Kepergok

167 27 3
                                    

"... Tidak jadi!"

Seongeun langsung mengalihkan wajahnya yang bersemu merah ke jendela mobil membuat (Name) mengerutkan keningnya.

Dia kenapa?

Tak ingin bertanya, (Name) terus fokus menyetir mobil.

"... (Name)."

"Apa? Tadi katanya mau ngomong tapi malah nggak jadi." lirik (Name) sekilas dengan menghela nafas.

"... Bunga ini, boleh untukku?" pinta Seongeun penuh harap.

"... Ambil saja, memangnya kau untuk apa bunga itu?" kening (Name) kembali mengkerut mendengar permintaan dari Seongeun.

"A-Aku suka bunganya! Jadi mau ku taruh di vas bunga!" jawab Seongeun asal.

"Oh terserahmu kalau begitu. Ambil saja bunganya, aku tidak begitu suka dengan bunga." jawab (Name) menggendikkan bahu.

"... Makasih (Name), aku akan selalu menjaga bunga ini."

Lagi-lagi (Name) heran dengan senyuman manis yang terukir di bibir Seongeun untuknya.

Jarang sekali dia tersenyum selebar itu, dia ini kenapa sih?

Berbeda dengan (Name) yang heran, Seongeun malah menundukkan kepalanya memandangi buket di tangannya itu.

Bunga ini akan ku jaga... Ini pemberian (Name) yang kedua setelah lollipop... batinnya senang.

.
.
.
.

Keesokan harinya...

Tak...

"Silahkan dinikmati tehnya yah."

"Ah seharusnya tidak perlu dibuatkan teh, saya tidak haus paman."

"Hoho kenapa bicara begitu? Menantuku kan datang berkunjung menemuiku, masa aku tidak menyambutnya dengan baik sih?!"

(Name) hanya tersenyum menanggapi ucapan Dogyu yang begitu senang akan kedatangannya di kantor Baekho.

Sementara yang lain hanya memandang mereka dengan tatapan heran dan bertanya-tanya.

Sejak kapan nak (Name) jadi menantu komandan? batin mereka semua.

"Menantu konon... Padahal kemarin-kemarin judesnya minta ampun sama nak (Name)." bisik Sanghee pada Yeong Chul mencibir komandan mereka.

"Bwahahaha! Kakek kakek! Gugugu!" seru Yena menunjuk (Name) di pangkuan Dogyu.

"Itu mamamu nak! Menantuku, ayo gendong Yena!"

(Name) mengangguk singkat dan menerima Yena dari gendongan Dogyu.

"Wah~ Yena makin besar yah, makin imut deh!"

Cup!

"Hehehe Mama Mama Mama!"

"Wah! Yena sudah bisa panggil (Name) mamanya yah! Senangnya~" ujar Sera ikut senang mendengarnya.

"Hohoho tentu saja! Aku mengajarkannya cara berbicara! Di umurnya yang 4 tahun ini tentu dia harus bisa bicara kan?" ujar Dogyu bangga.

Tangannya terulur mengelus rambut cepol Yena.

"..." sementara (Name) hanya diam memandang wajah polos Yena yang tersenyum manis padanya.

"Mama! Mama! Mama! Hehehe!"

"..."

"... Kenapa menantuku? Kau... Tidak suka yah Yena memanggilmu mamanya?" tanya Dogyu sedikit heran melihat ekspresi wajah (Name).

LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY) 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang