Chp 6. SEPERTI MALAIKAT

2.8K 196 18
                                    

Happy Reading.

Shaka berangsur angsur berjalan mendekati Farah dengan senyum yang masih belum di wajahnya.

"Bukankah Kamu bilang Tubuhmu milikku?."

Dengan ekspresi ketakutan ia pun menggeleng dengan air mata yang berangsur angsur keluar dari pelupuk matanya.

"Hei kamu menangis? Kenapa?."

"Hiks Shaka aku mau pulang."

Shaka menggeleng."nggak!."

"Hiks, Bukan ini yang Aku maksud,, Bukankah Kita akan menikmati malam yang panjang sembari beradu kasih di atas ranjang?.Aku akan memberikan tubuhku kepadamu,. jadi lepaskan aku." Ucapnya menatap Shaka dengan memohon.

Shaka tersenyum devil, lalu berbalik arah ke Meja pojok yang berisi benda benda kesayangannya.

Meraba Ujung tipis nya dengan jari telunjuknya sehingga jari telunjuknya mengeluarkan darah.

Shaka terkekeh."sudah tidak sabar sayang?..kamu mau bermain lebih dulu?."Gumamnya sendiri menatap sebuah Pisau Besar yang menggores tangannya tadi.

Melihat gumaman Shaka yang berbicara dengan benda tajam semakin membuat Farah ketakutan.

"Farah, kamu tahu? saya memiliki kekasih yang sangat Saya cintai, pastinya dia lebih dari kamu."Ucap Shaka tanpa melihat Farah yang masih fokus memegang senjata nya.

"Kalau Gitu kenapa kamu Mengajakku Dinner? Seharusnya kamu bersamanya, Apakah kamu tidak takut dia akan marah padamu?." Ucapnya mencoba berbicara dengan Shaka penuh keberanian.

Kalau saat ini Shaka berbicara kepadanya tanpa melihatnya, Farah tak akan takut, tapi kalau wajah iblis itu terlihat sembari menatapnya,.Ntah kenapa Keberanian Farah akan meluap ntah kemana meninggalkan Ekspresi ketakutan yang di sebabkan oleh Wajah itu.

"Karena aku Takut dia marah makanya Aku membawa mu ke sini." Ucap Shaka tanpa melihat ke arah Farah dengan fokus meraba Ujung pisaunya.

Mendengar Ucapan yang di lontarkan Shaka membuat Farah tersenyum bangga, sebuah ide Terlintas di otaknya.

Dia pun berlari ke arah Shaka dan memeluk pria itu erat sembari mencium Leher belakang milik Shaka.

Shaka menegang dengan wajah memerah menahan marah pada wajahnya.

"Aku berkenan jadi yang kedua, Aku tidak akan mengatakan Apa apa kepada kekasihmu, Ayo kita coba.. Di atas sofa Pun, Aku tidak keberatan."

Shaka yang mendengar ucapan Farah pun tak bisa menahan emosinya lagi.

Ia menarik tubuh Farah yang melekat di punggung Nya dengan kasar, dan melempar tubuh itu ke ujung ruangan sehingga kepala Farah mengeluarkan darah karena terbentur.

Shaka menatap Farah bengis."kamu melewati batasmu Farah." Ucapnya dengan suara dingin, memegang pisau besar yang biasa di gunakan para pemotong daging di tangan kanannya.

Dia berjalan mendekat, Farah yang masih merasakan sakit pada tubuh nya tak memperhatikan Bahwa Shaka yang sudah berada tepat di depannya.

[BXB] DIA ARSHAKA🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang