Chap 26. NYUSUL GREY

2.1K 204 23
                                    

Happy Reading.
.
.
.

Satu kalimat pesan yang di kirim oleh Rayyan mampu membuat Aksa bergejolak.

Berlari ke parkiran, mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata rata.

Padatnya kota membuat Beberapa jalan Aksa terganggu, dan beberapa kali Aksa berdecih karenanya.

Beberapa saat kemudian, Aksa pun sampai di Bandara, memarkirkan motornya sembarang arah, ia pun mulai masuk.

Celingak celinguk dengan wajah panik, melihat ke sana kemari mencari satu orang di banyaknya manusia di sini.

Sungguh, Aksa benar benar panik.

"Sa."

Aksa yang mendengar seseorang memanggil namanya mencari ke sembarang arah, ketika menemukan Rayyan yang melihatnya, dengan buru buru Aksa mendekat.

"Dimana Grey?."

Rayyan yang merasakan goncangan di tubuhnya ulah Aksa pun menatap pria itu, melihat wajah panik nya pun, Rayyan tersenyum smirk.

"Aaa, Lo suka Kakak Gue?." Ucapnya dengan menaikkan sebelah bibirnya menatap Aksa.

Aksa yang mendapat pertanyaan yang tak bermutu dari Rayyan menatap pria itu Tajam.
"Dimana Grey!." Ulangnya.

Rayyan terkekeh."sabar bro."

Aksa mendecih, melepaskan Pegangannya pada Rayyan lalu menatap pria itu, menunggu jawaban dari pertanyaannya dengan sabar.

"Dia udah pergi."

Akan tersentak, Menatap Rayyan tak percaya.

"Gue serius, dia baru lepas landas."

Jantungnya berdegup kencang, berbalik arah, ketika melangkahkan kakinya pergi, Rayyan menghentikan Langkahnya.
"Kemana Lo?."

Melihat ke belakang, Aksa menatap Rayyan tajam."brisik!."

Setelah mengatakan itu, Aksa pun buru buru pergi dari Bandara, mengambil handphone di Saku nya, mendial nomor seseorang di sana.

Tut
Tut
Tut

"Hallo."

"Opa, Pesenin Aksa tiket ke Amerika sekarang juga, Aksa mau berangkat sekarang."

Terdengar suara helaan nafas dalam diam di sebrang sana.

"Udah nggak ada."

"Aksa nggak mau tau pa, Cariin Aksa Tiketnya."

"Aksa tunggu 2 jam dari sekarang, Aksa tunggu kabar baiknya."

"Ak-"

Tut.

Aksa mematikan Telfonnya sepihak, memang tidak sopan. Tetapi Ini benar benar penting, tidak hanya soal hatinya, dan itu juga soal kehidupan keluarganya kedepannya, dia tidak mau berlama lama lagi.

Dia tidak ingin membuat Shaka menunggu lebih lama.

Aksa mengendarai motornya lagi ke arah rumah, dengan kecepatan di atas rata rata, dengan sesekali hampir tertabrak, dengan nekat, ia pun melanjutkan perjalanannya.

Sesampainya di rumah, Aksa menatap papanya yang sedang menonton lalu mulai mendekat, mengecup pipi itu singkat kemudian duduk di samping pria itu.

Haru yang merasakan kecupan pada pipi kanannya melihat ke samping, terlihatlah Aksa yang sedang berdiri dengan penampilan kacau, dan mata putus asa yang terpancar di sana.

[BXB] DIA ARSHAKA🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang