minta akupun untuk menjauh, maka akan kulakukan tapi kk mesti janji untuk tak seperti itu lagi"

"jika kehadiranku ini adalah puncak kerendahan diri kk!! Maka aku akan pergi menjauh bahkan pergi sejauh jauhnya... Agar kk tidak seperti ini lagi"

"maaf kak.... Maafkan aku yang hanya bisa membuat kk seperti ini"......

"kini aku akan pergi dan melepas kakak..." ucap ash sembari senyum dan tangan ash yang kini memangku dagu ila kembali, lantas setelah itu ash melepaskan tangannya dari dagu ila dan pergi.

Ila tak menghentikan ash, ia hanya diam sembari menangis.

Setelah langkah kaki ash tak terdengar, ila berjongkok sembari membenamkan wajahnya di lututnya.

Ia menangis,

Rasanya sakit!!

Bukankah harusnya lega

Tapi mengapa ila malah merasakan semakin sakit yang teramat sakit!!

Ila masih diposisi yang sama, entah sudah berapa lama ia seperti itu.

Yang normalnya manusia akan pegal dengan berlama - lama di posisi itu tapi sepertinya tidak dengan ila, atau mungkin ia tak merasakannya karena saking sakit yang ia rasa.

Bukan fisiknya tapi hatinya yang sakit!!!

"kak,,, hei... Kak..." ila dapat mendengar suara, ila seperti didorong untuk tak diposisi itu terus alias dirubah posisinya agar ila merasa nyaman.

Ila melihat ke arahnya,

"mimi,,, kamu datang tepat waktu" ucap ila melihat mimi. Betapa senangnya ia melihat mimi namun pandangannya tak mau diajak kerja sama, tiba - tiba semuanya gelap.

Bersambung

Cinta Itu Polos? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang