Happy Reading
.
.
."selamat datang dokter Grey, Apa yang membawa anda datang ke sini?."
Grey yang saat ini sedang di temani Oleh Aksa, Datang menghampiri kantor Direktur rumah sakit untuk menjalani Rencana mereka selanjutnya.
Grey mengangguk. "Saya datang ke sini untuk mengambil Alih pengobatan pasien yang bernama Arshaka Virendra."
Direktur rumah sakit itu seketika terdiam. Dia bisa saja menyerahkan Pengobatan Lanjutannya pada Dokter yang kecerdasannya tidak di ragukan lagi ini. Tetapi ririnya sebagai pegawai pemerintah yang bertugas untuk penyembuhan Para kriminal sangat sulit menyetujuinya.
"Maaf sebelumnya, Anda mengerti kan apa yang sedang anda katakan?. Anda sedang berhadapan Dengan Kriminal yang sudah membunuh beberapa orang, Serta Pria yang Hobi mengawetkan Manusia yang di jadikannya sebagai patung."
Grey menatap direktur itu tajam. "Apa maksud anda saya tidak tahu apa apa?. Saya mengerti semuanya. Tapi kalau yang anda harapkan adalah kesembuhan Pasien, Anda tidak akan membiarkannya di sini untuk jauh dari keluarganya. Malahan, Anda hanya akan membangkitkan Nafsu membunuhnya, Bukankah kejadian awal tumbuhnya emosi itu pada diri pasien adalah kecendrungan untuk melindungi seseorang yang dia cintai?."
"Atau sebenarnya anda bermaksud lain?." Lanjut Grey menyipitkan matanya. Ntah kenapa direktur pengelola rumah sakit ini sedikit mencurigakan di matanya.
Aksa yang awalnya Hanya ingin menemani Grey seketika Terdiam, Menoleh ke arah Grey tentang apa maksud dari ucapan Pria itu. Kalau memang sebenarnya dokter ini merencanakan suatu al yang buruk kepada Daddynya. Dia rela menjadi penerus dari emosi yang ada pada diri Arshaka.
Inspektur itu diam sejenak yang membuat Grey tersenyum dalam Hati, Tidak heran kalau pria ini adalah seorang direktur rumah sakit yang pekerjakan langsung oleh pemerintah, Dia bisa mengendalikan emosinya.
"Apa maksud anda dokter. Anda tahu kalau apa yang anda katakan itu bisa memicu permusuhan?."
Grey terkekeh. "Benar juga, Tapi Direktur Bagaimanapun anda menolak untuk membiarkan saya menangani lebih lanjut pengobatan Pasien. Saya akan tetap melakukannya. Di terima atau tidak permintaan saya, Kalau yang di inginkan pemerintah adalah kesembuhan, Maka tidak ada yang akan menentang, karena mereka pasti percaya dengan kemampuan medis saya."
Direktur itu kembali terkekeh dengan menganggukkan kepalanya menyerah. "Baiklah, lakukan apapun yang anda ingin. Sungguh, Saya tidak akan pernah menang melawan orang jenius."
dengan wajah angkuhnya, Grey tersenyum miring. Berangsur angsur ia mulai bangkit. "Baiklah, Saya minta anda untuk mengurus sisasanya hari ini. saya Ingin pasien yang bernama Arshaka Virendra di pulangkan dan Pemerintah atau kepolisan tidak akan ada yang ikut campur lagi."
Melihat Grey yang berdiri, Membuat Direktur itu juga ikut bangkit, "Kalau gitu, Saya pamit. terima kasih atas kerjasamanya." Ujar Grey dengan mengulurkan tangannya, lalu kemudian di sambut baik oleh Direktur tersebut.
Aksa Melirik tangan yang saling genggam itu dengan tatapan datar, hanya melihat tanpa mengatakan apa apa. dia senang dengan tindakan yang di lakukan Grey demi dirinya, Tetapi di sisi lain Melihat Obrolan dan tangan yang saling bersentuhan itu membuat dirinya sedikit jengkel.
Dengan Perlahan, mereka mulai melepaskan genggaman masing masing, Dengan masih belum berkomentar, Aksa hanya diam.
Membalikkan Tubuhnya, Dengan berdiri berdampingan. Mereka pun berlalu pergi meninggalkan ruangan itu dengan tatapan datar dari masing masing wajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] DIA ARSHAKA🔞 [END]
Teen Fictionsequel dari Guru BK Milik Si Nakal. Ajakan Dari Haru untuk Tinggal Satu Atap membuat Shaka Menjadi sangat senang dan Melupakan Fakta yang ada pada dirinya. jangan Mencoba masuk! kalau sudah Terniat. Maka, jangan salahkan aku kalau Kalian tak pernah...