Chap 45. KABAR GEMBIRA

1.5K 168 31
                                    

Happy Reading
..
.
.

Dua kulit langsung yang saling bersentuhan dari Dua tubuh naked Yang berbeda, Punggung lembut yang bersentuhan dengan dada Bidang seseorang, memeluk tubuh itu erat menandakan bahwa Ada sesuatu yang telah terjadi.

Aksa mengerjapkan matanya perlahan, ketika merasakan hawa panas dan terang dari kamar mengusik tidurnya

Membuka matanya perlahan, Tengkuk putih bersih langsung Menjadi pemandangan pertamanya, hangat dan bergetar.

Ia tersenyum singkat, semakin merapatkan tubuh pria yang sudah menjadi miliknya itu ke tubuhnya, kemudian mengecup lembut punggungnya.

Sangat indah, apalagi di tambah dengan Ruam ruam merah yang tercetak di sekitar kulit lembut itu.
Dan tentu saja hal itu di sebabkan olehnya.

Sejak dirinya bertemu dengan Pria ini, di Pertemuan pertamanya Dan Grey, Dia sudah siap menghabiskan sisa hidupnya bersama Grey.

Sampai akhir.

Untuk menjaga Pria  yang sangat tidak perduli akan kesehatannya sendiri, menghabiskan waktunya dengan bekerja daripada istirahat, Grey nakal yang suka bersenang senang dengan banyaknya Pria, Kini Telah menjadi Grey nakal yang hanya bersenang senang dengan dirinya seorang.

Betapa bahagianya, mendapat penghargaan yang seperti itu.

Aksa tersenyum, melihat pergerakan singkat yang di lakukan Grey, sedikit terkejut atas pergerakan Grey yang tiba tiba membalikkan badannya, memeluk dirinya semakin erat sembari mendusel pada dadanya.

Apa sekarang pria itu tidak sadar bahwa mereka berdua masih dalam keadaan telanjang?. kalau tahu begini. bagaimana jadinya kalau dia tidak melepaskan penyatuan mereka? bukankah desahan akan terdengar di setiap pergerakannya?. membayangkannya saja sudah membuat Aksa merasa menyesal karena sudah memikirkannya,.

Sudahlah, tidak ada gunannya menyesali hal itu sekarang dia harus puas hanya dengan ini. membalas pelukan Grey, Memeluknya lebih erat, Memberikan kehangatan dan kenyamanan untuknya. Berharap supaya Grey cukup hanya dengannya.

Sampai kapanpun, akan ia berikan. Berapapun dan apapun yang pria itu ingin, akan dia berikan. Bahkan kalau dia meminta semuanya, akan dia berikan.

Untuk Grey, Kekasihnya.

"Sesak!"

Dengan spontan Aksa langsung melepaskan pelukannya, mengangkat kedua tangannya Dari tubuh Grey,
Sedangkan Grey, Pria itu langsung duduk sembari menutup tubuhnya dengan selimut, menatap Aksa sembari Mengucek Matanya, dengan mata yang masih sayu dengan menyesuaikan Cahaya pada matanya, Bahan mulutnya sudah beberapa kali menguap, Terbukti Bahwa tidurnya masih belum cukup.

Ketika kesadarannya sudah mulai Kembali, Ia menatap Aksa dengan wajah datarnya ketika Pria itu tidak berhenti melihatnya.
"Ada apa?." Tanyanya

"Apa kamu Marah?." Aksa berujar dengan suara pelan. Berharap Kata 'ya' Tidak terucap Oleh mulut Sexy itu.

Grey mengerutkan keningnya. "Marah kenapa?." Tanyanya Bingung.

Aksa Menatap Grey memelas sembari berujar dengan ragu.
"Hmmm, Itu... Semalam, Karena Aku terlalu Gigih."

Grey terdiam, lalu kemudian ia mendecih. Mengabaikan lontaran yang di ucapkan Oleh Aksa, lalu buru buru Bangkit dengan mengeratkan pegangan pada selimutnya. Dia Cukup malu dengan pertanyaan spontan dari Pria Muda ini, Apa Sedikitpun dia tidak bisa membaca suasana?. Sungguh ketika kepalanya mulai mengingat apa yang terjadi. Siapa sangka Seorang Grey yang tidak pernah merasakan menjadi pihak bawah sebelumnya, Dengan suka relanya memberikannya kepada pria muda ini.

Jauh di lubuk hatinya, Dia sadar Sepertinya dia sudah jatuh Ke pesonanya.

Aksa yang melihat Grey ingin pergi pun, sontak memegang Selimut yang menyelimuti Grey dengan tangannya, Mencoba menahan Grey untuk tidak beranjak pergi. Dia cukup Panik Melihat Ekspresi Kesal Grey tadi sehingga spontan tangannya bergerak sendiri.

"Maaf, Maaf.. jangan Marah.." ujarnya Dengan suara pelan.

Selimut yang menutupi tubuh Grey seketika tersibak yang membuat Matanya tiba tiba menagkap bercak merah pada pahanya yang membuat Pipinya tiba tiba bersemu, Menarik kembali Selimut yang Aksa Tarik tadi, Lalu kemudian menutup seluruh tubuhnya.

"Siapa yang marah?! Lepas! Saya ingin mandi." Ujarnyan dengan tamang kesalnya menutup suasana hatinya  dengan dada yang berdegup kencang. Sungguh, Ini sangat memalukan. Dia benar benar seperti Remaja yang pertama kali melakukan Seks.

Aksa menarik tangannya kembali, melepaskan pegangannya pada ujung kain yang menutupi tubuh Grey ketika Kepresi Wajah Grey yang seperti jengkel kepadanya. Apa dia sangat kekanak kanakan?. sungguh ini sebenarnya bukan keinginannya, Tetapi Ntah kenapa ketika bersama grey, Dia benar benar bertindak seperti orang lain.

Setelah Aksa melepaskan Pegangannya, dengan buru buru Grey Beranjak pergi, Dengan menahan rasa sakit dan pegal pada sekujur tubuhnya, sungguh sangat memalukan kalau Bocah itu tahu, Kalau staminanya kalah darinya.

Tanpa Grey ketahui, Aksa tidak pernah merasa unggul dari Grey, Karena baginya Grey lah yang lebih unggul. Bukankah sebelumnya Aksa sudah mengatakannya, Kalau  Grey menginginkan Dia berada di bawah, Maka dengan senang hati akan ia berikan.

Grey yang sudah masuk kedalam kamar mandinya, Membuat Aksa juga ikut bangkit, Memasang celananya, Lalu dengan perlahan ia pun beranjak pergi. Berjalan keluar Apartemen Grey, lalu berjalan masuk kedalam Apartemen miliknya. 

Masuk kedalam Kamar mandinya, Mengguyur tubuhnya dengan Shower sembari memegang Tembok yang berada di depannya sembari menunduk. Penis yang seharusnya sudah terpuaskan, Dan tentu saja sudah mengeluarkan isinya Ntah kenapa Berdiri kembali ketika sekelebat bayangan Adegan yang terjadi tadi malam muncul.

Dia tidak Tahu, Perasaan yang baru pertama kali ia rasakan ia benar benar membuatnya sesak, sekaligus bingung. Apa ini yang di rasakan Oleh Daddynya ketika bersama papa?. Tidak Heran kalau Daddy menjadi candu secandunya, Sedangkan dia, Dengan tampang tak berdosanya malah Mengejek dan menghardik daddynya kala itu. Mungkin ini Karma untuknya, karena sekarang, Sepertinya dia akan seperti Arshaka.

Memegang  penisnya, Aksa pun menghela nafas. Memegang Penisnya lalu dengan perlahan ia mengocoknya, Tidak akan berhenti Jika dia tidak segera memuaskannya, Sudah di pastikan yang akann sengsara adalah dia, Tidak mungkin kalau dia akan melakukannya dengan Grey lagi, Karena dia tahu, Sesakit apa semalam sehingga Grey mengeluarkan air matanya.

Sudah Cukup lama, Tetapii aksa masih belum selesai. Dia sudah melakukannya beberapa kali hingga rasanya tangannya dapat meleleh. Tetapi hasrat ini belum teredam. Apa memang begini.

Memaksa tangannya untuk Berhenti, Tidur atau tidak. tangannya sungguh sudah lelah, Mengganti air dengan air dingin, lalu kemudian ia kembali mengguyur tubuhnya, Tidak bisa di biarkan, Dirinya bukan binatang.

Hingga akhirnya, dengan Hasrat yang sudah mulai tenang Aksa mulai mengeringkan tubuhnya, Menutupi tubuh bagian bawahnya dengan handuk, lalu kemudian menggosok rambutnya dengan Handuk kecil, Aksa pun berjalan keluar.

Betapa mengejutkannya, Grey sudah duduk di atas ranjangnya dengan memangku kedua tangannya. "Apa yang kamu lakukan?. Apa mandi mu memang selama itu?."

Aksa tersentak, Mengatur keterkejutannya sembari menatap Grey. "Kamu di sini?." Tanyanya dengan mengalihkan pertanyaan Grey. Tidak mungkin, kan?. Kalau dia akan mengatakan Kalau dia coli sembari memikirkannya?. Sungguh, Dia tidak ingin menunjukkan hal memalukan darinya kepada Grey.

Grey terdiam, lalu kemudian ia mengangguk. "Ah iya, Aku punya kabar baik." Grey tersenyum cerah,"Aku sudah menyelesaikannya. Ayo kembali dan sembuhkan Daddy-mu."





TBC

Seperti nya masih ada yang menunggu, dan bertanya tanya Chapter selanjutnya dari book ini kapan?. INi jihan kasih tau, kalau Chap selanjutnya akan di lanjutkan ketika Votenya sudah 100 dan komenya 20. 

Maaf ya, kalau Telat memberikan informasi, Thankyuu sudah menunggu.

[BXB] DIA ARSHAKA🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang