Chap 36. TAMU TENGAH MALAM

1.7K 171 18
                                    

Happy Reading.
.
.
.

"HAHAHAHA"

Suara tawa seseorang yang tiba tiba terdengar membuat Aksa melihat ke arah samping kanannya.

Disana, Albert sedang bersandar di tembok, dengan sok misteriusnya.
"Di marahin ayang?."

Aksa memutar bola matanya malas, berusaha tak peduli ia pun berbalik badan untuk bersiap siap pulang.

Albert yang melihat kepergian Aksa pun mengejar pria itu di belakang.

"Hei, tunggu."

Aksa tak berusaha menyamakan langkahnya dengan Albert, dia tetap berjalan sesuai ritmenya, mengabaikan Albert di sampingnya

"Sepertinya, Kalau berita hubungan Dosen dan Mahasiswa tersebar, sepertinya akan jadi berita terhangat."

Albert tiba tiba berbicara, membuat Aksa mau tak mau menghentikan langkahnya, menghadang jalan Albert. Berdiri di depan pria itu

"Apa maksud Lo?."

Albert tersenyum sumringah, ini kali pertama aksa lebih dulu mengajaknya bicara, walaupun dia harus mengancam pria itu terlebih dahulu.

"Gue benar kan? Lo punya hubungan sama Pak Grey?."

Aksa menaikkan sebelah alisnya.
"Atas dasar apa?."

Albert diam, menatap wajah Aksa yang sepertinya tidak terganggu akan ucapannya.

"Apa gue perlu reka adegan tentang apa yang kalian lakukan tadi di dalam? Gue nggak bodoh untuk tidak bisa mencoba Membayangi apa yang sudah kalian lakukan dari suara atau Pembicaraan yang kalian lakukan."

Aksa diam, menatap mata Albert yang sepertinya tidak ada keraguan atas ucapannya, ia menghela nafas.
"Apa mau Lo?."

Albert tersenyum sumringah, sepertinya Aksa termakan akan ucapannya.
"Gampang, jadi temen gue."

Aksa sedikit kaget, tapi secepat kilat, ia merubah ekspresinya lagi.
"Itu aja?."

Albert mengangguk. "Gampang kan?."

Aksa menghela nafas, ia pun mulai menatap Albert. "Gue nggak tau apa rencana Lo untuk jadiin gue teman Lo, dan itu hak Lo untuk itu..tapi berbeda dengan gue, gue tak segampang itu mempercayai seseorang sebagai teman gue, jadi..lakukan sesuka Lo, tapi jangan harap dulu, kalau gue tidak waspada di dekat Lo. zaman sekarang, musuh itu berada di lingkup pertemanan."

Setelah mengatakan itu, Aksa pun berbalik, meninggalkan Albert yang tercenung dengan perkataan Aksa. lalu setelah itu, pria itu semakin tersenyum lebar.
"Gue nggak salah pilih orang, gue mau jadi teman Pria itu"

Setelah itu,ia pun mulai melangkahkan kakinya mengikuti Aksa di belakang.










"Wait."

Aksa berjalan ke arah pintu apartemennya ketika bel menggema di seluruh ruangannya, membuka pintu Apartemennya dengan celana pendek coklat, baju kaos hitam yang ngepas di tubuhnya.

[BXB] DIA ARSHAKA🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang