Uhuyy aku kembali.
Ada yang spesial loh buat kalian.
Kalian dapat ucapan selamat dari kapal NajmaSagara.Selamat hari raya idul fitri.
Happy reading...
Anzel merasa kesal kepada Najma. Sebegitu gigihnya Najma meminta ponselnya kembali. Segitu pentingnya Najma membalas chat dari 'dia. Oke Anzel harus menegaskan sesuatu perihal hubungan mereka.
"Siapa? ... 'dia?" Anzel bersedekap memandang Najma dengan tatapan tak bersahabat.
"Iya 'dia. Aku harus balas chatnya. Mumpung lagi online. Keburu dia sibuk lagi."
"Dia siapa?" Ekspresi Anzel melembut. Nada bicaranya juga dia atur selembut mungkin. Tangannya tergerak merapikan anak rambut Najma yang sedikit berantakan di bawah helm.
"Dia teman aku," jawab Najma luruh.
Ada sedikit rasa lega yang Anzel rasakan saat Najma bilang kalau 'dia hanya teman.
"Nih," Anzel menyodorkan ponsel Najma. "Lain kali kalau lagi bareng gue, lo cukup fokus ke gue. Ngerti kan?" Najma mengangguk. Dengan cepat Najma mengetik sesuatu dan mengirimnya. Setelah itu dia naik ke atas motor yang sudah ada Anzel menunggunya.
"Pegangan. Gue gak bisa nyantai. "
"Iya tau kok. Tapi tunggu Ka—"
"ASA!" Bentak Anzel. Tapi Najma malah terkikik mendengarnya. Ekspresi kesal yang Anzel tunjukan sangat lucu banget pikirnya. Tunggu lucu? Anzel yang itu lucu? Najma kamu sudah tak waras.
"Iya Asa. Kita mau pergi ke mana dulu?"
"Emang lo kira gue beneran ada tugas?"
"Lah iya kan tadi Ka— Asa bilang gitu?!" Najma meralat ucapannya. Karena dia belum terbiasa mengganti nama panggilan Anzel.
Anzel tertawa. Dia tidak mengira Najma akan mempercayai kata-katanya. Padahal boro-boro ngerjain tugas. Tugas untuk besok aja gak tahu ada atau enggak.
"Gue mau ngajakin lo ketemu sama si Anzar..." Anzel menjeda kalimatnya menunggu reaksi dari Najma. Tapi Najma menggeleng dia tidak ingin dulu mempublikasikan hubungannya dengan Anzel. "Oke. Gue mau ajak lo ke tempat lain. Lo suka pantai gak? Atau taman hiburan atau apa lah time zone, water park, apalagi sih, rekomen dong,"
Najma tersenyum. Dia baru saja menyaksikan sisi lain dari Anzel yang dikenalnya. Ternyata selain pemaksa dia juga gak sabaran.
"Ka—Asa kan harus ketemu sama mereka. Jadi pergi aja." lagi-lagi Najma ralat.
"Biar bisa teleponan sama dia?" sumpah demi apapun Anzel gak cemburu.
"Ih bukan lah. Kan sekarang aku pacarnya Kak Asa. "
"Terus kenapa gak mau ketemu sama Anzar? Masih ada rasa?"
Najma memalingkan mukanya. Meskipun dia kecewa kepada Anzar, tetap saja dia tidak bisa membohongi hatinya. Dia masih suka sama Anzar tapi dia sudah terlanjur dikecewakan. Selain itu takdir juga sepertinya tak memungkinkan untuk mereka bersama. Kalaupun waktu diulang kembali dan Najma dihadapkan dengan pilihan antara Anzel dan Anzar. Dia akan memilih Anzel. Karena dia tak ingin mengalami lagi hal mengerikan itu.
"Oke kita stashing dulu. Kalau lo udah siap baru kita publish. Tapi lo tau kan gue gak suka nunggu."
Najma mengangguk. Menyembunyikan rona di wajahnya. Dia suka diperlakukan seperti itu oleh Anzel. Anzel memang memaksa tapi Najma suka saat Anzel menghargai pendapatnya. Dalam segala aspek Anzar mungkin lebih baik darinya. Tapi mendapat perlakuan manis dari Anzel rasanya berbeda.
![](https://img.wattpad.com/cover/336360064-288-k297264.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Najma Sagara (END)
AcakKarena kekeliruan dalam mengenali presensi tubuh, Najma salah memeluk sembarang orang. Kesalahan itu menjadi alasan garis hidup Najma bersinggungan dengan Anzel, seorang badboy yang mengidap haphephobia. Banyak hal rumit terjadi setelah tragedi itu...