Hai, hai, hai sorry baru kembali.
Jan lupa vote nya. Jan pada siders.Okee next
Happy reading ...
Najma berdiri. "Anu Bu. Itu punya saya."
"Oh punya kamu. Kenapa dari tadi diam saja." Bu guru bersungut-sungut.
"Maaf saya lupa judul cerpen yang saya tulis." Najma menunduk dalam-dalam menyembunyikan matanya yang sudah memburam.
"Terus sampai nama sendiri juga lupa?"
Najma tak bisa menjawab. Dia hanya bisa diam menyembunyikan isaknya yang tertahan.
"Ayo. Tunggu apa lagi. Ke depan sekarang."
"Maaf saya-"
"Maaf Bu saya ingin persentasi lebih dulu," ucap si ketua kelas tiba-tiba mengajukan diri yang membuat Najma merasa lega.
"Baiklah, berarti kamu Selasa depan."
"Baik Bu." Najma kembali duduk dan menghembuskan napas lega.
Persentasi dari Naya pun berlangsung. Cerpen yang mengisahkan tentang mitologi Yunani kuno. Hampir sama dengan cerpen miliknya, pikir Najma. Apa mungkin Naya juga suka genre fantasi romance kuno seperti dia. Kalau iya berarti bukan hanya namanya saja yang mirip tapi seleranya tentang cerita juga sama.
**********************
Disaat Naya menyelesaikan persentasinya bel istirahat juga berbunyi. Otomatis Naya menjadi siswi terakhir yang persentasi di hari ini.
Karena bel istirahat sudah berbunyi Guru juga pamit dan keluar dari kelas setelah mengucapkan salam, murid-murid langsung berhamburan keluar kelas. Najma dan Naya juga ada dalam hamburan murid itu. Naya mengajak Najma ke kantin yang di setujui Najma. Najma ingin membelikan sesuatu untuk ucapan terimakasih, karena sudah menolongnya tadi.
Setelah memesan 2 porsi mie ayam, Najma dan Naya duduk di bangku kosong yang sudah di sediakan di sana.
Orang-orang di sana menatap ke arah mereka. Mungkin mereka mengingat wajah Najma yang waktu itu pernah di siram air minum oleh Anzel. Bagaimana Najma bisa melupakan saat itu. Atau mungkin karena Najma duduk bareng seleb kelas?"Kamu suka mie ayam?" Naya membuka percakapan.
"Hoom,"
"Aku juga suka banget. Bang Alan juga sering bosan kalau aku bilang pesen mie ayam. 'Gak bosan apa makan mie ayam terus' haha" Naya berkelakar menirukan ucapan Kakaknya.
Najma kira Naya adalah orang yang membosankan. Karena kesannya tegas gitu kalau sedang di kelas.
"Buya sama Umma juga sering larang aku beli mie ayam. Katanya gak baik kalau sering makan mie ayam bisa jadi ayam katanya," Naya melucu. Terpaksa Najma juga tersenyum. Tapi sumpah menurut Najma itu gak lucu sama sekali.
"Bang Alan tuh nyebelin banget. Dia suka posesif gak jelas. Gak bolehin temenan sama cowok, dilarang makan pedas, jangan banyak makan coklat. Ini lah itu lah aku sering pusing dengan segala 'jangan nya dia," Naya kembali menceritakan tentang Kakaknya yang sukses membuat Najma iri. Mendengarnya, Najma hanya bisa tersenyum meski hatinya perih, teriris dengan cerita manis yang disampaikan Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Najma Sagara (END)
DiversosKarena kekeliruan dalam mengenali presensi tubuh, Najma salah memeluk sembarang orang. Kesalahan itu menjadi alasan garis hidup Najma bersinggungan dengan Anzel, seorang badboy yang mengidap haphephobia. Banyak hal rumit terjadi setelah tragedi itu...