Happy Reading.
"Arshaka Virendra! Ada kunjungan."
Shaka yang sedang bersandar dengan menundukkan kepalanya seketika mendongak.
Melihat seorang polisi yang datang dengan wajah Pucatnya.
Wajah pucat dengan lingkaran hitam di bawah mata, pipi yang sedikit tirus dan bulu bulu halus di sekitar dagunya juga sudah mulai memanjang.
Benar saja, baru beberapa Hari Shaka berada di dalam sel, penampilannya sudah jauh dari kata baik baik saja.
"Siapa?." Ucapnya lemah.
Polisi itu hanya diam tanpa menjawab pertanyaan yang di lontarkan.."keluar." Singkatnya.
Shaka bangkit, dengan tubuh linglung karena tidak bisa mencerna makanan di dalam perutnya.
Benar, makanan Di dalam sel jauh dari Makanan yang biasa Shaka makan.
Sehingga, sebanyak apa makanan yang masuk kedalam perutnya, sebanyak itu pula makanan itu akan keluar dari mulutnya lagi.
Ya, Shaka memuntahkan semuanya.
Shaka berjalan mendahului salah seorang penjaga polisi menuju ruangan pengunjung dengan kedua tangan yang sudah di borgol.
Ketika pintu ruangan terbuka, senyum cantik dari seorang pemuda kecil berdiri di depan meja menatapnya.
Shaka tercenung sebentar, hanya melihat senyum itu, energinya seperti terisi kembali.
Rindu nya terobati. Pria cantik yang sudah lama tidak di lihatnya sekarang berada tak jauh dari hadapannya.
Dengan senyum yang belum luntur dari wajah itu, dia berlari ke arahnya dan memeluk dirinya erat sehingga dirinya hampir terjungkal kebelakang.
"I love you." Bisiknya.
Shaka tegang, melihat ke arah pria yang sedang mendongak menatapnya dengan senyum yang tak hilang, dan lingkaran hangat di tubuhnya juga tak terlepas
Andai, andai kedua tangan nya tak di borgol, dia akan mendekap tubuh mungil itu kepelukan nya dengan erat. Dan membasahi bibir mungil itu dengan bibirnya. Dia akan membuat senyum itu hilang dan di gantikan dengan erangan erangan merdu yang mampu membuat kesenangan tersendiri baginya atau bagi pria itu.
Dia merindukannya.
Andai, Andai dia tidak di sini.
Andai, tangan ini tidak di borgol..
"Baby."
Hanya itu, lontaran kata kata yang pertama kali terucap di bibirnya, Dia rindu. Sangat.
Haru berjinjit lalu mengecup bibir pucat Shaka dengan lembut.
Hanya sekilas, hanya sekilas bibir itu menyatu, sehingga hal itu tak di sadari oleh penjaga yang berada di samping Shaka.
"Hai."
Haru menggandeng lengan Shaka dan mengiringnya menuju meja pengunjung.
Shaka yang merasakan hal itu, tanpa berkata kata, ia pun mulai berjalan mengikuti Haru.
Setelah sampai, haru pun mulai menduduki tubuh Shaka di kursi kosong di sebrang meja, setelah itu, ia pun berputar dan menduduki kursi yang di dudukinya tadi.
Haru mengambil sebuah tas dari bawah nya dan meletakkan di atas meja.
Membuka tas tersebut, lalu mengeluarkan isi di dalamnya.
Sebuah kotak bekal berwarna Hitam yang mana ukuran lumayan besar.
"Makan dulu ya."
Shaka melihat aktivitas yang di lakukan Haru dengan cermat, Tanpa melewatkan satu pergerakan kecil pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] DIA ARSHAKA🔞 [END]
Teen Fictionsequel dari Guru BK Milik Si Nakal. Ajakan Dari Haru untuk Tinggal Satu Atap membuat Shaka Menjadi sangat senang dan Melupakan Fakta yang ada pada dirinya. jangan Mencoba masuk! kalau sudah Terniat. Maka, jangan salahkan aku kalau Kalian tak pernah...