Chap 52. END

2.2K 151 11
                                    

Sesampainya di Gedung apartemen milik Grey, Genggaman yang enggan untuk di lepaskan, Aksa tetap berjalan menyusuri Loby apartemen dengan menatap lurus kedepan yang di ikuti oleh Grey yang kelihatannya sedikit kesulitan.

Perutnya yang tiba tiba kram, Membuat Grey semakin kesulitan mengikuti Aksa, dengan memegang Erat perutnya, meremasnya dengan kuat menyalurkan sakit yang ia rasakan, Karena merasakan suatu hal yang aneh, Aksa berhenti. menoleh ke belakang, dimana Grey yang sedang memegang erat perutnya mengaduh kesakitan, Bahkan wajahnya sampai Pucat karena itu.

Tanpa aba aba dan banyak tanya, Aksa langsung mengangkat Grey ala Bridalstyle, membawa nya  menuju Apartemen Grey, Grey sedikit terhuyung, merasakan tubuh aksa yang mengangkat Tubuhnya Secara reflek membuat grey mengalungkan tangannya di leher aksa.

Lagi lagi ada yang berbeda, kenapa Aksa tidak bertanya?. Hanya menatapnya dalam diam serta melakukan tindakan tanpa mengatakan Apa apa, Bahkan Fokusnya hanya terus terfokus ke arah depan. Mengabaikan semua fikiran negatif yang ada di otaknya, grey pun mulai menunduk dengan memegang perutnya, mencoba menahan sakit yang ntah kapan akan menghilang.

Selang beberapa saat, Mereka pun sampai di depan pintu Apartemen Grey, Menekan kata sandi yang sudah hafal di luar kepalanya, Hingga akhrinya pintu pun mulai terbuka. 

Masuk dengan masih menggendong Tubuh Grey, Aksa terus melangkahkan kakinya ke arah kamar dan merebahkan Tubuh Grey di sana. Lalu Berdiri tegak memandang lekat tubuh yang terbaring di depannya hingga tanpa sadar matanya menangkap sesuatu yang berbeda.

Aksa terdiam, Yang membuat Grey Juga Ikut menatap Aksa yang titik Fokusnya sudah melihat ke arah perutnya yang tanpa sengaja tersingkap, lalu dengan spontan Grey mulai menutup perutnya dengan menggelengkan  kepalanya takut.

Bagaimana ini?. Apa ini akan baik baik saja?. Apa Aksa akan pergi meninggalkannya?. Dia aneh, tetapi ini yang dia ingin kan.

Flasback On.

Berbagai macam Zat kimia yang berada di atas meja di laboratorium pribadinya, membuat Grey ingin meneliti sesuatu yang tidak mungkin ada di dunia ini. Yap benar saja, ia yang berencana ingin membuat Rahim buatan untuk laki laki, karena dirinya yang sudah mengetahui hasrat seksualnya dari awal tetapi dia masih ingin memiliki seorang anak, betapa bodohnya tetapi tanpa merasa putus asa dia tetap berusaha keras mewujudkannya.

(Ini sedikit menyimpang dari nilai agama. Dan tentu saja ini tidak mungkin terjadi di dunia nyata, Dan tidak akan ada pula hal yang seperti ini, jadi kalian ngertiin aja ya.. imajinasi jihan memang sedikit gila. Tolong di maafkan.)

"Kak, Apa yang lo lakuin?."

Grey yang kebetulan masih berumur 20 tahun seketika menoleh, menatap rayyan yang baru pulang dari sekolahnya sudah datang menyapanya tanpa berganti seragam smpnya terlebih dahulu.

sekarang mereka tinggal di rumah warisan ibunya, Dengan Rayyan dan Grey berdua tanpa ada siapa siapa lagi. Dengan Grey yang memiliki otak yang cerdik, sehingga mereka masih bisa merasakan hidup mewah tanpa ada kekurangan.

Grey kembali melihat ke arah cairan yang baru saja ia campurkan kedalam Gelas kimia itu kemudian bergumam. "Umm, Ray.." Panggilnya untuk memulai sesuatu.

Rayyan mengerutkan dahinya bingung, memperbaiki posisi berdirinya dengan bersandar kepada sisi pintu melihat ke arah Grey yang sedang melakukan sesuatu yang sama sekali tidak ia mengerti.

"Apa?." jawabnya mendengarkan.

"kamu tahu kan?. Tentang seksual kakak?."

Rayyan menganggukkan kepalanya, dia tidak berbohong soal itu karena dia benar benar tahu, karena Grey lah yang mengatakan itu sendiri kepadanya.
"iya."

[BXB] DIA ARSHAKA🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang