Chap 32. AYO KE INDONESIA

1.6K 179 12
                                    

Happy Reading.
.
.
.

Grey yang sedang menikmati makanannya, tak sengaja melihat ke di pintu, di fikir cuma hayalan, dia pun kembali menggenjot lubang anal itu, lalu setelah sadar ia kembali menatap ke arah pintu lagi. disana Aksa diam bak patung menatap nya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Ekspresi sedih dan kecewa di wajahnya.

Grey diam, mendecih ia pun menarik keluar penisnya dari lubang anal itu, kemudian memasang baju handuknya, duduk bersandar di ranjang.

Duduk dengan kaki yang terjulur, sembari mengangkat kaki kanannya, sehingga paha mulus 8tu terekspos, dengan ekspresi cabul menatap Aksa, dan Krah baju kanan yang mulai menurun sampai ke lengannya.

Bagi grey, tak ada yang salah akan duduknya, tapi bagi manusia yang ada di ruangan itu, justru adalah pandangan yang sangat menggairahkan.

Aksa menatap ke sekeliling grey, ,Dimana semua anak anaknya menghentikan permainannya lalu menatap lapar ke arah Grey.

Grey hanya diam, ia hanya menatap lurus ke arah Aksa, tak mengerti kenapa pria di depannya ini datang tiba tiba dan masuk ke kamarnya dengan ekspresi itu.

Dan kenapa pula ia terganggu karenanya.

Menjengkelkan.

"Apa yang kalian lihat? KELUAR!."

Teriakan Aksa membuat manusia yang berada di kamar Grey menatap Aksa penuh takut.

Ini seolah olah, Grey Ketahun selingkuh oleh kekasihnya, tapi yang di salahkan adalah selingkuhannya.

Lihatlah, tampang memerah karena marah itu..betapa posesifnya.

"Anak anakku, keluarlah."

Grey berujar lembut, menatap Satu persatu anak anaknya sembari tersenyum.

Mendengar suara lembut Grey, mereka semua pun mengangguk,dan masing masing dari mereka pun berlalu pergi.

Sekarang tinggal Aksa dan Grey, Aksa yang masih berdiri di depan pintu menatap Grey, sedangkan pria itu tanpa melihat Aksa pun, menghisap nikotin di antara jemarinya, lalu menghembuskannya perlahan.

Menarik nafas dalam, lalu mengembuskan.

Aksa pun masuk kedalam kamar Grey, berjalan  mendekat ke arah Grey, kemudian duduk di tepi ranjang.

Ekspresinya sudah berbeda, sekarang ekspresinya sudah seperti biasa..mau marah, dia tidak punya hak.

Dan marah pun, tidak akan ada gunanya, dari awal dia sudah di beritahu oleh grey agar terbiasa akan adegan semacam ini jika Masih ingin bersamanya.

Aksa menatap Grey dengan pandangan yang lunak, mengambil nikotin berbahaya yang di selipkan di antara jemarinya.

Aksa tersenyum tipis.
"Bahaya."

Grey tak berkutik, kemana mata marah tadi?.

Memungut selimut yang berada di lantai, lalu ia pun merentangkannya ke arah tubuh bagian bawah Grey.

Dia tidak mau membuat dirinya seperti badjingan lagi, tak bisa menahan diri sehingga menyakiti Grey.

"Apa?."

[BXB] DIA ARSHAKA🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang