"ada apa lu sama kak killer?" tanya esh,
"gak ada apa - apa" balas ash sambil senyum.
'kesambet kayaknya ini orang' batin esh, mereka pun kembali ke lapangan basket. Tak lama setelah itu ila muncul,
"dah baikan?" tanya ran kepada ila yang secara sengaja mendekati ila.
"hhhm" jawab ila sembari mengangguk,
"ila" panggil ran. Ila menoleh,
"ada kecoa di kaki tuh" ujar ran.
Ila melipir, melompat kayak cacing kepanasan.
Saat sadar bahwa dirinya sedang di jaili oleh ran, ila memberikan balasan dengan cubitan di lengan ran.
"aduh la,, sakit tau" ujar ran yang protes karena terus saja di cubit lengannya,
"lu sih,,, makanya jangan jail" balas ila yang terus terus saja melakukan perbuatannya.
Beruntungnya keadaan dilapangan lagi rame dengan pertandingan voli dadakan, padahal ini lapangan basket tapi seperti lapangan multi fungsi.
Ada saja cara ran menjaili ila, entah sengaja menginjak sepatu ila.
Atapun peregangan tapi tangannya dia sengajakan kearah ila, ila marah sekaligus bete tapi lucu juga disaat yang bersamaan.
Jadi terkadang ila membalas dengan gigitan tiap kali tangan ran berada tepat dimukanya, ataupun pukulan biar ran jera.
Ran merasa sakit tapi dia malah tertawa, dan ila jadi ikut tertawa.
"ran,, jaga perasaan kak ren" ujar ila,
"gimana maksud lu?" tanya ran bingung.
"jangan dekat dengan cewe selain kak ren,,, jagalah perasaannya!! Sebatasnya saja" balas ila,
"lu liat sekarang kak ren sedang natap nyuri2 pandang natap kita tuh" lanjut ila sembari melihat ke arah lapangan/lebih tepatnya ren.
"lah,,,, lu dan gw itu sohib sama kayak ren dan kak baba!! Apa salahnya kalo sohib bercengkrama" jawab ran,
Ila tersenyum tipis.
"jadi lu jadiin gw tumbal gegara lu cemburu kedekatan kak baba dan kak ren?" tanya ila,
"gak gitulah... Lu baperan banget,,, heran!! Datang bulan kan lu" ujar ran.
"hah!! Ran kalo gak suka dengan cara kak ren, lu bisa omongin ke dia!! Gak gini caranya" jawab ila,
"ege lu bego apa gimana, kita ini sohib!! Kalo ren merasa terganggu dia kan harusnya bilang,,,," balas ran mulai sedikit terbawa emosi.
"ini nih yang bego akan kepekaan" kesal ila,
"napa jadi bahas orang lain sih!! Buat mood jelek aja lu" kesal ran.
"serah lu" balas ila pasrah,
"ngadepin cewe datang bulan emang gak ada benernya" celetuk ran.
Dengan sengaja ila menginjak kaki ran dengan keras, lalu berlari menjauh.
"aduh,,, bang... Iiissshhh... Sakit ege... Lu sebenarnya laki yang bertanformasi jadi cewe!! Kuat bener,,, as*h..." komat - kamit ran dengan suara yang awalnya besar jadi semakin kecil karena menjadi pusat perhatian,
Sedangkan ila yang sudah berada di kerumunan itu hanya menjulurkan lidahnya.
"awas aje lu" ujar ran dengan lirih tak lupa tatapan tajam ditujukkan ke ila, sedangkan ila tersenyum puas sembari ikut berbaur.
Ash, esh, ren, dan juga baba memperlihatkan wajah yang terkesan penuh tanda tanya dan juga ada sedikit amarah.
Ila paham akan hal itu namun mencoba untuk gak menggubris, toh juga bukan salah dia!! Yang dekatin dia duluan kan ran
Bukan sebaliknya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Itu Polos?
RandomDi jaman sekarang percaya kah kalian nih bahwa ada cinta yang polos, bukan murni loh yah?! Tapi polos yah polos. Berawal dari kisah seorang senior yang mencoba bangkit dari kenangan masa lalu atau mencoba menutup bahkan mengubur dalam - dalam perasa...