32

64 15 4
                                    

"baiklah kita kembali?" tanya ila kepada mereka setelah urusan makan telah selesai,

"ok" ucap mimi sedangkan 2 orang lainnya hanya ngangguk saja.

Mereka pun pergi dari sana/check out dari hotel tersebut, mereka menuju kendaraan yang sepertinya bukan yang kemarin mereka pakai seingat ila.

"ini bukan sih mobilnya? Kok beda sama yang kemarin?" tanya ila bingung,

"ini kak,,, kakak kan dalam perasaan mabuk makanya gak sadar" ngeles ash. Ila gak mempercayai ash lalu melihat esh,

"kita kan kemarin mabuk kak jadi masa ingat" ujarnya tak lupa dengan senyum yang lebar.

"serah kalian lah" balas ila pasrah, ila memilih duduk dibelakang sebagai penumpang sedangkan yang menyetir hari ini malah esh yang di otomatiskan ila dan ash duduk berdampingan sedangkan dibangku depan mimi dan esh juga sama.

Ila tidak banyak menggubris yang obrolan, hanya terus memandangi pemandangan dari luar jendela. Entah karena habis dibersihkan atau kehabisan bensin tapi mobil melaju sangat lambat, membuat ila mengantuk.

Ila sebenarnya sempat protes tapi jawaban dari ash sungguh bijaksana,

"pelan tapi selamat dari pada ngebut tapi celaka"

Ila tak mampu membalas lagi baginya toh juga bukan punyanya.

Makin tak bisa ditahannya tau - tau ila sudah terpejam,

KEJADIAN SEBENARNYA

ash memang mengganti mobilnya karena bau dari mobil tersebut tak juga hilang. Dia memanggil orang suruhan untuk menukarnya, bisa saja hari itu ash dan esh langsung diantar pulang tapi keduanya memutuskan untuk tetap berpura - pura. Jadilah kini seperti hang di harapkan!!

~~~~

Ila tampak nyaman, merasa mulai bangun. Ia mencoba membuka matanya dan mendapati kepalanya agak berat, ternyata ash tidur di atas kepala ila. Entah sejak kapan tertidurnya,

"ash.... Bangun" keluh ila.

"iiissshhh,,, bangun" ujarnya kembali namun mulai menepuk - nepuk pipi ash,

"hhhhmmm" jawabnya tapi tangan ila dipegang dan di cium punggung tangan ila. Ila berusaha menariknya namun kalah dengan kekuatan ash, merasa kesal ila bangun dan mengakibatkan ash yang gak siap condong/jatuh ke arah ila.

"iiisshhh,,minggir gak lu" kesal ila karena ash menimpa badannya,

"bukannya makasih malah ngedumel" keluh ash yang masih diposisinya.

"iya makasih... Tapi bangun napah!! Berat" ujar ila yang merasa malu{bukan berat},

"biarin gini dulu kak!! Gantian yah aku capek" ujarnya.

Fyi posisi kepala ash tepat di perut ila, jadi posisi duduk ila kurang nyaman.

"iya,, tapi biar benerin dulu nih posisi!! Sumpah pegel tau" keluh ila, yang ash lakuin hanya diam jadi ila memperbaiki posisi dengan mengangkat kepala ash lalu memperbaiki posisi duduk ternyamannya tak lupa ia kembali membuat ash yang kini kepala ash di pahanya.

Ila mencoba menetralisir dengan menutup mata berusaha tidur kembali namun tiba - tiba ash melingkarkan tangannya di pinggang ila, ila kaget dan melongo. Badan ila tiba - tiba kaku,

Dengan sengaja ash merapatkan dirinya sampai ila merasakan nafas ash pada perutnya. Semakin dibuat bingung nih si ila, ingin marah dan pindah tapi tak enak sama ash. Yah karena tadi dirinya juga buat ash menjadi bantal dadakan walau pundak doang sih tapi waktu dijadiin bantal itu yang lama, jadi sebagai perasaan bersalah mencoba dibiarkannya.

Ash semakin mengeratkan pelukan itu, bahkan kepala entah sengaja apa enggak dia gelengkan kepalanya beberapa kali membuat ila merasa seperti perutnya digekitik.

"iiisshh..." kesal ila berusaha menahan tawa juga,

"nanti mimi liat dan ngambek gimana?" ujar ila yang entah mengapa seperti takut ketahuan.

Ash tak kunjung menjawab hanya menggelayut tuh kepala dengan manja,

"hh..... Mmmm" usaha ila menahan geli. Namun sejujurnya beda di pendengaran, seperti desahan terdengar dan ila mengakui itu. Sebab mendengarannya juga mendengarnya tapi itu memang geli yang sedang berusaha ditahan dan suara itu spontan keluar,

Bahkan ini ila merasakan bahwa mukanya pasti merah. Walau tak melihatnya tapi ia punya perasaan kuat akan itu,

Sedangkan ash hanya senyum tipis. Dia begitu senang menjaili ila, tapi begitu kaget juga saat desahan keluar dari mulut ila.

"ash.. Kalo lu nakal lagi gw pukul lu" ancem ila,

"tidur yah tidur aja!! Jangan berpola aneh deh!? Heran gw" lanjut ila lagi. Bukannya takut malah ash semakin melancarkan aksinya, membuat ila tertawa tertahan. Hingga ila akan memukul tapi tangannya di tahan ash, beberapa kali ila menarik tangannya namun tak bisa juga lepas.

"lu maunya apa coba!? Jangan aneh deh yah!! Sebelum gw marah sebaiknya.." ucapan ila terpotong mana kala tiba - tiba dirinya tertarik dan mendekat ke ash, bahkan tatapan mereka bertemu dengan jarak yang cukup dekat.

Bahkan nih yah!! Kalo dilihat dari kacamata orang ketiga kayak ciuman,

Ila mukanya tengah memerah menahan marah dan malu disaat yang sama.

"jadian yuk kak" ucap ash dengan seenaknya tak tau kondisi, ila hanya memebola matanya sembari berkedip beberapa kali.

"gimana kk setuju kan?" tanya ash sekali lagi,

"lu gila" jawab ila dengan kesalnya bangun dan mengusir kepala ash yang ada di paha dan saat akan keluar ternyata pintu keluar di sebelahnya pas mepet banget dengan dinding sedangkan pintu ash tak ada hambatan dan rintangan.

Ila mencoba membuka pintu setelah pintu terbuka, ila mencoba melangkahi si ash namun tiba - tiba ash memelukanya dan menariknya untuk mendekat. Untungnya ila sempat menyelamatkan wajahnya dengan mengadahkan mukanya ke atas jadi kini ash sedang berada di leher ila,

Mencoba meronta tapi setiap kali meronta!! Muka dan nafas bahkan ila merasakan lehernya basah.

Ila berusaha menahan setiap suara yang keluar dari mulutnya, nafasnya sudah mulai tak beraturan.

Yang dilakukan ila sudah mencapai level ekstrim, ila duduk dipangkuan ash.

Ila menatap ash, dipegang kedua tangan ash lalu diangkatnya keatas. Tangan satu ila mencengkram kedua tangan ash, lalu melepasnya dan ila membelai lembut pipi ash.

Serta berbisik

"emang kamu menginginkan kita dilihat oleh orang ash" ujar ila yang emang terkesan mendesah, lalu melihat ash sembari arah matanya ke arah samping. Ke arah pintu mobil yang terbuka tadi dan ternyata sudah ada berdiri wanita paruh baya dan wanita cantik yang ila rasa pernah bertemu dengannya tapi lupa dimana,

Kedua wanita itu tanpa melongo dan terkejut. Sedangkan ash yang kaget langsung melemparkan ila duduk disampingnya,

"mama.... Oma... Sejak kapan?" tanya ash yang kaget + gugup sedangkan ila hanya senyum sembari berusaha menahan sakit dibagian bokong karena mengenai bangku penumpang dengan kasar tadi.

Bersambung

Cinta Itu Polos? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang